Flashback
Tahun 2009
Seorang anak kecil sedang berlari di taman. Dengan senyum di wajahnya dan tawanya yg mengisi suasana di taman itu, anak itu berlari kesana kemari sambil memegang boneka beruang kesayangannya itu.
"Elin!! " panggil seseorang kepada anak kecil itu.
"Papa!!" teriak anak kecil itu menjawab. Elin pun berlari mendekati seseorang yang memanggilnya itu ,yang ternyata adalah Ayahnya.
Ayah gadis kecil itu langsung menggendong nya ketika gadis kecil menghampirinya. Elin pun tertawa bahagia.
"elin mau Papa ajak jalan jalan? " tanya papa Elin saat sudah menurunkan Elin.
Elin menggangguk dengan senang.
"kamu tidak penasaran mau papa bawa kemana? " tanya Papa Elin sambil mengusap rambut anak gadisnya itu.
"tidak masalah kemana saja asalkan sama Papa" jawab Elin dengan senyum polosnya.
Setelah itu Papa elin menggendong Elin kembali dan membawanya ke mobil yg diparkir tidak jauh dari situ.
"Papa kita mau kemana? "
"ketemu teman lama papa".
-----------------------------------------------------------
"Elin, bangun! "
Gadis kecil yg tertidur itu akhirnya terbangun. Elin pun melihat sekelilingnya dan bertanya tanya dimanakah mereka saat ini.
Papa Elin turun dari mobilnya dan diikuti oleh Elin.
"ini dimana pa? " pertnyaan itu terus ditanyakan Elin tapi tidak sekalipun Papanya menjawab.
Elin melihat ada gedung tua dan didepan gedung tua itu ada beberapa orang sepantaran dengan Papanya.
Orang orang itu terlihat menakutkan dengan tato disekujur badan mereka dan raut wajah yang tidak ramah layaknya seorang preman atau seperti penjahat yamg selalu muncul di sinetron yang dinonton oleh Mamanya.
Elin yang merasa takut hanya bisa berlindung di belakang tubuh Papanya. Elin merasa tidak nyaman berada disini.
"Pa, papa" panggil Elin sambil menarik baju Papanya. Berulang kali Elin menarik baju Papanya sambil berkata ingin pulang.
Papanya yang tadinya sedang mengobrol menjadi merasa terganggu.
"sebentar ya nak"
"Kenapa anak kau itu?" tanya salah seorang dari teman Papanya itu.
"Sepertinya udah malam makanya dari tadi dia minta pulang" kata Papa Elin sambil mengusap anak gadisnya itu.
"hai anak manis" Teman papanya yang lain berusaha untuk dekat dengan Elin tapi karena Elin ketakutan Elin pun melarikan diri kearah mobil.
"Elin, Tunggu papa" teriak Papa Elin saat mengejar Elin. Untungnya Elin berlari tidak begitu cepat jadi Papa Elin dapat menangkap Elin sebelum Elin pergi terlalu jauh.
Elin menangis ketakutan. Papa Elin langsung menggendong Elin mencoba untuk menenangkan Elin yang ketakutan.
"Sebaiknya kau bawa anakmu itu pulang" ucap Erick,salah satu teman Papa Elin.
"Tapi.. Apa keputusanmu itu sudah bulat? Tidak bisakah dipikirkan lagi? "
"Tidak bisa. Sekarang gue udah punya keluarga yang harus gue urus. Jika gue terlalu lama terlibat, keamanan keluarga gue yang jadi taruhannya" Jelas Papa Elin dengan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teddy Boy
Teen FictionHidupku berjalan biasa biasa aja. Aku bersekolah, mempunyai teman dan prestasi yang bagus disekolah. Aku merasa segalanya berjalan dengan baik sejauh ini. Tapi hal itu ternyata hanya sementara sejak kedatangan dia yang sukses membuat hidupku tidak b...