2. Warm welcome

1K 113 33
                                    

Namaku Park Jimin.

Sekolahku yang ke-8 ini benar-benar kacau.

Siswanya terbagi menjadi 'Black' dan 'White' yang saling bermusuhan.

Kekerasan jadi pemandangan rutin setiap hari.

Ketua geng 'White' meyebutku 'otak kosong'.

Sekarang hari pertamaku bersekolah.

Dan, yang paling aneh dari semuanya adalah, namja ini.

"Untuk merayakan bertambahnya temanku, aku mengecat rambutku jadi merah seperti stroberi!", kata V sambil menunjuk rambutnya yang ia beri bando untuk menarik poninya kebelakang.

Jimin hanya memberikan blank stare andalannya. Sedangkan Namjoon yang sudah terbiasa dengan kelakuan V hanya berujar, "Satu bulan yang lalu masih ungu. Kemarin lusa masih blonde."

V melanjutkan, "Sebagai sesama 'Grey' kita berteman, ya, Minnie. Apalagi kita sekelas."

"Aku nggak berminat berteman denganmu, Piktor! Aku mau cari teman yang lebih baik.", kata Jimin sambil pergi meninggalkan V.

"Minnie.."

"Jangan beri aku julukan seenaknya!"

"Kau masih belum mengerti juga, ya, Minnie.."

"Mengerti apa?"

"Kau menyatakan dirimu sebagai anggota 'Grey' di muka umum. Kau sama sekali nggak tahu apa artinya itu, kan?", tanya V.

"Hm? Memangnya kenapa?"

Belum V menjawab pertanyaan Jimin, tiba-tiba ada yang melempar Jimin dengan sesuatu hingga ada cairan merah mengalir dari kepala Jimin.

Jimin, V, dan Namjoon yang sedang berjalan bersama pun terkejut. Terutama yang kepalanya terkena sesuatu hingga cairan merah itu mengalir hingga ke wajahnya.

"APAAN, NIH?!" tanya Jimin sambil menyeka cairan merah itu.

"Minnie, dahimu terluka parah!", sahut V panik. Sedangkan Namjoon hanya kalang kabut berjalan ke sana-ke mari, tidak tahu harus berbuat apa.

"..Bukan. Ini bukan darahku. Dahiku tidak terluka.", kata Jimin. "Ini.. lumpur merah..."

Tak lama setelah Jimin menyimpulkan bahwa cairan merah itu adalah lumpur yang dilemparkan kepadanya, lumpur-lumpur lainnya menyusul mengenai anggota tubuhnya yang lain.

Sekarang hampir seluruh tubuhnya terdapat bercak merah yang agak besar. Seperti orang yang habis ditembaki dan berdarah hebat.

"Ulah siapa ini?!", tanya Jimin sambil mendongakkan wajahnya, karena dengan melihat arah datangnya lumpur, ia yakin si pelempar lumpur berada di lantai dua sekolahnya. "Tunjukkan dirimu! Jangan jadi pengecut!"

Namun tidak ada yang muncul ataupun berbicara menyahut dirinya. Jimin hanya dapat mendengar cekikikkan dari seluruh penjuru sekolah.

"Sepertinya sudah mulai, ya..", kata Namjoon yang sudah ber-sweatdrop-ria.

V pun melanjutkan dengan senyuman aneh di wajahnya. "Sambutan bagi anggota 'Grey' baru sudah dimulai."

[Di ruang staf olahraga]

"Padahal aku lagi pakai celana jeans baru!", sahut Jimin kesal. Sekarang jeans putih barunya memiliki bercak-bercak berwarna merah yang tidak akan mungkin hilang. "Dan baju olahraga apa ini? Jelek sekali."

"Jangan mengeluh, Jim, pakai saja. Sebentar lagi kelas BP, loh.", kata Namjoon. Memang, sih, seragam olahraga di sini jelek sekali. Hanya setelan training kebesaran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PENGUIN BROTHERS ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang