MENCARI INDAH

2 0 0
                                    

Sinar matahari bersinar dengan begitu percaya diri pagi ini. Begitu juga denganku. Bangun pagi-pagi sekali. Bersiap untuk menantang hari.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul enam tepat. Aku bergegas menaiki motor yang sudah siap untuk menjelajah aspal jalanan pagi ini.

Dalam perjalanan yang cukup memakan waktu itu. Aku mengatasinya dengan sedikit bernyanyi-nyanyi kecil. Kadang ngomong sendiri. Kadang juga di atas motor lah aku sering mendapat ide-ide yang luar biasa.

Karena belum sarapan. Aku berhenti sebentar di mini market pinggir jalan. Membeli sedikit roti dan air putih untuk mengganjal perut yang kosong sejak kemarin.

Situasi mini market masih sepi.
Belum banyak orang yang beli. Di sana hanya ada dua orang karyawan saja.

"Sudah ini saja, mas?" kata kasirnya.

"Iya, ini aja." jawabku.

Selagi kasir itu menghitung belanjaanku. Tak sengaja aku melihat name tagnya yang bertuliskan nama "Indah".

"Indah?", Tak sengaja kata itu keluar dari mulutku yang unch-unch itu.

Lalu kasir itu melihatku dan berkata.
"Ada apa, mas?"

"Oh maaf, saya gak sengaja baca tulisan yang ada di name tag nya. Hehe." Jawabku sambil tersenyum malu.

"Oh gitu, emang kenapa dengan name tagnya, mas?"

"Gapapa, kebetulan namanya sama kayak temen saya."

"Temen apa temen mas?"

"Sebenernya gimana ya,bukan temen juga sih."

"Terus apa hayo?"

"Saya juga bingung."

"Lah kok bingung? Emang temennya di mana?"

"Di mimpi."

"Bisa aja sampean, mas. Ini totalnya sepuluh ribu rupiah ya, mas." sambil memberikan belanjaanku.

"Ini, terima kasih ya." kataku sambil memberikan uang sepuluh ribu rupiah.

"Iya mas terima kasih. Jangan bosan belanja di tempat kami." kata kasir itu dengan lembut.

Masih tiga langkah aku meninggalkan meja kasir.

Kasir itu tiba-tiba memanggilku "Mas?"

Seketika aku menoleh ke arahnya.

"Iya,ada apa?"

Lalu dia berkata, seperti ini.
"Kalo cuma mimpi gausah dicari. Indah itu gak cuma dicari tapi bisa diciptakan sendiri. Gak cuma Indah yang indah, mas. Yang lain juga bisa indah, tergantung gimana mas menyikapinya."

Aku terdiam beberapa saat. Dan berkata.

"Iya terima kasih atas sarannya. Tapi nganu, mbok ya itu brewoknya dicukur dulu. Indah kok brewokan."

"Ini kemaren name tagnya ketuker punya temen saya mas. Nama saya Sukoco. Hehe." Kata kasir itu malu-malu.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang