Bisakah?

107 3 0
                                    

Ketika hati mulai mati, mata mulai buta, telinga mulai tuli, dan lidah mulai lumpuh untuk mengungkapkan semua hal tentang mu. Maka pilihan terbaikku adalah menganggap mu tidak ada, padahal wujud mu nyata di sampingku.

Sulit memang, tapi itu harus. Aku tak mau menjadi orang bodoh untuk kesekian kalinya, aku ingin menjadi orang yang masa bodoh dengan sekitarnya, aku ingin tampak tegar walaupun pondasi sudah goyah dari awal.

Jujur, diam bukan tipeku. Tapi aku juga tak mempunyai keberanian untuk memulai percakapan ini. Situasi kita terlalu canggung, sehingga tak ada cara untuk mencairkannya.

Apakah ini akhir dari cerita kita? Jika benar, kenapa tidak berakhir dengan cara baik-baik? Kenapa harus begini? Kenapa harus mengundang air mata, kenapa harus membuat aku menjadi pihak yang bersalah? Kenapa?

Bisakah kau jelaskan?

#dsb

Rintihan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang