Nyatanya memang sepi tak pernah pergi
Hari ke hari masih saja di hinggapinya
Pagi hingga petang masih juga
Sepi berbahagia menekan tuan sengsaraHari ini telah sampai aku
Pada penghujung jalan yang lalu
Memaksaku maju dengan tujuanKini bukan lagi tentang kekasih
Biar saja dia
Kini tentang aku yang baru
Seperti apa, kemana, bagaimanaAku risau
Seperti burung hantu penjaga malam
Memutar kepala hanya melihat
Tak pernah melangkah
Bersuara menghantui
Tapi tak berusaha diri
Sampai kini
Tak tergambar dalam batok kepalaku
Siapa aku disana
Apa aku disanaAku yang baru
Masih buntu...