——SEBUAH motor ninja merah terparkir rapi di parkiran Sma Triwijaya. Sang pemilik motor itu membuka helm fullfacenya. Jemari-jemari tangan nya menyisir rambut hitam lebatnya, sambil berkaca di spion motor ninja nya.
"Oi Gas!" Panggil seorang laki laki tampan yang akrab disapa Gevan.
Yang dipanggil 'Gas' itu pun menoleh ke sumber suara.
"Hem?" Jawabnya singkat.
"Muka lo kenapa di tekuk? Masih pagi ini Gas. Harus nya lo senyum bahagia kayak gue." Ucap Danendra sambil menyengir dan membusungkan dadamya.
Gaska hanya menoleh, lalu kembali diam.
Teman temannya pun di cuekin oleh Gaska. Tidak biasanya Gaska diam seperti ini.Davin yang gerah sendiri melihat wajah Gaska yang ditekuk akhirnya buka suara. "Kalo ada masalah cerita Gas"
"Uang jajan gue dipotong! Gara-gara kemaren" Gaska pun akhirnya berbicara.
Teman teman Gaska hanya menahan tawa. Seorang Gaska ternyata bisa dipotong juga uang jajan nya. Kemarin Gaska dan teman temannya memang habis melakukan adu jotos dengan Sma lain yang membuat muka tampan Gaska lebam. Dan belum lama juga Gaska habis adu jotos dengan kelas sebelah dan meninggalkan beberapa lebam. Pantas saja ia kena hukuman dari orang tua nya.
Gaska itu orang nya sangat peduli, dia paling tidak suka kalau wilayah sekolah nya diusik orang lain atau teman temannya diganggu, terlebih lagi kalau dirinya sudah diusik. Siapa yang berani? Siap-siap berhadapan langsung dengan Gaska.
Selebam atau sebonyok apa pun wajah Gaska, yang nama nya Gaska Algibran Pradya wajah nya pasti tetap tampan dan cool.
"Sabar Gas," Amri memukul pundak Gaska pelan.
"Gas, lo jangan banyak banyak bersedih, nanti susah dapet cewek loh." Cibir Ogy sambil menyenghol lengan Gaska.
"bacot!" Gaska meninggalkan semua teman nya dan berjalan menuju koridor kelas 11.
Suasana koridor kelas 11 cukup ramai, apalagi kalau Gaska dan para teman teman nya lewat, pasti ada saja yang menjadi paparazzi atau pun teriak teriak gak jelas seperti orang kesurupan.
Keenam cowok itu mampu menghipnotis para kaum hawa karena pesona nya. Keenam cowok itu terdiri dari Gaska, Gevan, Danendra, Davin, Ogy, dan Amri. Trouble maker dan juga most wanted nya Sma Triwijaya, mereka juga merupakan anggota geng Roften yang cukup terkenal karena keganasan nya.
Namun, Gaska lah yang paling menjadi sorotan. Mungkin karena wajah nya yang tampan dan juga jabatannya yang menjadi ketua geng Roften. Namun tatapan dan sorotan mata Gaska lah yang mampu membuat semua orang sulit berkutik. Gaska itu senggol dikit bacok. Jadi harap hati-hati.
"Woi! Gak liat lantai lagi di pel? Mata lo pada buta yak?" Teriakan seorang perempuan dari kelas 11 IPS 1, kelas nya lumayan dekat dengan kelas Gaska dan kawan kawan.
Gaska dan teman temannya menoleh ke sumber suara. Mereka semua melihat seorang perempuan dengan wajah yang sudah merah padam sambil memegang gagang pel. Mereka pun diam, menunggu perempuan itu melanjutkan bicaranya.
"Bukan nya mikir, malah diem aja." Perempuan itu kembali kesal.
"Aduh neng geulis jangan marah marah dong. Selow atuh woles" Ogy mencoba menenangkan perempuan itu.
Perempuan itu menatap Ogy tajam, "apaan lo Gy? Lo kira nge pel gak capek? Gue gak bisa selow atau woles! Pokonya kalian harus ngepel ulang kelas gue!!"
Amri meneguk ludahnya susah payah, dia sangat terkejut. Sebenarnya dia itu cewek atau bukan. Gak ada tulen tulen nya banget. Pikir Amri.
"Maap nih Dar, tapi lo tau kan kita gak level sama begituan" ucap Amri sambil mengikuti gaya bicara perempuan, lebih tepat nya banci.
Dara mendelik, "lo laki apa cewek, hah? Pokoknya gak ada penolakan! Lo semua harus ngepel, apa susahnya si ngepel doang!!"
"Lo kira lo siapa? Bisa seenaknya aja nyuruh nyuruh kita?" Gaska mebentak Dara, sampai sampai Dara sulit bernapas.
Dara membuka mulutnya seakan akan dia kaget, "ow takut nih. Gaska, jangan mentang-mentang lo anak pemilik sekolah jadi bisa seenaknya. Sikap lo juga jangan sok jadi penguasa cuma gara gara lo ketua geng! Gak gentle banget jadi cowok! Mending lo tanggung jawab buat ngepel ulang lantai nya yang kotor gara gara lo. Buktiin kalo lo cowok gentle."
Mereka diam.
"Ya udah kalo kalian gak mau ngepel, siap-siap kena omel pak Fauzi ya." Lanjutnya.
Gaska berjalan mendekati Dara, lalu mendorong Dara hingga punggung Dara membentur dinding. "Jangan songong jadi cewek, lo gak tau siapa kita?!!"
Brak
Gaska memukul tembok yang tepat berada disamping Dara, sampai sampai Dara mengerjapkan matanya karena kaget. "Urusan lo belom kelar sama gue. Itu karna lo duluan yang mulai"
Gaska melepaskan Dara, lalu meninggalkan Dara yang sekarang sedang meremas-remas gagang pel.
"Gue gak takut!" Teriak Dara yang masih bisa terdengar oleh Gaska.
***
Yes Alhamdulillah
Akhirnya prolog selesai juga
Untuk prolog saya kasih pemdek dulu ya
Btw ini cerita judul nya emang sengaja saya gabungin nama,
Sebab karna kalo saya pake nama Gaska doang itu banyak banget
Dan rating cerita ini masih bawah bangetJangan lupa vote dan komen!!...
Ig: @bungacnta
^publish ulang ya, ada sedikit masalah