Jinyoung menatap datar seseorang di depannya. Cowok dengan tampilan kasual dan senyum lebar. Ada kisah lucu dan menarik yang dari tadi keluar dari mulutnya, tapi sayang, Jinyoung tidak tertarik sama sekali.
"Emm...."
Tampak lawan bicaranya kebingungan hendak memanggil Jinyoung apa. Setelah menyesap cola-nya, Jinyoung membuka suara.
"Park Jinyoung. Panggil aja Jinyoung, kita seumuran." ucapnya datar.
"O-oh, oke."
Mark dan Jackson sialan!
Dari tadi Jinyoung terus mengucap sumpah serapah pada pasangan kekasih tersebut. Dia tidak peduli. Hatinya sudah terlanjur kotor semenjak terjun langsung ke kehidupan. Di tambah lagi kisah cintanya yang rumit, membuat Jinyoung lebih rajin mengucap kata-kata kasar sekarang.
"Lo ngerti kan apa itu blind date?"
Cowok di depannya bersuara lagi. Jinyoung mengernyit.
Ini memang rencana Mark dan Jackson mempertemukan Jinyoung dengan teman semasa SMA Jackson. Jinyoung tahu kalau kedua sahabatnya itu kuatir dengan kisah cintanya. Tapi bukan dengan cara seperti ini. Kesannya Jinyoung jadi manusia yang haus belaian. Padahal kan tidak sama sekali.
Kecuali dari Jaebum sih.
"Maksudnya, gue berasa yang paling banyak ngomong disini...."
Nah itu tau! Gerutu Jinyoung dalam hati.
".... gue juga butuh informasi tentang lo." sambungnya.
"Mark sama Jackson mungkin udah cerita tentang gue."
"Tapi kan beda. Gue pengen denger versi sendiri."
Lawan bicaranya tampak menunggu, sedangkan sekarang Jinyoung diam.
"Gue Jinyoung, guru sekolah dasar, temen deket Jackson sama Mark."
Perkenalannya cepat, tanpa basa-basi. Cowok di depannya tercenung sebentar, lalu kembali menguasai diri saat tatapan tidak suka dari Jinyoung mampir di retinanya.
"Lo punya.... pacar?" tanyanya hati-hati. Jinyoung menggeleng.
"Buat apa gue ikutin sarannya Jackson kalo gue punya pacar?"
Zico, teman dari Jackson dan Mark ini memang sudah diperingatkan jauh-jauh hari agar hati-hati berkomunikasi dengan Jinyoung.
Cowok itu percaya sekarang, kalau Jinyoung ternyata berbeda dengan teman blind date-nya yang selama ini dia temui. Talk active, dan sering menuntut agar ada pertemuan-pertemuan susulan yang membosankan.
Perlukah Jinyoung diperjuangkan?
"Emm, Jinyoung?" panggil Zico. Sedangkan Jinyoung hanya membalas dengan pandangan apa?
"Mungkin ini terlalu cepet, tapi bolehkan gue tertarik ke lo?"
Di tengah renggang, ada harapan lain masuk ke dalam. Kamu; kuatirlah. Karena dia bisa membawaku pergi sewaktu-waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
distance ; jjp
Fanfictionantara garis abu-abu dan merah jambu. [Im Jaebum x Park Jinyoung] Dari akun yg dulu. Dibaca ae gaesss hehe. Tapi ini bxb yaaaa.