01.

17.2K 685 79
                                    

Ide ceritanya bener² pasaran. Jadi, daripada kecewa mending ngga usah baca wkwkwkwkw.

Buat yang nekat mau baca, jangan lupa tinggalin jejak biar fiction ini ngga discontinue atau unpub kayak fiction lain.

Happy reading.





.

"Aku tidak mau tau. Pokoknya sekarang juga aku ingin bertemu dengan yang namanya Cho Kyuhyun itu. Ini penting, darurat. Lebih urgen daripada hidup dan matimu, paman."

"Nona, tap—"

"—paman sungguh," penggal gadis itu cepat. Wajahnya menyiratkan kekesalan atas sikap security tempat kakinya berpijak ini, "telingaku sakit mendengar suara paman. Aku hanya ingin bertemu Kyuhyun, itu saja. Setelah bertemu dengannya aku janji aku akan pulang. Aku juga tidak betah berlama-lama di tempat ini. Kakiku pegal. Badanku lelah, aku ingin segera pulang."

"Kalau begitu nona bisa segera pulang, nanti akan saya sam—"

"—jadi paman mengusirku?" sorot matanya menunjukkan penghinaan atas sikap security tersebut, "wah wah, akan aku laporkan pada ayah tentang sikap paman ini. Dasar tidak punya sopan santun!"

"Bukan begitu maksud saya nona—"

"—cukup!" tangan gadis itu memberi isyarat pada si security untuk berhenti mengeluarkan suara, "katakan saja sulung keluarga Seo yang datang, dia pasti paham."

Si security menghela napasnya kuat-kuat. Emosinya sedang dipermainkan oleh seorang gadis berseragam sekolah dengan tinggi tidak lebih dari ketiaknya itu.

Sebenarnya cantik, tapi kalau kelakuannya bar-bar juga percuma. Lebih baik si buruk rupa berhati malaikat daripada si malaikat berhati iblis.

Keributan yang terjadi di lobi hotel ini sudah sampai di telinga Kyuhyun yang sedang melakukan rapat dengan dewan direksi terkait proyek tahun ini.

Orang yang tadi menginformasikan pada Kyuhyun pamit undur diri. Tidak lama berselang Kyuhyun menutup rapat dan segera turun ke lantai utama untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Beberapa karyawan yang melihat Kyuhyun membungkuk penuh hormat. Terlihat begitu segan. Beda dengan si gadis remaja yang kini bertolak pinggang dan menatap menyalak pada Kyuhyun yang baru saja datang bersama beberapa orang berpakaian rapi di belakangnya.

"Sajangnim," sapa si security penuh hormat, ia ingin menjelaskan tapi Kyuhyun mengangguk sambil tersenyum. Tanpa diminta security itu pamit undur diri meninggalkan Kyuhyun dan gadis remaja itu.

"Jadi ini yang namanya Cho Kyuhyun itu?" tampang menyebalkan terlihat jelas di wajah si gadis.

Beberapa orang di belakang Kyuhyun sampai mendelik mendengarnya, "k-kau—" salah seorang dari mereka nyaris berseru, tapi Kyuhyun mengangkat sebelah lengan.

"Kalian bisa melanjutkan pekerjaan kalian masing-masing, aku akan mengatasi ini sendiri," kata Kyuhyun pada beberapa orang di belakangnya.

Mereka mengangguk patuh. Yakin seyakin-yakinnya Kyuhyun bisa mengatasi gangguan di lobi utama ini. Apalagi lawannya hanya seorang gadis kecil.

Kyuhyun tersenyum pada gadis itu, "bagaimana kalau kita duduk di cafe de—"

"—aku tidak suka basa-basi," Kyuhyun berdecak kagum dengan sikap luar biasa gadis tengil ini, "jadi paman, tolong katakan pada mereka kalau paman juga tidak ingin pernikahan ini terjadi. Dengan begitu kita bisa bebas. Paman dengan pekerjaan paman dan aku dengan kesenanganku. Ok?"

Loser (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang