Pohon Yang Berbicara

22 0 0
                                    

Langit berwarna jingga, burung burung terbang ke selatan. Seyan remaja sma sedang berlari lari di taman, rambut Seyan basah, keringat bercucuran membasahi wajahnya. Seyan berhenti berlari, ia lalu duduk di salah satu bangku taman. Seyan menghembuskan nafas kasar tanda bahwa ia kan niatnya mendekati gadis tersebut. Gadis itu mengukir ngukir batang pohon, Seyan mengamati dari jauh. Gadis itu mengacak rambutnya yang sudah berantakan, lalu berteriak tanda bahwa ia frustasi. Seyan terus mengamati dalam diam, ia ingin menghampiri si gadis, tetapi gadis itu sepertinya butuh waktu untuk dirinya sendiri. Tiba tiba Gadis itu berdiri lalu memandang Seyan dengan mata sebabnya yang tajam, Seyan dapat melihat penampilan gadis itu sungguh berantakan. Setelah memandang Seyan gadis tersebut berjalan dengan tergesa gesa ke luar taman. Dahi Seyan mengerut, Seyan berjalan ke arah pohon yang di singgahi gadis tadi, Seyan mengamati pohon itu. Tampak ukiran seperti cakaran di batang pohon, Seyan menghitung cakaran tersebut, ada lima cakaran yang berwarna merah yang berbau ayir darah. Seyan bingung, tetapi Seyan tidak ingin ambil pusing. Seyan berasumsi mungkin jari tangan si gadis terluka saat mengukir batang pohon jadi cakaran pada pohon berbau ayir darah, dan mungkin si gadis sedang frustasi karena patah hati. Seyan melangkah kan kakinya keluar taman berjalan dengan santai menuju rumahnya.

Bulan sudah bertah tah, cahaya bulan masuk dari celah kamar bernuansa putih. Seyan memainkan ponselnya membuka Instagram sambil menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang. Seyan terus me-scroll layar ponselnya, membaca berita dari beranda instagramnya. Mata Seyan tiba tiba membelak ketika membaca sebuah artikel dari salah satu akun instagram, artikel tersebut tentang seorang siswa sma yang ditahan polisi akibat memutilasi lima orang temannya. Foto gadis itu tak lupa di tampilkan pada artikel, Seyan sungguh terkejut gadis itu adalah gadis yang Seyan temui tadi sore. Seyan memejamkan mata. Seyan menghembuskan nafas kasar, membuka mata lalu menaruh ponselnya di naskas. Seyan menyalakan lampu tidur lalu mematikan lampu kamar. Seyan membaringkan tubuhnya di ranjang lalu menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

TAMAT 😁

BebasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang