Kekuatan Bangkit

39 3 2
                                    

Amu yang terheran melihat mereka yang sepertinya saling mengenal pun langsung angkat bicara

"Apakah kalian saling mengenal?" Tanyanya
"Ya... begitulah" Jawab mereka

Amu pun tak bertanya lagi kepada mereka

"Yuu... Makasih sudah mengantarkan Amu dan menolong dia" Kata Yuki
"Bukan apa-apa" sahutnya
"Yuki nii ayo kita pulang ke rumah, Yuu sampai ketemu disekolah lagi" Senyum Amu sambil melambaikan tangan

Yuu tersenyum

Amu dan Yuki pun sampai dirumahnya, mereka biasanya berganti shift yang bertugas menyiapkan makan malam. Kali ini adalah giliran Amu menyiapkan makan malam

Amu pun menyiapkan makan malam, hari ini dia memasak omulet rice

Beberapa menit kemudian makanan pun sudah jadi

Amu memanggil Yuki nii untuk segera turun dan makan bersama, Yuki nii pun turun dan sudah siap di meja makan.

                   ~~~~~~~~~~~~~~

"Maaf menunggu lama Yuki nii" Sambil menghidangkan makanannya
"Pfft... Itu sudah biasa, kau selalu lambat dalam segala hal kecuali pada pelajaran dan olahraga" Yuki sambil makan

Kata-kata Yuki nii membuat hati Amu tertusuk dan menghela nafas

"Sudahlah makan saja, jangan berbicara terus" Kata Amu kesal
"Terimakasih atas makanan nya" Kata mereka

Sebelum mereka beranjak dari meja makan, Yuki nii ingin mengatakan sesuatu tetapi entah kenapa Yuki nii terlihat ragu, dan Yuki nii pun akhirnya mengatakannya.

"Amu... Apakah kau mengingat Yuu?" Tanya nya
"Etto... Aku tidak terlalu mengingat nya, ingatanku masih samar-samar. Tapi Aku merasakan melupakan sesuatu yang berharga"

Yuki nii masih mendengar Amu dengan serius, lalu meninggalkan nya. Yuki nii menaruh piringnya di tempat cucian. Lalu aku bertanya

"Kenapa Yuki nii bertanya?"Katanya
"Bukan apa-apa" Sahut Yuki sambil mengelus kepala Amu dengan lembut

Amu agak kesal karena Yuki nii mengelus kepalanya seperti diperlakukan anak kecil dan Yuki nii selalu mengatakan sesuatu yang tidak pernah tuntas. Yuki pergi ke kamar nya dan Amu mencuci piring , setelah itu Amu pun bergegas mandi. Dia sudah menyiapkan air panas untuk mandi, Amu pun berendam selama beberapa menit.

Amu merasakan ada yang aneh dengan air nya mengapa sudah dingin airnya. Bukankah dia baru saja menyiapkan air panas?

"Hmm aneh... Mengapa airnya sudah dingin? Padahal baru saja aku menyiapkan air panas. Dan air nya sudah sedingin es" Dalam hatinya

Amu pun beranjak dari kamar mandi menuju ke kamarnya untuk belajar dan menyiapkan buku-buku untuk sekolah besok, beberapa jam kemudian Amu selesai dan dia tidur.
     
                            ~~~~~~~~

Pagi hari telah tiba, matahari yang terbenam yang diselimuti cahaya yang hangat, dan suara burung yang berkicau yang sangat merdu membuat hati terasa tenang.

Alarm berbunyi kring kring membuat Amu terbangun.

Amu pun siap-siap dan akhirnya nya dia turun dari kamarnya. Terlihat bahwa Yuki sudah bangun dan menyiapkan sarapan dan Amu menuju meja makan

"Ohayou" Ucapnya kepada seorang laki-laki
"Ohayou" Balasnya

Amu pun mengambil air minum, dia memegang gelasnya. Setelah itu Amu meminum itu dan dia melihat air tersebut menjadi sebuah kristal kecil.

"Ehhh...." Dia terkejut

"Amu ada apa ? Pagi-pagi sudah ribut"  Tanyanya
"Air nya menjadi es, Yuki nii" Jawabnya

Mendengar itu dari mulut Amu membuat Yuki sontak terkejut tapi Yuki tidak terkejut karena dia bisa melihat sesuatu

"Souka" Sahutnya
"Cuma itu? Pfft" Amu Menghela nafas

Seperti biasa Amu di jemput oleh sahabatnya yang cantik yaitu Utau, dia sudah menunggu Amu. Amu pun pamit kepada Yuki dan menuju sekolah

Mereka berdua berjalan berdampingan, tiba-tiba ada seekor kucing dan sebuah truk jalan.

Saat itu Amu dan Utau saling berbincang tentang sesuatu dan Amu melihat ada seekor anak kucing yang ingin ditabrak oleh sebuah truk.

Amu pun berlari menyelamatkan kucing itu dan tinggal beberapa meter Amu hampir ditabrak dan dia memejamkan mata, tetapi ada sesuatu yang muncul. Truk tersebut terhalang oleh dinding es dan membeku, Amu pun membuka matanya dan terkejut ada sebuah dinding es. Utau berteriak pada Amu yang penuh kekhawatiran dan Amu mendatangkan Amu

"Amu!!!"Teriak nya

"Aku baik saja-saja Utau" Katanya

"Apa yang kau lakukan? Baik-baik saja bagaimana? Kau hampir saja di tabrak sebuah Truk" meneriaki Amu dan Utau meneteskan air matanya

"Maaf" Amu menyesal

Utau pun meninggalkan Amu karena dia kesal atas kecerobohan Amu, walaupun Utau seperti itu dia sebenarnya sangat mengkhawatirkan Amu

Amu pun mengejar Utau dan dia memegang tangan Utau

Deg

Utau merasakan dingin pada tangan nya seperti es saat Amu memegang tangannya

"Dingin" katanya
"Ini musim semi, bukan musim dingin" tertawa kecil Amu
"Bukan itu maksudku" Sahutnya

Utau menatap serius pada Amu

"Amu tangan mu seperti es" Katanya
"Benarkah?" Tanya

Amu pun berpikir akhir-akhir terdapat kejadian aneh dan dia mengingat kembali kejadian itu. Air panas menjadi seperti air es, air minum menjadi es, dan tiba-tiba ada sebuah dinding balok

Amu pun melihat telapak tangannya sendiri

"Ada apa dengan tanganku? Kenapa semuanya menjadi dingin ketika aku menyentuh sesuatu atau saat aku sedang terjadi sesuatu yang buruk" dalam hatinya

Apakah ada sesuatu kekuatan dalam diriku? Seperti kekuatan es....
Gumamnya

Kizuna To HoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang