🍃Segala yang dimilikinya perlahan meninggalkannya, tapi siapa saja yang tetap bertahan dan menerima apa adanya? Adakah yang abadi didunia ini? Mampukah semua hal yang dimiliki Verony bisa kembali?
Suara angin yang berhembus, meniup segalanya yang ada di sana. Dan sisanya, entah siapa ada seorang cowok seolah tidak bisa untuk merasakan dingin, bahkan lapar. Dia berjalan sambil memandangku. Menghampiriku, dia lanjut dengan menyapaku.
"Verony?"
"Siapa yang manggil?" Aku bertanya.
Bangun. bangun-bangun dari mimpi malah membuat kakiku kram. Barusan membuat diriku trauma akan hadirnya orang yang tidak ku kenal siapa.
Wajahnya terlihat penuh takut serta bingung, harus apa yang perlu aku bantu dari orang itu? Kok bisa?
Pertanyaan itu muncul dalam benakku setiap malam. Aku baru ingat, sekian lama homeschooling, aku memutuskan ingin bersosialisasi. Ayah dan ibu pergi ke Bandung untuk kerja lapangan disana. Ku tinggal bersama sang kakak, Lola.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lu mau nyoba sekolah?"
Tumben, Lola menanyakan itu.
"Eh mau dong, ntar bisa kerja kayak elu!" Jawab aku.
"Kalo mau, urusin tuh cafe!"
"Seriusan ah!"
Cafe. Tempat kerjanya sampai sekarang. Walau orangnya malas, tapi masih bisa mengurus keuangan. Aku ingin seperti dia, jomblo akut yang bisa bekerja keras.
Diumurku yang sekarang, harusnya sekolah. Tapi aku sudah terbiasa belajar dirumah. Rasanya, aku memang ingin sekolah.
*** Gimana ceritanya? Vote ya jika kalian tertarik baca cerita ini. Follow iG admin, @arlitafebiolaa :)