une routine

80 40 9
                                    

"Hidup itu bukan hanya tentang memilih pasangan,namun juga mempertahankan pilihan atau mengikhlaskan kepergian."
~Queen~


Cahaya matahari menerobos masuk melalui tirai jendela berwarna abu-abu itu. Mencoba membangunkan sang gadis yang masih terlelap diatas tempat tidurnya.

Tokk ... tokk ... tokk

"Nona ... apakah nona sudah bangun? " tanya seorang maid

"..."

"Nona ... bangun nona. Anda harus ke sekolah." ujar sang maid lebih keras

Ceklek .... krieett ....

Bunyi pintu terbuka. Archie menyembulkan kepalanya, membuat sang maid terkejut akan penampilan majikannya yang sangat berantakan

"Sudah. Aku segera siap."

Braakkkk. Pintu tertup rapat

Archie segera membersihkan tubuhnya yang lengket dengan darah di kamar mandi. Setelah usai. Ia pun mengobati luka di kepala dan sudut bibirnya. Tidak lupa ia memakai foundation berwarna coklat untuk menutupi semua lebam yang ada diwajah dan sekujur tubuhnya. Jadi wajar saja kalau kalian melihat Archie yang dekil, itulah penyebabnya. Keluarganya mengira kulit Archie dekil karena sudah dari lahir, padahal kenyataanya tidak seperti itu. Kulit Archie sangat putih. Kalau saja ia tidak dekil. Banyak cowok sudah bertekuk lutut dikakinya. Bagaimana tidak kulit aslinya seputih salju, wajah mulus, hidung mancung, bibir yang kecil berwarna pink alami, warna matanya hitam pekat, bulu mata lentik yang membingkai mata bulatnya, dagu lancip. Apa lagi yang kurang? Tidak ada, tapi sayang Archie menutupi semuanya. Yah Archie lebih memilih itu karena bagi Archie "hidup itu bukan hanya tentang memilih pasangan,namun juga mempertahankan pilihan atau mengikhlaskan kepergian."

Ia segera menyiapkan peralatan sekolah dan bergegas turun. Ketika ia sampai ke ruang keluarga, ia menatap sendu keluarganya yang sedang sarapan di ruang makan dengan nikmatnya.
"Kapan gue bisa makan bareng kalian? Hahh ... miris banget ya, hidup gue." gumam Archie

Aillen mamanya Kevan dan Archie, yang kebetulan melihat Archie berdiri dengan tatapan sendunya, hanya bisa memberikan tatapan tajamnya "anak itu kenapa? Kenapa tatapannya seperti itu? Biasanya tatapannya datar, apa aku selama ini sudah keterlaluan?" batin Aillen. Aillen menggelengkan kepalanya menepis seruan batinnya

Avior yang melihat Aileen pun mengerutkan dahinya bingung "sayang, kamu kenapa? Kamu sakit?" pertanyaan itu berhasil membuat kevan khawatir

"Nggak kok Pa, Aku baik-baik aja.
Kevan kamu jangan kayak anak itu, nggak tahu etika"

Ucapan Aillen berhasil membuat Avior Dan Kevan mengernyit bingung

"kenapa mom?" tanya kevan

"Kamu liat anak itu, nggak tahu sopan santun. Keluar nggak salam orangtua, kurang ajar banget!!!"

"Dia pikir ini rumah kosong kali, nggak ada penghuninya mungkin?" ujar Kevin sambil mengendikkan bahunya

"Sudah, nggak usah peduliin dia. Makan aja sebelum nafsu makan kalian hilang" ucap Avior menengahi

Archie berlalu tanpa memperdulikan mereka.

Heart WhisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang