Masalah debora

33 8 1
                                    

Pulang dari sekolah, aku tak langsung ke rumah. Seperti biasanya, aku akan duduk termenung di rumah Tian , menunggu sampai suara gaduh itu berubah hening, dan mobil Lamborghini ayah keluar dari pekarangan rumah.


"Udah makan, belom ?"


Tian datang dari arah dapur, membawakan sepiring nasi dengan lauk ayam goreng kesukaan ku.


Sekedar informasi, Tian adalah sahabatku sejak kecil. Kata Tante Nara, ibu Tian . Kami seperti kembar tak serupa yang sulit di pisahkan sejak dulu. Tian selalu memasuki sekolah yang sama dengan ku. Bahkan, tas serta Hoodie kami pun selalu kembaran, hanya size nya saja yang berbeda.


"Thanks yah yan..."


Tian mengangguk.


Aku Mengisi kekosongan perutku yang memang sedari tadi keroncongan, menghabiskan semua makanan tanpa jeda. Tak peduli, ekspresi Tian yang melihatku seperti sapi kelaparan. Toh, cara terbaik untuk melupakan masalah sejenak adalah makan.


"Tadi, pulang sekolah kok naik taxi online? Emang Arka kemana ? Sibuk lagi ?"


Tanya nya, aku menaruh gelas minum di meja. Lalu menatapnya tersenyum, pura pura ceria.


"Dia ada latihan basket. Dia kan pacar ku, bukan supir ku. Jadi, wajarlah aku naik taxi online.."

Ucap ku beralasan.


"Tapi, apa guna nya dia kalau tiap hari cuma aku yg selalu kamu tebengi atau mas taxi online yang selalu kamu naiki? Motor ninja merah nya apa gunanya ? Ngebonceng cewek lain?"


Skak!! Ucap Tian ada benar nya juga, hanya opsi terakhir yang cukup membuatku merenung memikirkan.


"Huss!! Cuek cuek gitu, aku tau Arka setia..."

Ucapku tegas, seolah menjelaskan bahwa Arka bukan lelaki yang seperti Tian duga.


"Setiap tikungan ada!! Emang, kamu nggak dengar kata Mili kemarin dulu? Yang liat Arka pegangan tangan sama cewek di mall beli boneka ?"

Aku menggeram tak suka, tapi ku yakin perdebatan ini tak sampai di sini saja, Tian selalu punya cara untuk menyadarkan ku bahwa pilihan ku untuk bersama arka saat ini tidak benar.


"Emang, kamu pernah gitu pegang tangan Arka? Jalan jalan sama Arka sehari aja?"


Aku melotot, berdiri memandang Tian sangar .


"Kamu kenapa sih ? Cemburu atau gimana ? Kok omongan kamu nyolot banget.."


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

can us??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang