Jantung Tisha berdegup dengan sangat cepat. Ia sudah membaca nama itu berulang kali dan masih belum yakin dengan apa yang di bacanya. Julia punya anak? Tapi bagaimana mungkin, julia ngga mungkin seperti itu. Ia kenal julia sangat kenal. Sangat amat kenal setidak sebelum 4 tahun belakangan ini. Tapi bagaimana 4 tahun dapat merubah seseorang begitu banyak.
Tangan Tisha bergetar apa yang harus Ia lakukan. Sudah tau kah keluarha Julia tentang ini. Jika belum apa yang harus Ia katakan.
Haruskan ia bertanya ataukah justru menyembunyikannya?Tisha mendengar suara pintu tertutup dan dengan panik memasukan seluruh paket itu pada ranselnya.
"ohh.. Ada Kamu Tisha. Pantes pintu ngga di kunci"
Tisha memberikan cengiran senormal mungkin.
"iya mba Rena" ucap Tisha pada Rena yang tak lain adalah kaka tiri sari Julia.
Rena mengangguk dan berjalan masuk kamarnya tak lama lalu kembali keluar.
"udah makan? " tanya Rena
"oh.. Udah.. Eh belum."
Rena menatap bingung.
"kenapa? Sakit kamu? "Tisha menggeleng, "aku pulang ya mba.. "
"lah tumben.. "
Tisha hanya memberikan cengirannya. Lalu bersalaman pada Rena.
"eh tisha tadi ada paket ngga? " tanya Rena yang langsung menghentikan langkah Tisha. Jantung Tisha bertalu-talu.
"aku beli masker belum nyampe-nyampe"
Tisha menoleh dan menggeleng. "ngga ada mba.. "
"ohh.. Okey. Eh Tisha kamu buru-buru banget ya? Mau ngobrol sebentar dong" ucap Rena.
Tisha terlihat bimbang namun kemudian ia mengangguk setuju.
Mereka pun duduk di ruang tamu, Rena membawakan puding untuk Tisha.
"ada apa mba? "
Rena menyalakan tv dan duduk di samping Tisha.
"kamu contact Julia ngga? "
Tisha mengangguk.
"bilangin kek.. Suruh kasih kabar gitu sama orang tua. Ngga udah ke gua deh, ke mama atau bapa deh."
Tisha menatap rena bingung.
"emang dia ngga ngabarin? ""boro-boro. Mba telfon aja ngga pernah di jawab. Apa loh anak itu, udah gede bukannya makin dewasa. Kasian kan mama sama bapa"
Tisha hanya memberikan cengirannya. Ia tau seperti apa budehnya itu. Akan selalu menutupi segala hal buruk tentang julia.
"iya deh.. Nanti aku bilang ya mba"
"iya bilang lah apa sih susahnya ngabarin orang tua. Kasian kan mama tiap hari nangis mikirin dia, dia di sana lagi seneng-seneng"
"atau mungkin tidak" batin Tisha.
"iya mba.. Mungkin belum sempat"
"7 bulan loh.. Kalau sebulan oke lah." ucap Rena.
Tisha tak tau harus mengatakan apa lagi. Perasaanya benar, ia semakin yakin julia tidak baik-baik saja.
"eh.. Kaya pernah liat ya.. Cheff itu" ucap Rena dan menunjuk Reynald.
Tisha membelalakan matanya dan cepat-cepat menanggapi.
"iya.. Lagi hits sekarang dia Viral.. "
"oh.. Pantesan.. Bule? Itu head chef di australi"
"euhm indo kayaknya.. " jawab Tisha.
...
...
...Tisha merebahkan tubuh gempalnya di atas kasur. Perasaan shock masih menyelimuti hatinya.
Ia sudah mengirimkan puluhan pesan pada Julia namun tak ada balasan.
Kamu dimana?
Jawab mba.. Kamu dimana
Julia! Jawab bodoh! Aku tau kamu membaca pesan ini!
