Tubuh ku terasa menggigil karna udara yg dingin menusuk sampai ke tulang.
Rasa nya lelah sekali mungkin karna jadwal ku yg padat dan kurang istirahat.
Aku pun merebahkan tubuh ku ke kasur empuk dan memeluk boneka beruang besar kesayangan ku.
Rasa nya nyaman saat tubuh ku nempel di kasur seperti ini, aku pun terlalu menikmati kenyamanan .ku sampai lupa buku yg teriak-teriak memanggil nama ku agar segera ku buka.
Rasa nya malas sekali mengerjakan tugas di saat lelah menghantui ku dan mata yg segera meminta agar terlelap menemui mimpi yg sudah bosan menunggu.
Aku tidak habis pikir, di saat keluarga ku yg lain sibuk menonton Tv di ruang tamu dan tertawa bersama, justru aku terlihat seperti orang bodoh yg akan mencari pasangan 'x' dan 'y'. Dan harus menyelesaikan tugas ku tentang sejarah manusia di zaman batu.
"Guru..apa kah kau tidak bisa melihat murid mu bahagia?kami juga ingin tertawa dan nggumpul bersama keluarga, kami juga ingin menikmati secangkir teh tanpa memikirkan 'X' dan 'y', dan membolak balik buku sejarah manusia di zaman batu."
Terkadang murid merupakan tempat pelampiasan paling ampuh jika guru sedang ada masalah. Murid akan di marahi dan hukumannya di berikan tugas tampa mengenal rasa iba yg jumlahnya banyak yg akan membuat otak dan tenaga terkuras sekaligus.
Di saat aku terlalu nyaman dengan posisi ku, aku baru ingat tugas ku itu dari guru ter killer di sekolah ku. Membayangkan wajah nya saja sudah membuat ku merinding apa lagi membayangkan ia marah karna aku tidak membuat tugas darinya.
Aku langsung berlari menuju meja belajarku dan meninggal kan kenyamanan yg membuat ku lalai hingga lupa dengan dunia yg melelahkan.
Aku tau selembar kertas tidak akan menentukan nasib seseorang di masa depan, tapi aku hanya ingin berusaha agar keinginan ku sukses di masa depan dapat terkabulkan.
Aku pun mulai membolak balik buku ku, tiba- tiba ada selembar kertas yg jatuh, dan aku pun membuka dan membaca kertas itu.
Ya allah...ternyata itu surat cinta yg di berikan oleh Azam pada ku.
Untung tidak ada yg melihat ku dengan pipi yg merah merona dan senyum-senyum sendiri saat membaca kata demi kata yg membuat ku ingin terbang sampai ke bintang dan menari-nari hingga ke bulan. Yg di iringi oleh musik dari jantung ku yg berdebar tak karuan.
Aku pun membalas surat itu dan menerawang memikirkan kata-kata yg tak kalah manis nya. Aku ingin membalas kan dendam ku karna dia telah berhasil membuat ku seperti orang gila.
Setelah selesai membalas nya aku pun mulai membaca tulisan yg telah ku buat itu, aku merinding saat membaca kata-kata yg ku buat, dan di iringi senyum simpul bahwa aku yakin jika ia membaca nya, dia pasti akan baper tingkat akut saat melihat pilihan kata yg aku gunakan.
****
Saat keluar kelas badan ku terasa sangat layu, di tambah dengan kepala ku yg sakit berdenyut-denyut dan perut yg sudah meronta agar segera diisi.Lengkap sudah penderitaan ku, aku pun mulai berjalan dengan langkah yg aku usahakan menjaga keseimbangan agar tubuh ku tidak jatuh terkulai dan terkapar di lantai.
Aku berniat ingin mengisi perut ku yg kosong sejak pagi tadi, aku tidak sempat sarapan sebelum berangkat ke sekolah.
Aku terlambat bangun karna aku begadang menyelesaikan tugas yg menumpuk saat aku lalai dalam membalas surat cinta itu.
Seketika itu aku pun langsung ingat akan surat itu, tapi tidak mungkin aku yg akan memberikan nya langsung kepada Azam.
Akan turun harga diriku jika teman-teman ku tau aku memberikan surat cinta untuk Azam.
Lagian sekarang ini bukan zaman nya lagi surat-suratan.
Kepala ku semakin sakit dan perut semakin nyeri, maagh ku kambuh, aku benci situasi ini.
Seketika itu aku pun langsung hilang kendali, dan tubuh ku langsung jatuh tersungkur, dan aku tidak tau lagi apa kejadian setelah itu.
*****
Ketika pertama kali aku membuka mata, yg kulihat banyak orang di sekitarku dengan wajah cemas akan kondisi ku."Kamu kenapa?" Tutur salah seorang lelaki di sampingku.
Aku pun langsung melirik ke sumber suara, karna pemandangan ku yg belum pulih sempurna terlihat wajah yg samar-samar bagiku. Tetapi suara barithon itu mirip dengan suara Azam.
Aku pun kembali menatap laki-laki itu dan memastikan apa kah benar itu Azam. Ternyata benar itu memang Azam, ia terlihat sangat cemas akan kondisi ku.
"Aku nggak papa kok, cuman kurang istirahat aja" tutur ku sambil mencoba merubah posisi tubuh ku untuk duduk.
"Diba..pasti maagh loe kambuh lagi kan?" Rutuk Via yg sudah bosan mengingatkan ku akan penyakit ku ini.
Aku hanya menyengir lebar dan menampilkan deret gigi ku yg rapi tak lupa dengan lesung pipi ku yg akan memukau kau adam, eeeakkk😂.
Tiba-tiba Fira datang membawakan nasi goreng yg aroma nya membuat perut ku bermain musik dan cacing ku sebagai penarinya.
"Dasar...gue udah paham klw loe kayak gini, pasti nggak sarapan lagi kan?" Rutuk Fira sambil menyodorkan sepiring nasi goreng yg masih hangat kepada ku.
Saat aku ingin meraihnya, ada tangan yg menahan piring itu.
"Biar aku suapin yaa" pinta Azam dengan lemah lembut kepada ku.
Aku masih mikir-mikir untuk menerima tawarannya.
"Kelamaan mikir, nggak kasian tu sama perut" ledek Azam kepadaku dan langsung menyodorkan sesendok nasi goreng ke mulut ku.
Karna perut ku yg sangat lapar, aku pun langsung menerima dan mengunyah nasi itu.
Saat asik-asik sedang mengunyah aku di kejutkan akan kehadiran guru Bk ku.
Nasi yg kutelan tadi hampir ingin keluar seketika, ketika guru Bk ku bertepuk tangan sambil tersenyum lebar mengatakan kata romantis.
"Mampus" hanya kata itu yg aku ucapkan.
Aku tau akan ada masalah setelah ini, karna sekolah kami melarang dan akan memproses murid nya yg pacaran, tapi kan aku nggak ada hubungan apa- apa sama Azam , Ah sial, pasti ibuk itu melihat Azam menyuapi ku tadi.
"Kalian berdua, ikut ke ruangan saya" ketus ibuk Bk dengan wajah serius dan tegas.
Keadaan di ruang Uks seakan berubah menjadi kandang Harimau yg siap menyantap mangsanya. Kami semua menegang dan menatap tak percaya.
Aku nggak suka masuk ruang Bk apa lagi sampai melibatkan orang tua, amit-amit, aku tidak ingin orang tua ku marah hanya gara-gara ini.
"Kenapa diam, cepat keruangan saya sekarang" teriak ibuk itu yg membuat tubuh ku terlonjat karna kaget mendengar teriakannya.
-
-
-
-
-
--
-
Segini dulu part nya guys, jgan lupa ikutin terus ceritanya yaa
Jangan lupa vote and commen ny yaaa,,bye👋👋❤❤❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Mungkin Sudah Takdirku
RomanceHy...Nama ku ADIBA FATIMAH, teman ku sering memanggil Diba, aku ingin bercerita tentang perjalanan cinta yang rumit dan akhirnya aku hijrah dan memilih untuk tidak pacaran. Cerita ku di mulai saat aku mengenakkan seragam biru dongker, dimasa SMP lah...