#3

56 7 2
                                    

~Happy reading~

Awas typo:v

Hampir jam lima pagi. Sheila masih membaringkan tubuhnya si atas tempat tidur. Semalaman ia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Entah berapa lama ia memperhatikan langit langit kamar yang redup, tempat di mana kini ia berada.

Sepi. Itu yang ia rasakan sekarang. Bahkan ia dapat mendengar detak jantungnya sendiri saat mengingat waktu-waktu yang pernah ia habiskan bersama orang-orang yang disayanginya.

***

"Sheila, apa kau semalam tidur dengan nyenyak", tanya ibu pada Sheila

"Em... Tentu ibu", sambil tersenyum paksa

"Ibu tau kau berbohong, tenanglah semua akan baik baik saja ok"

"Baik bu"

"Turunlah untuk sarapan, oh dan iya kau sudah di tunggu seseorang dibawah"

"Siapa bu?", tanya Sheila dengan penasaran

"Turunlah, nanti juga tau sendiri"

Saat Sheila sedang mengambil tasnya di dalam kamarnya tiba tiba dari bawah terdengar suara yang memanggil namanya. Sheila yang merasa kaget langsung turun dan merasa terkejut dengan siapa yang memanggilnya itu...

"Sheilaa, Sheilaa!" ucap seorang laki laki dengan suara yang keras

"Ada apa, jangan teriak teriak!", jawabku

"Aku punya kabar gembira"

"Ap- loh kok kamu bisa disini", tanya sheila yang kaget dengan kedatangan sepupunya

"Iya memang ibu yang meminta zidan tinggal disini tidak apa apa kan?"

"Tidak papa sih bu, tapi kan dia..."

"Kenapa? aku kenapa? aku tampan? ouh ya jelas lah aku ini orang paling tampan di bumi ini tau!"

"Tidak ada hubungan antara kedatanganmu dengan ketampananmu!"

"Dih... tidak mau mengaku lagi jika aku memang tampan", ucapnya dengan percaya diri

"Ouh.. iyakah? Jika itu benar maka akulah satu satunya anak yang akan pergi ke planet lain karena ketampananmu itu!"

"Dih tidak mau mengaku lagi jika aku memang tampan, yasudalah aku tidak jadi mengatakan kabar gembiranya"

"Yaya terserah aku juga tidak ingin tau kalau itu dari kamu!", jawab Sheila sambil tertawa kecil

"Sudah sudah sarapan dulu yuk", ajak ibu

"Yuk", jawab Sheila dengan zidan dnegan semangat

Akhirnya keributan pagi ini mulai terhenti sejenak. Mereka sarapan pagi dengan sangat tenang, dan saat selesai sarapan sheila mengambil tasnya lalu berpamitan pada ibunya

"Sheila berangkat sekolah dulu ya bu.."

"Ya nak... belajar yang rajin ya"

"Lah terus aku ngapain dong kalau sheila berangkat sekolah?", tanya Zidan

"Ck kau kan bisa menguji ketampananmu itu di depan kaca seharian sepuasmu!", jawab sheila sambil menahan tawanya

"Is lupakan itu, aku bosan kalau di rumah terus", keluh zidan

"Yasudah nanti zidan ikut ibu ya, kita beli perlengkapan rumah yang sudah habis", kata ibu kepada zidan

"Oke bu! Sudah sana pergi tadi katanya mau berangkat", kata zidan sambil berpura-pura mengusir Sheila

best friends promise ❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang