Happy reading😚
Jangan lupa vote and comment.Berharap yang paling menyakitkan adalah berharap kepada sesama manusia.
🐣🐣🐣🐣
Terlihat dua orang gadis sedang duduk di bangku taman dengan satu orang diantaranya menunduk dan menggunakan kedua tangannya untuk menutupi wajahnya dan dengan bahu yang bergetar. Sedangkan gadis yang satu lagi terlihat tengah menenangkan dengan mengusap bahu sang sahabat.
Gadis itu adalah Nayla dan Vidya. Setelah kejadian di restoran mall tadi, mereka lebih tepatnya Nayla ingin pergi ke taman ini untuk menenangkan hatinya.
"Nay, udah dong kok nangis terus sih," ucap vidya seraya mengelus bahu sahabatnya.
"Kenapa harus kaya gini sih, hiks... hiks..." ucapnya sesegukan
"Udah dong, kan lo sendiri yang bilang kalo apapun yang terjadi lo bakal kuat dan ga bakal keluarin air mata lo lagi buat tuh cowok,"
"Tapi nyatanya hiks... aku ga kuat vid, apalagi liat kejadian tadi itu. Aku bener bener ga siap, hiks... hiks... hati aku belum siap nerima kenyataan itu vid, hiks...hiks..."
"Udah nay, gue jadi ikut sedih nih, tarik nafas nay,"
Nayla menarik nafas dalam, "oke vid, thank you udah nemenin aku," ucap Nayla seraya berusaha meredakan tangisnya.
"Elo kaya ke siapa aja,"
Keduanya pun tertawa.
🐣🐣🐣🐣
Malam ini, Nayla sedang merenung sendiri di balkon kamarnya dengan ditemani secangkir teh hangat. Dan dengan memeluk boneka bear kesayangannya.
Dia memikirkan lagi kejadian tadi siang saat di mall, betapa hancurnya hati nayla saat itu.
Flashback on
Setelah sampai di mall, Nayla hanya menemani Vidya shopping, berkeliling dan membeli ini itu. Ya memang Vidya memang suka shopping. Tapi masih dibatasi karena Nayla suka menegurnya seperti ini.
"Vidya, kamu beli apa yang kamu butuhkan saja. Jangan terlalu menghambur hamburkan uang, itu terlalu boros. Seperti keterangan dalam Al Quran.
Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan (QS. Al Isro’ [17]: 26-27)."Jika sudah seperti itu, Vidya hanya bisa menurut kata kata temannya itu.
Sekarang mereka sedang berada di salahsatu restoran di mall itu, menunggu makan siang mereka. Sebenarnya ini makan siang yang terlewat, karena sesampainya tadi di mall mereka langsung berkeliling untuk mendapatkan barang yang diinginkan Vidya.
"Nay," vidya membuka pembicaraan karena daritadi mereka hanya fokus memainkan handphone.
"Iya," jawabnya seraya mendongak
"Apa lo gak tertarik apa sama Kak Andri, jelas jelas dia itu ngejar lo mulu." tanyanya penasaran
"Vidya, aku memang kagum sama dia tapi hanya sekedar kagum ga lebih, karena dia hebat dia memiliki banyak bakat, untuk lebih dari itu rasanya tidak. Kamu tau aku kan vidya,"
"Iya sih ngerti yang susah move on, eh tapi ya lumayan tau ga sih nay, siapa tau kalo udah jalan sama Kak Andri lo bisa move on tuh dari cinta pertama lo itu, ya gak nay?" tanyanya antusias
Tapi tidak ada jawaban dari Nayla.
Karena daritadi fokusnya hanya pada satu titik di belakang Vidya.
Hatinya bergemuruh tidak karuan, kerinduan nya sedikit terobati setelah melihat itu. Matanya memanas dan air mengenang di pelupuk matanyaApakah itu dia?
Apakah dia kembali lagi?
Apa benar itu dia?
Tapi, siapa perempuan itu?
Itu pertanyaan yang ada di pikiran Nayla daritadi.
Dia
Orang yang membuat hati Nayla selama 3 tahun ini terkunci dan tidak terbuka untuk siapapun.
Dia
Orang yang tak pernah lepas dari setiap kata doa yang Nayla ucapkan.
Dia
Orang yang menyakiti Nayla, tapi Nayla mencintai nya.
Dia kembali...
Merasa ada yang memperhatikan orang itupun menengok ke arah Nayla.
Dan duaaarr
Rasanya hati Nayla membuncah
Benar
Dia kembali
Tak sadar Nayla berucap dengan air mata yang sudah jatuh di pipi mulusnya
"Kak Farhan,"
Begitupun pria yang disebutkan namanya oleh Nayla tadi, dia membeku sehingga menghentikan langkahnya. Dan membuat wanita yang menggandeng tangannya keheranan dan berkata.
"Sayang, ko berhenti sih liat tuh kita ngalangin jalan. Ayo aku udah laper banget" ucap wanita itu
"Eh iya ayo," jawab pria itu seraya berjalan ke bangku yang letaknya agak jauh dari bangku Nayla saat ini.
Dan dia pergi begitu saja, menghiraukan Nayla, tanpa menyapa Nayla setelah 3 tahun hilang tanpa kabar. Dia menghiraukan Nayla begitu saja.
Saat itupun hati Nayla sangat sakit. Rasanya ada seribu jarum yang menusuk nusuk hati nayla saat ini.
Dia, bersama wanita.
Dan wanita itu pun memanggilnya sayang.
Dia tidak mengingatku?
Dia menghiraukanku.
Tidak ada lagi senyuman hangat dan tatapan teduh penuh kasih sayang seperti dulu.
Pikiran Nayla berkecamuk
Dan saat itu juga dia mengajak sahabatnya untuk pergi dari restoran itu. Dan pergi ke taman untuk menenangkan hatinya
Dan di sana dia mencerirtakan semuanya kepada sang sahabat. Dan menumpahkan semua kesakitannya disana.
Flashback off
Ya, yang ditemui Nayla tadi di mall itu adalah Farhan. Pria yang dicintai Nayla 3 tahun terkahir ini. Pria yang masih saja bersemayam di hati Nayla selama 3 tahun. Dan pria yang membawa separuh hati Nayla.
Farhan Satria Mahendra..
Ya Alloh, jujur saja hatiku belum siap untuk menerima semua ini.
Melihat pria yang selalu aku selipkan namanya di setiap doaku, pria yang slalu bersarang di hati dan pikiran ku, pria yang aku cintai selama ini bersama wanita lain. Aku belum siap.
Kenapa harus seperti ini, kapan aku dapat melupakannya. Kapan aku berhenti mengaharapkan dia.
Aku lelah Ya Alloh, menyimpan rindu yang tak pernah ada ujungnya.
Menyimpan rasa yang tak pernah ada balasannya.
Menyimpan harapan yang tak berujung ini.
Aku lelah.
Hatiku sakit melihat dia bersama wanita lain. Sedangkan disini aku menantinya, yang hilang tanpa kabar selama 3 tahun. Batin Nayla berbicara diikuti cairan bening yang jatuh di pipinya.🐣🐣🐣🐣
Ada yang nungguin ga nih?
Gimana kelanjutannya setelah pertemuan tak terduga ini ya.
Ikuti terus ceritanya yaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYLA
General Fiction"Tiga tahun, namun masih sama. Hatiku masih untukmu. Cintaku masih kamu. Di sepertiga malamku, aku hanya bisa berdoa kepada. Alloh, semoga Dia memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu lagi dan menjalin hubungan yang halal." -Nayla Arida Perma...