"sayang
"
Panggilku pada andreas.
Kami sudah janjian mau bertemu setelah pulang sekolah ditaman belakang sekolah.
Kami sudah pacaran sejak aku duduk di bangku kelas satu SMA hingga sekarang.hubungan kami sudah memasuki usia tiga tahun."sayang tumben kamu ngajak ketemuan di sini"tanya ku pada andre
"ren, aku mau bilang hal penting"jawab andre dengan raut serius."apaan dre gak biasanya kamu ngomong serius"tanya ku padanya"jangan jangan kamu udah punya pacar yang lain ya? "tanya ku padanya dengan sedikit kekehan kecil.
"iya aku udah punya yang lain"jawabnya serius memperlihatkqn raut datarnya.DEG!!
"apaan sih dre jangan becanda ya karna sumpah ini gak lucu"ucapku sedikit takut
"aku serius ren, hubungan kita udah gak bisa di pertahanin lagi, lebih baik kita akhiri sekarang""tapi kanapa dre, kasi tau aku alasannya"tanya ku lirih sambil menahan agar air mataku tak menetes.
"pertama, aku beda sama kamu. kamu dari keluarga kaya sedangkan aku hanya dari keluarga sederhana.aku bisa sekolah sampai saat itu karna keluarga kamu ren, aku gak mau di tuduh memanfaatkan kamu"jawab andre yang membuatku ternganga.
"aku gak peduli apa kata orang.aku terima kamu apa adanya dre"jawabku tegas tapi tanpa kusadari air mataku sudah menetes.
"yang kedua, aku udah capek sama sifat dan sikap kamu ren"ucapnya datar tanpa melihat kearahku.
" kenapa baru sekarang kamu bilang ini ke aku kenapa gak dari dulu? Kalo kamu emang gak suka sama sifat dan sikapku aku janji akan berubah.aku janji dre. Tapi aku mohon sama kamu jangan tinggalin aku"
"aku sudah berhutang budi dengan keluargamu ren, aku gak mau nyakitin kamu tapi ternyata aku sadar bahwa menipumu kalau aku mencintaimu juga akan menyakitimu"jawabnya lirih.
"aku gak peduli yang jelas kamu gak boleh tinggalin aku ndre"ucapku sambil menangis.
"maaf ren aku gak bisa"ucapnya sambil meninggalkanku sendiri.Tangisku pecah saat andre meninggalkanku di taman
"kenapa kamu tega ndre" tangisku makin menjadi saat teringat pertama kali andre menyatakan cintanya padaku yang ternyata itu hanyalah rasa balas budi."penipu! Penipu kau!aku tak akan memaafkanmu"teriakku.
Nafasku terasa sesak seakan kehabisan oksigen dan tubuhku seperti tak bertulang.
Tubuhku jatuh ketanah dengan air mata yang mengalir deras.Tak terasa matahari sudah hampir terbenam dan aku masih betah di taman belakang sekolahku sendirian.
Kling kling
suara ponsel ku berbunyi ternyata dari bunda.
"sayang kamu dimana? Ini sudah sore dan sekolah kamu pasti sudah selesai.bunda tanya ke andre katanya dia tidak tau. Cepatlah pulang nak"
Setelah membaca pesan dari bunda,dengan langkah lunglai ku langkahkan kakiku menuju pulang.
Hari sudah makin gelap tapi aku tetap melangkahkan kaki ku seperti orang linglung yang tak tau arah tujuan.
Ya aku memutuskan pulang jalan kaki kerumah. Karna memang jarak rumahku dan sekolah cuma 500m.Di jalan yang mulai sepi dab gelap karna sudah memasuki waktu magrib tak membuatku takut.
Hingga tibalah saat aku melewati suatu tempat yang gelap dan di penuhi pepohonan besar dan semak belukar. Entah angin apa yang menarikku hingga tanpa ku sadari kaki ku melangkah menuju tempat itu.
Tak ada rasa takut didiriku karna saat ini yang kurasakan hanya lah rasa kecewa dan marah.
Hingga pandangaku jatuh pada sebuah gundukan tanah yang ditancapkan dengan kayu. Yang ku yakini adalah sebuah makam.
Tapi makam siapa yang ada di sini.dan tak ada makam lain.
Dengan pasti kulangkahkan kakiku mendekati makam itu tanpa rasa takut dengan dibekali senter dari ponselku.