Namun julia tetap tak memberikan respon pada Tisha.
Tisha mengambil lagi buku ansuransi milik anak julia itu.
Ia membacanya kali ini dengan menyeluruh. Jika di hitung saat ini harusnya anak julia itu sudah 2 bulan.Tisha sungguh tak tahan lagi. Ia memfoto buku itu dan mengirimkannya pada Julia.
Lu udah gila ya? Lu pengen nyokap lu mati? Bales chat gua!
Gimana bisa lu punya anak kalau lu aja belum nikah!
Julia!
Oke.. Kalau lu masih ngga mau bales chat gua. Gua akan kasih ini ke keluarga lu!
Julia!
Tetap tak ada respon apapun.
Bahkan hingga esok dan esoknya lagi. Fokus Tisha terpecah antara mencari pekerjaan dan keberadaan Julia.Mba.. Please bales...
Aku harus apa? Aku khawatir.
Betapa terkejutnya Tisha saat tiba-tiba saja pesannya tak lagi terkirim dan foto pun menjadi putih. Tisha tau bahwa dirinya telah di block.
Rasa sedih seketika saja mengisi hatinya. Ia sungguh khawatir,takut sekaligus bingung.Tisha pun mengirimkan pesan melalui Facebooknya. Hanya itulah harapannya. Untuk bisa menghubungi Julia.
_aku di block? kenapa? kalau aku bikin kamu marah ya marahin.
aku cuman pengen kita deket lagi, aku cuman pengen nebus ke salahan aku.
Aku ngga nyerah wlaupun kamu ngga pernah bales tp kenapa harus di block ? aku tau aku emang gk bisa bantu kamu apa2.
Tapi aku cuman adik yg berusaha buat minta maaf karna gak bsa sllu ada buat kamu. Maaf buat ktrbtasan aku.
Kalaupun abis ini kamu mau block FB aku. Aku gak tau bisa bilang apa lagi.
Cepat atau lambat kamu pasti tau kalau aku sayang sama kamu.
All and always_Ketik Tisha. Ia sungguh tak tau harus apa lagi, hingga Ia melihat sebuah postingan yang menandai julia. Kurang lebih satu minggu lalu.
-Akhirnya Main ke bandung ya.. -
Begitulah status tersebut yang di tandai pada Julia. Tisha memang tak pernah melihat karna Ia jarang mengecek Facebook.
"bandung.. Julia sudah di jakarta kah? " gumam Tisha
Dan Tisha pun tanpa menunggu lama bergegas menghubungi sang pemilk akun.
...
...
...Sarapan di hadapan Tisha bahkan tak tersentuh sama sekali. Ia masih menunggun balasan dari orang yang hubungi ataupun Julia.
"kamu kenapa sih Tisha? " tanya Ibu Tisha.
Tisha menggelengkan kepalanya. Ia benar-benar nampak seperti orang depresi sekarang ini.
"emang kamu mau cari tempat kerja yang seperti apa sih? Biasa ajalah. Dari pada kamu ngga karuan gini. "
Tisha menghela napasnya Ia sungguh tak berminat mendengar ceramah siapapun.
Ia bangkit dari kursinya.
"mau kemana? " tanya bapak Tisha
"kamar pah.." ucap Tisha tak berselera.
Tidak ada yang bisa memperbaiki moodnya kecuali sebuah pesan singkat yang baru saja datang.
- Jl. Gn. Andakasa Gg. Srikaya II No.8 Denpasar-
Sebuah pesan singkat yang entah dari siapa namun, rasa di hatinya tentang Julia menguat.
Mungkinkah itu alamat julia saat ini?
...
...
...Hai teman-teman gimana cerita ku? Ngebosenin ya?
Lanjut ngga ya? 🙄
KAMU SEDANG MEMBACA
Piggy Piggy Love 💖
Romance"Mau seluruh wanita di dunia ini jadi penggila, Kpopers, buat gua cowok Chinese tetap terbaik" Damba Tisha