Sesak itu masih terasa,
Ia memasuki jiwa tanpa sedikit pun ada rasa malu.Sesak itu masih terasa,
Dengan tega ia malah memilih untuk tinggal di dalam raga.Sesak itu masih terasa,
Ia masih terjaga dari awal kepergianmu dan hampir tak berakhir.Sesak itu masih terasa,
Bahkan air mata tak pernah mampu lagi mengusirnya.Dan sesak itu masih terasa,
Saat aku harus terus menyadari bahwa diri aku pernah benar-benar terganti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perbatasan Waktu
PoetryKenyataannya; aku dan kamu hanyalah 'kita' yang tertunda. Sebab ketika aku dan kamu belum memulai, kamu justru sudah lebih dulu mengakhiri.