"Tolong! Tolong aku! Kumahon bantu lah aku. Dia telah menyakitiku. tolonglah aku" teriakku pada makam tersebut.
Aku tidak tau apa yang ku lakukan.aku hanya berpikir dengan berteriak akan menghilangkan beban ku.Karna aku tak percaya akan hal mistis apalagi arwah yang keluar dari makamnya.
Setelah tenang ku langkah kan kaki ku menuju rumah karna hari yang sudah gelap.
"Assalamualaikum"ucapku saat sudah didepan pintu utama
"waalaikumsalam"jawab bunda dari dalam kemudian membuka pintu."sayang kamu dari mana kok jam segini baru pulang"tanya bunda sedikit tegas
"ada tugas sekolah bun"jawabku singkat seraya meninggalkan bunda
"renata bunda belum selesai bicara"ucap bunda sedikit membentak.
Aku terus berjalan menuju kamar tanpa memperdulikan bunda yang sedang bicara denganku.Tapi langkahku terhenti kala sebuah tangan mencekal lenganku dan sebuah tamparan mendarat dipipiku
Plakk!!"ayah"ucapku lirik dengan air mataku yang menetes.
"apa begini yang kami ajarkan padamu bersikap pada orang tua? "tanya ayah marah.Aku sendiri tak tau kenapa aku bisa seperti ini. Aku merasa ada yang berbeda dengan diri ku saat ini.
Aku merasa sedih karena ini pertama kali ayah memukulku.
Hiks hiks tangisku..
Aku berlari menuju kamarku. Samar samar aku mendengar bunda sedang meminta ayah untuk menyusulku dikamar.*dikamar
"renata, buka pintunya sayang"panggil ayah renata dengan pelan.
"renata buka pintunya ayah mau bicara sama kamu.ayah mau minta maaf nak. Jika kamu ada masalah kamu bisa mengatakannya pada ayahmu ini nak"tambah ayah renata karna tak mendengar jawaban dari dalam kamar"Ren"
"renata buka"ucap ayah dengan nada panik.
Karna penasaran dan khawatir ayah renata pun mendobrak pintu kamar putrinya itu.Brukkk
Seketika pak tio terbelalak melihat keadaan purtinya dengan rambut acak acakan sedang memanjat di atas lemarinya yang cukup tinggi itu.
"renata nak kamu sedang apa nak di atas sana. Turun nak nanti kamu jatuh""pergi kau. Kau sudah menyakiti renata. Kau sama saja dengan pacarnya itu"
Pak tio merasa aneh dengan tingakah anak semata wayang nya itu.
"bunda cepat kesini bun renata!! ""pergi kau tua banhka brengsek! Jangan pernah menyakiti renata lagi! Camkan itu"
""ada apa ini yah kenapa renata jadi begini? "tanya bunda yang kaget melihat keadaan putri tunggalnya.
"ayah tidak tau bun""renata ayo turun nak ini bunda! Nanti kamu jatuh nak! "pinta bunda sambil menangis
Renata pun turun dari atas lemari.
"jangan pernah sakiti dia atau aku akan membawanya bersamaku ke neraka.ha ha ha ha"
Seketika tubuh renata ambruk tergeletak di lantai.
"renata bangun nak"tangis bunda
Ayah pun membawa ku keatas tempat tidur ku."maafin ayah nak"ucap ayah lirih
Perlahan renata membuka matanya"renata kenpa ayah, bunda"tannya nya pelan karna bingung kenapa orang tuanya menangis di kamarnya.
"kamu kerasuuu"
"kamu gak papa sayang"jawab ayah memotong ucapan bunda.
"istirahatlah nak" ucap ayah seraya meninggalkan kamarku diiringi bunda.Segitu dulu ya part 1ny
Disambung tomorrow ok..Siapa yang udah kangen sama risma dan bang nathan? Nanti mereka juga hadir di sini lo!
Vote and comment!!

KAMU SEDANG MEMBACA
my stupidity my luck
Terrorsemua terjadi karna kebodohanku jika saja aku tak pernah mengenalnya mungkin dulu aku tak akan melakukannya sehingga sekarang hidup ku penuh kekacauan. tapi siapa yang akan mengira jika kebodohanku itulah yang akan membawaku padanya sang penolongku..