Bagian 5 : kenapa kau kembali?

104 19 1
                                    

"Kenapa?"

"Kal, aku mohon maafkan aku."

"Kenapa minta maaf?  Bukannya kamu telah bersama yang lain."

"Iya, Kal.  Aku telah bersama yang lain.  Tetapi apakah aku boleh meminta satu hal kepadamu."

"Apa itu, Aleeya?"

"Aku ingin kau menikahi, Hanum adikku." Aleeya menjawab dengan mantap. Ya, dia Aleeya kekasih lama Haikal sebelum Haikal berubah menjadi pria yang dingin. 

Kenapa ia harus menikahi adiknya,Aleeya? Kenapa tidak ada pria lain yang bisa bersamanya.

Aleeya mendekati Haikal dengan langkah yang teramat pelan, senyuman wajah di Aleeya tak pernah terlihat sedikitpun oleh Haikal. Ia hanya bisa menatap Aleeya yang menghampirinya.

"Kal,hanya ini yang aku mau. Bukan bermaksud ingin menyakitimu lagi. Aku tahu kamu sangat membenciku. Ketika lamaran kamu dahulu." Aleeya berucap pelan.

Haikal menghembuskan nafas pasrah. Ia menerawang akan masa lalunya kepada Aleeya. Di mana ia sudah bertekad akan melamar Aleeya. Tetapi terhalang adanya cinta yang tak pernah di restui oleh orang tua Aleeya.

Flasback

Haikal kini telah bersiap untuk menuju ke rumah perempuan yang akan ia lamar.  Memakai peci yang di berikan oleh umi-nya membuat ia tersenyum bahagia.  Melihat Abi yang ia sayangi telah memakai peci pemberian umi yang mungkin tak akan tergantikan oleh siapa pun. 

"Apa kamu sudah siap, Kal?" tanya Bryan menatap anak semata wayangnya kini telah beranjak dewasa.

Haikal mengangguk."sudah, Abi," jawab Haikal tulus. 

Bryan menatap anaknya penuh harap.  Lalu memberikan sebuah patuah kepada Haikal.

"Kamu tahu Haikal.  Jika kamu mencintainya langsung menghalalkan dia.  Karena apa?  Cinta karena Allah membuat kita senantiasa bersyukur.  Kamu memang sekarang telah mau melamar seorang wanita yang kamu cintai. Tetapi ingat Haikal Cinta bukan karena Allah akan menyebabkan semua sirna.  Tetapi jika cintai dia karena Allah membuat kamu akan terasa nyaman. Ikhlas lah jika kamu dan dia tidak berjodoh.  Bersyukur kepada-Nya jika kamu dan dia berjodoh." Bryan memeluk Haikal dengan sayang walaupun kini ia telah rentan. 

"Tapi, Abi.  Haikal yakin dia bisa menerima Haikal." Haikal menjawab dengan mantap. 

"Belum tentu apa yang kamu yakinkan akan begitu.  Di atas akan senang membolak balikkan hati, Haikal." Bryan berucap dengan lembut.  Ia tahu semua butuh proses. 

***

Setelah 2 jam menempuh perjalanan ke rumahnya Aleeya.  Haikal senantiasa tersenyum.  Ia membuka pintu mobil dengan gagahnya. Tetapi sayang... Yang ia harapkan sirna.

Rumah yang Aleeya tempati kini tak berpenghuni. 

'Kenapa kamu malah pergi di saat aku ingin melamarmu, Leya' batin Haikal.

Namun beberapa langkah Haikal ingin berbalik ada seorang satpam yang membawakan sebuah surat yang Haikal tak pernah tahu apa isinya.

"Tuan, maaf saya lancang.  Saya hanya mau memberikan ini kepada tuan.  Karena non Aleeya telah meninggalkan ibukota ini.  Yang tidak saya tahu alasannya bagaimana."

Satpam tersebut memberikan sebuah surat.

Haikal menerima surat itu dengan hati gundah.

"Terima kasih, pak."

Haikal kembali ke mobil yang di dalamnya telah ada Abinya yang menunggu.

Ia membuka pintu mobil dengan sangat sayu.  Harapannya sirna sekarang. Aleeya pergi.  Ia sendiri.

"Apakah Aleeya nya ada, Kal?" tanya Bryan. 

Haikal hanya diam dan dia membuka surat yang berisikan ungkapan hati Aleeya.

[ Assalamualaikum, Haikal.
Maafkan aku telah ingkar janji kepadamu. Kini aku tak bisa bersamamu lagi.  Hanya saja aku telah bersama yang lain.

Orang tua kita tak pernah merestui hubungan kita.  Walaupun kamu adalah calon Imam terbaik untukku. Hanya ingin kata maaf yang aku ucapkan untukmu, Haikal. Maaf telah membuatmu hancur. Maaf telah membuatmu merasa kecewa.

Kita mungkin hanya sebatas teman, tetapi tidak bisa menjadi keluarga. Aku mungkin tak akan bisa bersama kamu.  Apakah kamu tahu, Haikal?  Setiap doa aku panjatkan untuk bersama kamu.  Tetapi ternyata kita tidak berjodoh untuk saat ini.

Maaf ... Dari Aleeya ]

Haikal kembali mengingat surat yang berisikan penolakan.

"Kenapa kau kembali lagi di hadapanku?" tanya Haikal dengan dingin menatap Aleeya tajam.

"A-a-aku ingin...,"

BERSAMBUNG

–––
hallo hallo UKKM?  Kembali lagi.  Kenapa dengan Aleeya.  Apakah Haikal masih ada rasa kenapa Aleeya.  Dan Hanum? Apakah Haikal akan menikahinya.

Ikuti kisah selanjutnya  ....

Jangan lupa vote + komen ya guys..

Ukhty, Kau Kah Makmumku? (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang