Retak 6

835 113 82
                                    

"Apa kabar?"

"Baik."

"Udah? Gitu doang?"

"Emangnya mau gimana? Kamu ngarep aku mati setelah kamu tinggalin berkali-kali?"

Jinyoung mendelik ke cowok yang ada di depannya. Sedangkan Jaebum tertawa kecil. Setelah setengah tahun berpisah, tidak ada yang berubah dari mantan pacarnya.

Masih jutek, masih manis, masih jadi tukang protes.

Kenapa dia bisa tega memutuskan Jinyoung sebanyak enam kali ya?

"Kamu enggak bakal tanya kabar aku gimana?" tanya Jaebum. Jinyoung diam saja.

"Oke, kalo gitu, enggak apa-apa." Jaebum masih berbicara sendiri, "aku baik-baik aja kok selama ini."

Jinyoung masih datar tanpa ekspresi.

".... tapi enggak sebaik kalo lagi sama kamu."

Sekarang Jinyoung menatap tajam ke arah Jaebum.

"Berhenti sweet talk! Enggak mempan! Aku udah kebal!" Jinyoung bersungut-sungut. Padahal pipinya sudah merona sekarang.

"Aku jujur loh. Salah terus ya?"

"Terserah!"

Hening.

Jaebum sekarang mengambil sesuatu dari dalam tasnya, lalu menyodorkan ke arah Jinyoung.

"Komikku nih. Khusus loh udah ada tanda tanganku langsung."

Jinyoung melirik sekilas, lalu melemparkan pandangannya ke arah lain.

"Karya yang besar, butuh pengorbanan yang besar juga ya?"

Jaebum tahu Jinyoung tengah menyindirnya. Maka dari itu dia diam saja sambil tersenyum tipis.

"Baca aja. Ceritanya tentang kamu kok. Tentang yang ditinggalkan dan meninggalkan." celetuk Jaebum.

Sebenarnya Jinyoung benar-benar penasaran. Apalagi tadi Jackson memberitahunya dengan cara yang berapi-api. Tapi dia tentu saja gengsi, apalagi Jaebum sendiri yang memberikannya.

Tapi dipikir-pikir mantan pacarnya ini lancang sekali kembali lagi pada saat sudah sukses. Membuat dada Jinyoung sakit dan kesal secara bersamaan.

"Yang dikorbankan, yang dijadiin cerita. Bagus ya. Selamat. Pantes aja jadi best seller!"

Pertemuan pertama setelah setengah tahun berpisah ini dipenuhi sindiran dari Jinyoung. Jaebum kalah telak, sedangkan Jinyoung menuntaskan rasa sakitnya yang dia tahan sendiri selama ini.

Karena Jinyoung rasa, Jaebum harus tahu tentang dampak patah hati yang ditinggalkannya, sampai-sampai Jinyoung seperti mati rasa untuk menjalin hubungan dengan orang baru.

"Aku minta maaf." ucap Jaebum dalam, terdengar penuh penyesalan.

Jinyoung tersenyum kecut, "Aku udah bisa nebak bakal gini lagi. Minta maaf, dan kamu bersikap kayak enggak pernah nyakitin aku. Kita udah dewasa, harusnya sadar kalo cara kamu kayak gini tuh salah dan keterlaluan."

Ada sorot lelah dan terluka di kedua mata Jinyoung. Jujur, dia lelah dengan sikap Jaebum yang seperti ini. Datang dan pergi semaunya.

Selama ini memang dia tidak pernah terluka karena ada ulah orang ketiga, tapi sikap Jaebum terlalu rumit dan melukai hati Jinyoung, saat tahu cowok itu masih belum mempercayakan sepenuhnya privasi pada Jinyoung.

Dia pacarnya yang bahkan setengah tahun lalu hampir resmi secara sah akan jadi pasangan hidupnya. Tapi masih ada beberapa bagian yang Jaebum sembunyikan darinya. Jinyoung sebenarnya bisa maklum, tapi pembatas yang dibangun Jaebum tingginya keterlaluan.

distance ; jjpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang