Perpect

1.3K 84 8
                                    

Sesshomaru × Inuyasha

Kissing

No yaoi

OoOoOoOoO

Inuyasha Pov On

Jujur saja, akhir akhir ini, aku heran sekali dengan aniki . Dia menjadi begitu genit. Sering kali ia menggodaku dengan gombalan gombalan recehnya sembari memelukku dari belakang tiba tiba. Bahkan tanpa malu pun, ia terang terangan mengintipku saat aku sedang telanjang bulat.

Idih, aku merinding memikirkannya. Bagaimana tidak, aniki yang sebelumnya kukenal sebagai daiyokai barat yang tidak berperasaan dan dingin itu kini kukenal sebagai daiyokai barat yang kehilangan akal sehat.

Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan
aniki. Kalaupun hahaue Inukimi ada disini, mungkin sudah kuadukan dia pada beliau. Sayangnya, ibu tiriku itu sudah menyusul ayah dan ibuku di sana.

Inuyasha PoV End

Sore hari yang cerah. Sesshomaru tampak menyirami taman bunga favorit ibunya dulu. Senyum terpampang jelas di wajahnya. Sesekali tertawa kecil. Yang ada di benak nya adalah Inuyasha yang selalu marah marah apabila ia menggodanya.

"Jangan salahkan aku apabila aniki mu ini menggodamu. Habisnya, kau sendiri yang memancingku untuk menggodamu," gumam Sesshomaru.

" Aniki, makan malam sudah siap."

Panjang umur, Inuyasha muncul dari dalam istana menuju kebun, berjalan mendekati Sesshomaru. "Hm, kau sudah mandi, imoto?" tanya Sesshomaru. Inuyasha mendelik ngeri ke aniki nya itu. "Sejak kapan aku adik perempuanmu, aniki?" tanya Inuyasha sembari melotot. "Tidak perlu tahu sejak kapannya. Tapi, apa aku boleh tanya lagi, imoto?" tanya Sesshomaru.

Inuyasha menjitak kepala sang aniki dengan kencang. "Aku ini adik laki-laki, bukan adik perempuan. Jadi jangan panggil aku imoto," kata Inuyasha kencang. Ia bersedekap, kedua telinga anjing nya berdiri tegak, menandakan ia kesal. Sesshomaru mengelus-elus kepala bekas jitakan sang otouto.

"Baiklah, baik, otouto," kata Sesshomaru. Inuyasha menatap sang aniki . "Pertanyaanmu aku sudah mandi atau belum, jawabannya sudah. Habis latihan hanyo ini langsung memasak sesuai perintah sang daiyokai barat dengan ancaman hanyo ini akan dicincang kalau tidak nurut. Sekarang apa pertanyaanmu, aniki?" tanya Inuyasha.

Sesshomaru berdeham. "Kau suka tidak kalau dipanggil Inu- chan ?" tanya Sesshomaru dengan wajah polos. Persimpangan muncul di dahi Inuyasha.

BLETAK

Sebuah gayung mandi terlempar kearah Sesshomaru dengan kencang. Itu adalah gayung mandi yang niatnya ingin Inuyasha berikan kepada Sesshomaru untuk mandi. Gayung itu mendarat tepat di bagian dahi Sesshomaru yang baru saja dijitak oleh sang Inuhanyo. Bekas jitakan sang adik bertambah bengkak di dahi kanan Sesshomaru. " Ittai , bisa jangan galak galak, Inu- chan ?. Nanti imutnya hilang lho," kata Sesshomaru mulai menggoda adiknya.

Inuyasha benar benar kesal. "Cukup,
aniki. Aku katakan sekali lagi, AKU BUKAN PEREMPUAN DAN AKU TIDAK IMUT," kata Inuyasha kencang. Baru saja ia selesai mandi, namun ia sudah marah marah karena tingkah sang aniki . Inuyasha kembali masuk ke dalam istana dengan marah marah. Jaken yang saat itu berpapasan dengan Inuyasha hanya bisa melongo.

OoOoOoOoO

Malam pun tiba. Kedua putra Inu Taisho itu sedang makan malam di ruang makan. Hening. Tak ada suara. Para pelayan berdiri di setiap sudut ruangan, berjaga-jaga apabila salah satu putra Inu Taisho memberikan perintah. Jaken entah pergi kemana. Yang jelas, Sesshomaru dan Inuyasha kini berada di posisi canggung. Tidak seperti biasanya yang setiap hari berdebat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MelindungiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang