10

898 30 1
                                    

HARI MINGGU, tentu aja gue dan Duke libur. Rencananya hari ini gue mau ikutan Duke ketemu sama temen-temennya. Gue turun ke dapur buat sarapan. Gue liat Nyokap, Bokap dan Duke udah ada di sana.

"Pagi. . ."

"pagi, Sayang!"
Gue ikutan duduk sama mereka.

"Kalian mau ke mana sih?"

"Kok Papa tau kalo kita mau pergi?"

"Kalian kan nggak pernah bangun sepagi ini kalo hari minggu?"

"He he he. . . mm Lisaa mau ikut Bambam ketemu sama temen-temennya. . "

"Lisa mau jadi vokalis di band Pah!"

"Wah. . keren!"

"Kedengerannya hebat. . ." tambah Nyokap.

"Bukan cuma wajah Bambam aja yang ada di majalah. Gue juga akan berada di dekatnya! Hmmm. . . pasti semua orang akan ngelihat wajah gue dan ngelupain lo, Duke!"

"Yang bener aja! Liat aja ntar!"

"Oooke!"

"Hei hei. . . kalian nggak akan berantem lagi kan?"
Gue dan Bambam jadi ketawa.

"Ini kan cara kita nunjukin kalo kita saling sayang! Ya kan, Duke?!"

"Yup! bener banget!"
Nyokap dan Bokap cuma geleng-geleng aja ngelihatin kita berdua.

"Mmm. . . Mah . . Pah, Bambam mau nanya sesuatu."

"Hmm?"
Kita semua noleh Bambam

"Apa  Mama sama Papa ngubur bayi itu?"

"Hmm. . . emangnya kenapa?"

"Apa namaku ditulis di sana?"

"Hah. . .? Ha ha haa!"
Bambam langsung ngelirik gue sebel. Ya ampuun. . . gimana nggak ketawa. Dia hidup di sini, tapi namanya udah ada di kuburan!

"Nggak, Mama nggak kasih nama di sana. Hmmh. . . sekarang Mama nggak tau deh makam siapa
yang selalu Mama kasih bunga. . ."

"Hooh. . . syukur deh!"
Bambam ngehela nafas lega.

"Duke. . . kamu tau nggak kenapa beberapa hari yang lalu Papa bawa kamu ke dokter?"

"Papa bilang untuk cek kesehatan? Walau.l sebenarnya sih nggak perlu kesana. Kan udah sembuh. . ."

"Emang bener. Kamu cepet banget sembuhnya. Ada alasan lain sebenernya, dan tentunya kamu udah tau kan sekarang?!"

"Sebenernya sih aku juga mikir. . . "
Nah. . . sekarang gue tau kalo kalo Duke tuh punya kelemahan juga. Biasanya dia kan pinter
dalam semua hal, tapi kalo kali ini. . . dia nol! Apa coba? Semua hal yang menyangkut rumah sakit! Masak nggak tau sih kalo dia diajak Bokap buat ngecocokin DNA. Tapi . . . mana
mungkin dia tau, bahkan UGD aja dia nggak tau! Gimana mau tau, dia kan nggak pernah sakit. Otomatis nggak pernah ke rumah sakit dong.

"Papa nggak ngasih tau kamu karena Papa nggak mau ngecewain kamu kalo hasilnya nggak seperti yang Papa inginkan.. "

"Kok Papa yakin mau tes DNA?"

"Sebenernya dari dulu Papa sering merhatiin kamu. Ngelihat kamu tuh. . . Papa jadi inget waktu muda. Papa suka musik, kamu juga. Sama-sama pegang drum lagi. Kalo kita lagi ngobrol. . . banyak banget kan kesamaannya?"

"Kamu tau nggak Duke . . . tatapan mata kamu sama kayak Papa!"
Hmm. . . kalo ini kayaknya cuma Mama yang bisa ngelihat.

"Papa makin yakin waktu Papa tau kalo darah kamu sama Mama tuh sama. Dan syukurlah hasil tesnya sesuai dengan harapan Papa, Dan Papa bahagia. . . "

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang