Beach

297 51 24
                                    

Angin berhembus cukup kuat. Tapi, kau bahkan semakin bersemangat dan terus berlari menuju garis pantai. Aku tidak tahan untuk tidak menertawakanmu.

"Kau seperti anak kecil, Han. Hahahaha"

Jeonghan menoleh menyipitkan matanya dan memajukan bibirnya. Bertingkah seolah merajuk dengan perkataanku. Bukannya takut aku malah semakin keras tertawa.

Minghao meninggalkan kita berdua. Ia asik mengambil gambar. Kau asik memandang lautan. Dan aku asik menatap wajahmu.

Raut bahagiamu menularkan senyum padaku. Jika di dunia ini ada hal yang paling berharga maka aku akan dengan yakin menjawab itu adalah senyum milikmu.

Aku selalu berjanji pada diriku sendiri untuk tidak merusak senyummu. Untuk tidak membuatmu bersedih. Aku selalu ingin menjadi orang di sampingmu yang berdiri saat kau butuh sandaran. Aku selalu ingin menjadi orang pertama yang melihat senyum terukir di wajahmu di pagi hari.

Tuhan jika aku dan dia tidak berjodoh dan sampai berpisah, aku rasa aku tidak akan sanggup.

Mencintai seseorang tidak pernah kulakukan sedalam ini. Kau yang pertama. Dan kuharap kau menjadi yang terakhir.

"Joshuji! Melamun apa sih?! Ish."

Jeonghan menyadarkan lamunanku. Aku segera menggelengkan kepalaku dan memutar kepalaku menghadap lautan. Birunya laut dan birunya langit menyegarkan mataku.

"Akhirnya kita bisa pergi ke pantai bersama. Ya, meskipun tidak hanya berdua."

"Hm, akhirnya."

"Joshuji?"

"Ya?"

Aku menoleh menatap mata Jeonghan. Ternyata ia juga sudah menoleh. Kami bertatapan cukup lama. Hingga ia tersenyum dengan senyum termanisnya dan matanya yang menyipit dengan indah.

"Tidak apa-apa."

Aku tersenyum menanggapinya.

"Han?"

"Ya?"

Aku menggelengkan kepalaku dan tersenyum, "Tidak apa-apa."

Tidak perlu kau katakan Han. Mata kita sudah mengatakan semuanya. Lidah mungkin bisa berbohong. Tapi, mata dan detakan jantung ini, aku jamin tidak akan pernah berbohong.

TBC

Shua for HanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang