Bagian 3

37 3 0
                                    

Aku ingin. Sangat ingin.
Tapi, siapa aku?
Aku hanya seperti bongkahan tembok yang akan disapu oleh pemilik rumah.

-vio-

---------

HAPPY READING

Hening.

Itulah yang menggambarkan suasana di dalam mobil milik Regi. Sesekali Regi melirik kearah adiknya, sepanjang jalan Vio hanya melihat kearah jendela.

Sebenarnya, Vio ingin sekali bertanya akan dibawa kemana dirinya?

"Dek"ujar Regi memecah keheningan

Vio bertanya melalui tatapannya. Seperti "Apa?" kira-kira begitulah.


"Sampai kapan lo bersikap kaya gini?"

"........."

"Bahkan untuk lo ngomong sama gue pun sulit, gue kakak kandung lo sendiri Vio!" Regi menatap Vio dengan kecewa

Tess

Pertahanan Vio runtuh karena perkataan kakak nya, Pahlawan nya yang sangat ia sayangi kini sudah kecewa, terlihat dari raut wajahnya.

"Maaf" Hanya itu yang mampu Vio ucapkan. Dirinya terlalu takut untuk mengungkapkan lebih banyak kalimat yang nanti nya akan berdampak besar untuk nasib kedepan nya.

Bukan karena egois, tapi dia hanya terlalu takut kalau nantinya tidak bisa bertemu lagi dengan keluarganya. Keluarga yang sebenarnya menghancurkan segala mimpi-mimpinya. Kecuali sang kakak.

"Besok gue ulang tahun, gue minta kado! Tapi gue ga mau barang. Gue pengen lo ceria lagi seperti dulu. Walau cuma satu hari, besok mama sama papa gaada di rumah. Jadi lo ga usah takut" ucapan Regi terkesan dingin di telinga Vio.

Setelah mengucapkan kalimat itu, Regi menjalankan mobilnya menuju rumah.


🥀
"

"Bahkan untuk lo ngomong sama gue pun sulit, gue kakak kandung lo sendiri Vio!"

"Besok gue ulang tahun, gue minta kado! Tapi gue ga mau barang. Gue pengen lo ceria lagi seperti dulu. Walau cuma satu hari, besok mama sama papa gaada di rumah. Jadi lo ga usah takut"

Ucapan kakaknya berputar terus menerus seperti kaset rusak. Vio bingung apakah dia akan bisa mengabulkan permintaan dari kakaknya?

Dia takut kalau nanti kakaknya akan kembali kecewa jika nantinya dia tidak bisa mengabulkan nya.

Tatapan kecewa dari Regi sekelebat terlintas di ingatan nya. Lagi-lagi Vio menangis, baru kali ini ia melihat kakaknya kecewa.

Vio membuka buku bersampul orange, dia mulai membaca tulisan tiap tulisan yang menodai kertas didalamnya hingga perlahan kantuk menguasai dirinya.

🥀

HELO HELOO HEHE
GAJE KAN WKWK
UDAH MA CERITANYA LUMUTAN UP NYA CUMA SEUPRIT LGI YA MAAPKANLAYAAAAA😂

HELO HELOO HEHEGAJE KAN WKWK UDAH MA CERITANYA LUMUTAN UP NYA CUMA SEUPRIT LGI YA MAAPKANLAYAAAAA😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus deh tuh visualnya Vio yakk❤

Adakah aku ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang