BAB 10

1.6K 236 49
                                    

Laki-laki itu menunggu dengan gusar, sudah 30 menit, tapi yang dinanti belum juga tiba. Setiap ada orang lewat, ia harus memperdalam topinya untuk menutupi wajahnya, takut seseorang akan mengenalinya

Suara ankle boots membuat laki-laki itu terkesiap, kemudian menurunkan pandangannya kearah gadis yang sama dengannya, melindungi sebagian wajahnya dengan masker hitam dan topi

“Sudah kubilang jangan temui aku begini!” desis gadis itu dari balik maskernya

“Aku sudah tidak mau ikut campur lagi masalah ini.” Ujar laki-laki itu, terdengar pasrah

“Hei, kau ngga ingat perjanjian awal kita rupanya.”

“Kau sudah mendapatkan apa yang kau mau, Jaemin sudah ada padamu. Tapi dengan cara kotormu menyakiti Ha Rin, aku tidak bisa.. biar aku yang mengalah.. lagipula Ha Rin tidak akan menyukaiku..”

“Mark! Kenapa kamu jadi lemah begini!”

Im done. Aku sudah turut andil dalam menyakiti Ha Rin, aku tidak mau menyakiti dia terus.”

Laki-laki itu berjalan menjauh, meninggalkan gadis lawan bicaranya yang bersungut-sungut

“Kau seperti ini seakan kau sudah melakukan sesuatu yang benar, padahal, kau sendiri yang memberitahuku, kalau Ha Rin, gadis sialan itu punya indera penciuman yang kuat.”

Mark, laki-laki itu mengibaskan tangannya di udara, membuat sang gadis menggertakkan giginya marah

°°°

Sang princess menjatuhkan tubuhnya dengan kasar diatas kasur, membuat laki-laki didalam box terperanjat

“Princess, butuh pelukan?” Jaemin tersenyum kearah sang princess

“No, thanks. Sebaiknya kamu bersiap. Sebentar lagi aku bawakan kamu seorang budak.”

Napas Jaemin tercekat seketika, siapa yang dimaksud budak oleh psikopat gila ini?

°°°


Gadis itu menatap Ha Rin tidak senang, pandangannya penuh dendam, gadis yang beberapa waktu lalu yang terlihat selalu tertunduk, murung dan pandangannya tak terarah, kini mendadak jadi gadis yang selalu mengangkat kepalanya dengan pandangan yang menusuk

“Itu bukan kamu, Koeun.” Ujar Ha Rin lirih, gadis dihadapannya hanya tertawa meremehkan, rambut panjangnya tertiup semilir angin rooftop

“Kau itu tau apa, sih?”

Ha Rin mencoba fokus, mencium aroma Koeun dalam-dalam, namun nihil, ia tak menemukan aroma lain kecuali aroma nasi goreng kimchi yang bisa jadi sarapan paginya

“Lalu kenapa kamu jadi seperti ini?” Ha Rin menggenggam bahu Koeun, sedikit membentak gadis itu

“Kau kenapa sih, sok tau!” Koeun mendorong Ha Rin hingga gadis itu membentur tepian rooftop yang tidak cukup tinggi

“Aku tau itu bukan kamu..”

PLAK

Sebuah tamparan yang cukup keras membuat wajah Ha Rin berpaling, gadis itu memegangi pipi kanannya yang terasa sakit

“Mati aja kau!” Koeun, gadis itu menekan tubuh Ha Rin hingga punggung gadis itu menempel ke tepian pembatas

“HEI BRENGSEK!”

Ha Rin terkejut ketika melihat seorang gadis dengan seragam sekolah lain, dengan wajah bersungut-sungut marah menarik kerah seragam Koeun dan melempar gadis itu hingga menjauh dari tubuh Ha Rin, kemudian membantu Ha Rin untuk menjauh dari tepian

JAEMIN IS MISSING [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang