Tisha membuka kulkas mengambil satu buas es mambo rasa teh dan kemudian kembali Menutupnya. Tisha ke wastafel untuk mencuci dulu es tersebut, begitulah cara dia dan julia memakann es itu sejak kecil.
Sudah menjadi kebiasaan bagi orang tua julia untuk membuat es itu. Karna Es itu merupakan favorit Tisha dan Julia.
"budeh mba Julia apa kabar? " tanya Tisha dan duduk di kursi makan.
"baik.."
"kapan pulang? "
"coba kamu tanya dong, kan deketnya sama kamu. Kalau sama budeh mana mau cerita. Coba tanya kapan mau pulang"
Tisha mengkrucutkan bibirnya lalu meletakan dagunya di atas tumpukan tangannya. Andai saja pesannya di balas Ia tak akan seperti ini.
Entah mengapa Ia merasa begitu khawatir meskipun budehnya sudah mengatakan kabar Julia baik. Tisha tak merasa begitu. Ia tak merasa bahwa wanita itu baik-baik saja.
Tisha masih ingat kurang lebih beberapa bulan lalu ia bermimpi bahwa Julia sudah kembali ke indonesia, Tisha bertanya mengapa Julia tidak mau pulang ke rumah namun Julia tidak menjawabnya. Dan Tisha membiarkan mimpi itu berlalu. Berlalu begitu saja.
Hingga beberapa minggu ini perasaan khawatirnya kembali menguat. Memenuhi hatinya menyesakan dadanya.
...
...
...Tisha masih di rumah julia, rumah julia adalah rumah kedua untuk Tisha atau mungkin pertama. Karna seringnya Tisha berada di sana di bandingkan di rumahnya.
Tubuh gempalnya Ia rebahkan di atas sofa empuk di ruang tamu. Layar Tv ia biarkan menyala sedang Ia sibuk dengan ponselnya."Tisha, budeh mau pergi dulu nengokin orang sakit. Kamu jaga rumah ya. Kalau mau makan angetin aja rendang atau opor di kulkas. Budeh masukin kulkas soalnya belakangan ini ada curut"
Tisha hanya mengangguk tanpa menjawab seraya mengemut es tehnya dan memainkan ponselnya.
"tisha.. "
"iya budeh.. Iya.. Siap"
"biasaan nih.. Kalau di ajakin ngomong hape terus yang di pegang" oceh Ibu Julia seraya berlalu.
Tisha sedang sibuk, sibuk mengestalk akun Julia yang tak berubah. Kecuali ia baru sadar bahwa foto julia bersama pacar cina yang tampan itu sudah tak ada.
"mereka putus kah? Setelah 3 tahun? Wah.. Siapa ya namanya.. Ah.. " gerutu Tisha.
Julia dan Tisha nampak begitu kontras. Julia sangat cantik dengan tubuh rampingnya sedang Tisha yah.. Yang terlalu apa adanya dengan tubuh gempalnya.
"ah.. Bodo.. Lupa gua lupa.. Siap sih nama tuh cowok" ucap Tisha kesal ia pun meletakan ponselnya dan memilih menonton tv.
Tisha terus mengganti-ganti channel namun sesuatu membuatnya memundurkan channel yang baru saja Ia ganti.
Sebuah tayangan ajang memasak tingkat nasional. Tidak tisha tidak tertarik memasak, tidak tertarik melihat cheff yang nampak tampan apalagi terlihat berketurunan mata sipit itu.
Ia berbalik karna melihat sosok bintang tamu yang Ia kenal. Bukan sok kenal tapi Tisha memang kenal. Pria itu, pria yang baru saja membuatnya frustasi karna mencari namanya.
Reynald Yudisthira
Begitulah yang di baca Tisha, pria yang Tisha pikir bukan orang Indonesia itu dari namanya tentu Tisha dapat tau bahwa pria itu pasti turunan indonesia. Belum lagi karna pria itu bisa berbahasa Indonesia.
Tanpa waktu lama Tisha pun mengambil ponselnya Ia langsung saja mengetikkan nama tersebut pada ponselnua dan munculah ratusan atau mungkin ribuan informasi tentang pria tersebut."hah.. Dia head cheff di resto mewah australi. Benar.. Pasti dia mantannya julia. Instagram.. Instagram.. "
Tisha pun mencari instgramnya dan menemukannya. Ke ahlian stalkingnya patut di ancungi jempol karna hanya dalam beberapa detik Ia suda menemukan satu foto pria itu dengan Julia. Hanya satu ratusan foto tapi paling tidak itu membuktikan bahwa benar pria itu. Meskipun di foto wajah julia tak tampak jelas.
Tisha pun sudah akan mengirimi pria itu pesan namun keinginannya langsung merosot ketika Ia melihat pria itu memiliki lebih dari 600 ribu pengikut yang artinya pesannya di baca itu hanya sebatas mimpi."ya ampun.. Emang dia terkenal banget apa. Gua aja ngga tau, ini nih pasti yang ngfollow cewek-cewek yang ngarep tiba-tiba jadi jodohnya. Dasar halu" gerutu Tisha yang lebih di peruntukan pada dirinya. Karna Ia sendiri pun begitu. Mengikuti banyakbpria Chinese tampan dan berharap salah satunya tertarik padanya. Namun hingga detik ini ZONK!
Meski ia tau nyaris mustahil pesannya di balas. Tisha pun tetap mengirimi pesan pada Rey. Siapa yang tau kalau pria itu akan membacanya kelak.
Ia harus berusaha mencari tau kabar terlengkap julia harus.Tisha nyaris terlonjak kaget saat bel rumah berbunyi. Memang bel rumah julia lah yang paling Tisha benci. Entah sudah berapa puluh kali ia kaget karna bel itu.
Tisha pun berjalan ke luar rumah ada pengantar paket yang datang.
"iya mas.."
"mba julia ya? Mau antar paket"
"oh.. Iya buat julia ya.. Kaka saya. " ucap Tisha dan Ia pun mengambil paket tersebut dan menandatangani.
Tisha masuk ke kembali ke dalam rumah dan kembali duduk di sofa favoritnya.
"buat julia.. Buka jangan ya. ? Ah. Ngga usah deh. " ucap Tisha dan berjalan ke kamar Julia untuk meletakan paket itu. Tisha meletakannya di atas meja belajar julia. Ia sudah aka meninggalkannya namun berbalik lagi.
"buka aja deh.. Penasaran" ucap Tisha dan ia pun langsung membukannya.
Hanya ada beberapa map di dalamnya yang di kirimkan dari sebuah perusahaan ansuransi.
"ya ampun.. Kirain apaan.. " kelug Tisha. Tisha pun membalik-balik panduan ansuransi itu. Membaca sekilas.
-Clairennie Zalluca Yudisthira-
Putri dari Julia Zulca
Tisha terus membaca lembar berikutnya hingga lagi dan lagi Ia telat menyadari sesuatu. Dengan cepat ia kembali ke halaman pertama dan membaca dengan pelan.
"what? "
...
...
...Hai, Aku sudah up yuk mampir ke cerita ku. Di tunggu vote dan comment nya ya.
Oh ya pict di atas aku pake Reynold Purnomo.
Cocok ngga menurut kalian?
KAMU SEDANG MEMBACA
Piggy Piggy Love 💖
Romance"Mau seluruh wanita di dunia ini jadi penggila, Kpopers, buat gua cowok Chinese tetap terbaik" Damba Tisha