Selama 1 minggu bara tidak sadarkan diri, mereka dengan sabarnya menunggu bara dan tidak henti-hentinya mereka berdoa kepada tuhan agar bara cepat siuman. Aleta sangat terpukul dia merasa bersalah atas apa yang terjadi pada bara seharusnya bara tidak mengalami hal ini kalau saja dia tidak mengantar pulang dirinya, pikiran aleta terus menayalahkan dirinya.
Sore hari saat mamahnya bara menggenggap tangan bara dengan begitu nyaman, dia merasakan tangan bara bergerak meski hanya jari-jarinya saja.
" pah papah panggil dokter cepat pah" mamah bara memanggil papah bara yang diluar ruangan, mendengar suara istrinya memanggil namanya papah bara membuka pintu dan menghampiri istrinya
" ada apa mah? "
" pah cepet panggil panggil dokter, jari-jari bara bergerak-gerak" mamah bara mendorong suaminya agar cepat memanggil dokter.
Papah bara kembali keruangan bara bersama dokter, dokter langsung maelakukan pemeriksaan.
" bara akan segera siuman " benar kata dokter setelah dokter menyampaikan hal itu bara membuka matanya yang pandangannya masih sangat tidak jelas
" mah mamah, pah papah "
" sayang mamah ada disamping kamu" tangan mamah bara menggenggam tangan bara lagi.***
Aleta yang mendapat kabar bahwa bara telah sadar dari komanya dia langsung menuju rumah sakit, dan menuju kerungan bara dengan terburu-buru dia merasa sangat bahagia mendengar bara telah sadar.
" bara, aku kamu mengingat siapa mereka ?" tanya dokter tersebut sambil menunjukk kearah papah,mamah,paman,bibi bara
" aku ingat siapa mereka itu papah aku, itu mamah aku, itu paman aku namanya om redho, dan itu bibi aku namanya bibi shely " bara menyebutkan satu persatu
" dokter bilang kalau bara amnesia tapi dia ingat siapa kita " papah bara merasa keheranan.
Pintu diketuk dan aleta masuk kedalam ruangan bara.
" kalau perempuan ini apa kamu ingat ?" tanya dokter lagi
" dia aleta dok teman satu kelas dan satu kampus aku " bara tersenyum melihat kehadiran aleta
" bara apakah kamu ingat kamu sekolah SMA dimana ?" mamah bara menyakinkan bahwa bara tidak amnesia dia tidak percaya dokter yang telah memvonis bara amnesia
" SMA ? Mah bara tidak ingat tentang SMA dan sebagainya " mendengar hal itu semua orang yakin bahwa bara amnesia dia lupa akan saat-saat dia SMA dan seterusnya dia hanya bisa mengingat saat tahun-tahun sekarang saat dia mulai kuliah
" bara hanya mengingat kenangannya yang sekarang-sekarang yang masih baru-baru " kata dokter tersebut menyampaikan dia permisi untuk pergi.
Aleta terdiam kata-kata dokter tersebut masih terngiang di otaknya bara tidak mengingat masa lalunya berarti secara otomatis dia juga tidak mengingat anna kekasihnya pikirnya dalam hari lalu dia tersenyum saat dia mikirkan bahwa bara akan menjadi kekasihnya.***
3 hari setelah bara siuman dia pulang kerumah bibinya, aleta diminta untuk membantu bibinya bara membersihkan tempat tidur bara saat dia membersihkan tempat tidur bara dia melihat kearah meja yang disamping tempat tidur melihat foto bara dan anna.
" jika bara melihat foto ini maka dia akan mencari tau siapa perempuan ini, aku engga bisa biarin itu terjadi bara harus menjadi milikku " pikir anna, dia mengambil foto tersebut dan menyimpannya di dalam tasnya lalu dia lanjut membersihkan kamar bara.
Setelah selesai dia mendengar suara mobil yang menandakan bara sudah sampai
" ta, kamu sudah selesai ? Turun yu sambut kepulangan bara " ajak bibi bara
" iya tan aku udah selesai, yu tan kita turun " mereka pun turun kebawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
kembali
Teen Fiction" an aku akan pergi kuliah di swis" " pergi lah bar, selama kmu pergi aku akan menunggu kamu dan menjaga hatiku hanya untukmu, kejarlah cita-cita" anna memeluk bara untuk meyakinkannya. tetapi 2 tahun kemudian mereka mengalami masalah yang besar, ak...