BAB 7

1.6K 253 22
                                    

Ha Rin berlari menuju MCR, toko kecil ditengah kota dengan interior yang unik, gadis itu membuka pintu, suara gemerincing lonceng mengikutinya

“Selamat datang, hei bukannya kamu gadis yang bersama Jaemin beberapa waktu lalu ya?”

Taeil menghampiri gadis itu, Ha Rin hanya mengangguk sembari tersenyum “Aku mau mengembalikan kostum, Oppa.”

Sesuatu mengganggu indera penciumannya, aroma yang sungguh tidak asing, gadis itu mendekat kearah almari terbuka yang menggantungkan kostum-kostum disana, ia menggeser kostum demi kostum, kemudian menemukan sebuah kostum snow white, serupa dengan miliknya

Beraroma citrus, aroma citrus milik, Koeun?

“Hei, kau mau sewa kostum lagi? Biar aku rekomendasikan sesuatu.” Ha Rin tidak merespon kata-kata Taeil, ia sibuk beralih pada rak yang lain, menemukan sesuatu yang cukup membuatnya membatu ditempat

Kostum Kaito Kid, yang menguarkan aroma khas Jaemin, aroma Peach yang menyisakan aroma Prune

Namun ada sesuatu yang janggal, aroma itu bukan hanya aroma Jaemin, namun ada aroma lain, yang membuat Ha Rin termenung, aroma yang berasal dari beberapa orang

°°°

Ha Rin mengistirahatkan dirinya diatas bangku taman kota, ia tak bisa menghubungi siapapun sekarang, bahkan untuk percaya pada orang lain, sekarang rasanya sangat sulit

Saat ia bertanya siapa yang mengembalikan kostum pinjaman Jaemin, Taeil bilang, yang mengembalikan kostum itu adalah seorang perempuan dengan topi dan masker hitam, bahkan ketika harus mengisi buku pengembalian, ia mengisi namanya dengan ‘thelostlover’, sama dengan nama yang ia gunakan untuk peminjaman kostum

Gadis itu semakin bingung, ia memejamkan matanya dan menengadahkan wajahnya kearah langit, kemudian tersadar, sesuatu yang basah dan dingin terasa menempel di dahinya

Ha Rin buru-buru membuka matanya, mendapati laki-laki dengan eyesmile yang khas, menyodorkan susu stroberi padanya, Lee Jeno

“Kenapa kamu disini?” Tanya Ha Rin masih terkejut

“Kebetulan jalan-jalan saja, kamu sendiri?” Jeno menyesap susu melon miliknya

“Sedang cari tau sesuatu.. thanks.” Ha Rin mengangkat susu stroberinya, Jeno mengangguk

“Aku juga sedang cari tau tentang Jaemin, kami berteman sejak kecil, jadi dia hilang seperti ini, kurasa aku ngga bisa makan dan tidur dengan tenang. Aku juga ngga konsen belajar.”

“Memangnya kau belajar?” celetuk Ha Rin

“Kembalikan susu stroberinya!” protes Jeno, laki-laki beraroma vanilla itu mengerucutkan bibirnya

“Hahaha.” Ha Rin tergelak menatap ekspresi Jeno

“Kau tau, Jaemin itu menyukaimu.” Kata-kata Jeno sukses membuat Ha Rin termenung

“Ngomong apa sih.” Sela Ha Rin, wajahnya memerah “Kau tau, sepertinya aku menemukan sedikit petunjuk tentang siapa yang menculik Jaemin..”

Jeno terkesiap, menatap gadis disampingnya dengan raut serius

“Tapi aku tak bisa bilang ini padamu, aku belum 100% yakin.”

“Tidak masalah, kau bisa bilang padaku kalau kau sudah yakin. Jangan dipikirkan sendirian, aku pasti akan membantu.” Jeno tersenyum
tipis


°°°


Hari sudah gelap ketika Ha Rin berjalan menuju rumah, ia menolak tawaran Jeno untuk mengantar gadis itu pulang, ia bukan gadis manja, tentu saja ia tidak bisa merepotkan orang lain untuk urusan pulang kerumah

Cahaya lampu jalanan yang remang-remang cukup membuatnya sendu. Masih menerka siapa yang benar-benar membawa Jaemin malam itu, matanya terpejam kemudian, menghirup udara malam secara serakah

DUKKK

Ha Rin tersungkur, kemudian memegangi hidungnya yang berdarah, sakit sekali rasanya, pukulan dari orang tak dikenal itu sukses membuatnya tidak bisa mencium anyirnya darah yang bahkan sangat dekat dengan indera penciumannya

“HEI! BERHENTI KAU!” seorang gadis dengan hoodie abu-abu mengenakan topi dan masker hitam itu mengejar si orang serbahitam yang berlari ke gang kecil, namun usahanya sia-sia karena orang itu sudah menghilang dengan cepat, bahkan sebelum Ha Rin bisa mengenali aromanya

“Sepertinya, kau harus segera dibawa kerumah sakit.”

Ha Rin sudah kehilangan separuh dari kesadarannya, ia saat ini berada di rangkulan seorang gadis yang entah mengapa, baginya mata gadis itu sangat tidak asing, sebelum menganalisis mata milik siapa, Ha Rin sudah tak sadarkan diri

°°°


Gadis itu membuka matanya perlahan, rasa nyeri masih menjalari hidungnya, ia mencoba untuk duduk, kepalanya terasa begitu pening, namun yang membuatnya terkejut adalah gadis yang sedang tidur di samping ranjangnya dalam posisi duduk, gadis yang tadinya menyelamatkannya itu kemudian membuka matanya, terkesiap

“Oh hei kamu sudah sadar, dokter bilang hidungmu baik-baik saja, butuh waktu sekitar 3 hari untuk melepas perbannya, bukan fraktur atau patah serius.” Ujarnya dari balik masker yang menutupi sebagian besar wajahnya

“Te..Terimakasih..”

“Hanya saja, untuk sementara kamu belum bisa mencium apapun. Padahal kamu.. kan sangat peka pada aroma, iyakan? Seo Ha Rin?”


°°°

yang malmingnya ga kemana mana menghalu aja yok kita😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

yang malmingnya ga kemana mana menghalu aja yok kita😂

JAEMIN IS MISSING [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang