Adakalanya kita diingatkan kembali dengan kenangan indah, saat itu terjadi cobalah untuk mensyukuri apa-apa yang telah diberikan pada kita.
***
Shira berjalan menuju ruang rapat yang ada di sebelah kanan pintu masuk kantor. Entah mengapa hatinya tiba-tiba bedegup setiap dia melangkahkan kakinya menuju ruang itu. Apa karena baru pertama kali jadi penanggungjawab kantornya ia jadi seperti ini? Batin Shira sambil terus mengatur nafasnya agar dia bisa tenang. Shira bisa kembali bernafas teratur ketika melihat Rendra menemani dengan senyum manisnya.
Seketika Shira dibuat syok ketika memasuki ruang rapat di kantor YPAK Bandung tersebut. Seseorang yang duduk di ujung kiri ruang rapat itu jelas sekali orang yang bisa dia kenali bahkan dari jauh. Kulitnya yang putih dan garis mukanya yang kalem sedang memperhatikan sebuah berkas di depannya. Spontan saja pria itu menoleh ketika Shira dan Rendra memasuki ruangan tersebut. Senyum tersungging di bibir pria itu saat Shira memasuki ruang rapat.
Setelah beberapa detik mengumpulkan kesadarannya Shira langsung mengedipkan matanya 3 kali sambil menunduk. "Perkenalkan nama saya Shira, perwakilan YPAK Bogor yang akan menjadi penanggungjawab dalam program ini" ujar Shira saat kesadarannya sudah terkumpul sempurna.
Pria dengan jas biru navy dipadukan dengan kaos hitam polosnya itu sontak tersenyum semakin lebar setelah Shira memperkenalkan dirinya. Hal itu tentu saja membuat Shira mengerjap kaget.
"Silahkan duduk Shira" Seseorang yang Shira yakini sebagai direktur YPAK Bandung mempersilahkan Shira duduk dengan senyum ramah. Shira langsung menempati satu kursi yang ada di ujung kanan ruang rapat tersebut.
"Perkenalkan Saya Adrian, direktur cabang Bandung yang akan menjadi pimpinan sementara kamu selama disini" ujar Pak Adrian setelah Shira duduk dengan nyaman. Shira membalas dengan menundukan sedikit kepalanya sambil tersenyum ramah.
"Pertama saya akan memperkenalkan tim kita terlebih dahulu ya. Sebelah kanan saya ada dr. Mila, perawat Tati, dan Rendra yang merupakan dokter juga perawat di YPAK Bandung ini. Kami memang memiliki 1 orang dokter dan 4 orang perawat untuk perawatan anak-anak disini. Di sebelah kiri saya ada dokter Dirga yang merupakan residen tahun ke 3 di RSUP Hasan Sadikin dan akan ikut membantu program kita, serta terakhir Dodi dan Hendra staff YPAK Bandung. Tim ini yang akan menjadi penanggungjawab kegiatan kita nanti. Disini ada sekitar 15 orang staff yang membantu juga namun mereka buka tim penanggungjawab jadi kamu bisa berkenalan dilain waktu ya" jelas pak Adrian dengan detail yang tentu saja membuat Shira makin melongo. Bukan karena jumlah staff YPAK bandung yang lebih banyak 2 kali lipat dari YPAK Bogor, tapi karena nama seorang residen yang jelas sangat Shira kenal dan sekarang sedang tersenyum manis ke arahnya.
Shira terdiam sedikit lebih lama dari saat dia masuk ruang rapat tadi. Dia masih kaget pria yang ada dihadapannya ini memang nyata. Dia kira tadi hanya hayalan saja karena dia baru sampai di Bandung dan beberapa hari lalu memikirkan pria itu.
"Baik Pak, salam kenal semuanya. Semoga kita bisa bekerjasama dengan baik untuk kegiatan kedepan dan memajukan YPAK serta mensejahterakan anak-anak penderita kanker yang sangat membutuhkan bantuan kita kedepannya" setelah sadar kembali akhirnya Shira pun berucap. Ia spontan langsung membuang nafas panjang setelah mengatakan hal tersebut.
Melihat tingkahnya itu Rendra memperhatikan dengan tersenyum kecil. Wajah gadis yang memanggilnya Akang itu sangat lucu sekali saat gugup. Rendra jadi tak berhenti tersenyum sejak pertama bertemu dengan gadis ini. Padahal dia bukan tipe orang yang mudah tersenyum.
***
Shira terus melirik kearah kirinya menatap Ardo yang kontan saja membuatnya tidak konsen selama pembahasan rapat. Shira tetap berusaha menulis semua hasil-hasil diskusi agar dia tidak mengecewakan Bu Yeni yang telah memberikan Shira kepercayaan sebagai penanggungjawab kegiatan ini. Kali kesekian dia menatap Ardo, pandangannya ternyata tertangkap oleh pemilik wajah yang dia pandangi. Ardo menoleh ke arah Shira dan sontak tersenyum manis ketika menyadari Shira juga sedang menatapnya.
YOU ARE READING
My Passion
RomanceKetika Shira harus kembali mengingat keinginan terbesarnya pada saat kuliah dulu, itu membuatnya semakin sakit untuk melepasnya begitu saja. "Apa bertemu dengan kamu lagi seperti bertemu dengan mimpi yang telah lama terkubur?" Bisik Shira pada dirin...