bagian 1. Suprise

27 4 0
                                    

Masih kelanjutan dari chapter 14 cuma ini yang keduanya.

"Non Andien duduk dulu ya biar bibi panggilkan non syila dulu.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum. Lalu akhirnya duduk di sopa yang berkarakter doraemon dengan di susul Revan yang duduk di samping ku.

Sambil menunggu mbok inem memanggilkan syila, aku beralih menatap revan yang sedang asyik memainkan gadget nya. Pandanganku semakin penasaran dengan apa yang sedang revan lakukan pada ponselnya. Dengan sedikit kemal aku mendekatkan wajahku ke arah ponsel revan. Dengan sigap revan memasukkan ponsel nya kedalam saku jaketnya.

"Ah, aku mau lihat. Kamu lagi ngapain coba? Bikin aku curiga aja. Ujar Andien selidik.

"Nggak ada apa apa ko di hp aku ini itu cuma lagi Wa an sama temen aku. Jawab revan sesungguhnya.

"Bohong. "Cibir Andien tak percaya.
"Seriusan aku gak bohong. "Balas revan.

"Masa iya aku cuma mau lihat aja, langsung kamu umpetin pasti ada apa apa nya. Iya kan? Ngaku nggak!!.

Revan diam membisu lalu Buru Buru mengelak ucapan Andien.

"Nggak percayaan banget si jadi orang".tegas revan.

"Jelas lah aku gak percaya, dari gelagat dan tingkah laku kamu aja kaya ngumpetin sesuatu gitu. Kalo dalam suatu hubungan itu harus saling jujur dan terbuka jangan ada dusta di antara kita. Kejujuran itu kunci langgeng nya sebuah hubungan. "Ucap Andien dengan nada tinggi.

Revan menatap andien tak percaya dengan apa yang di ucapkannya. Dengan sedikit ragu revan mengambil handphone dari sakunya dan meletakannya di atas meja.

Dengan cepat Andien mengambi handphone revan.

"Password nya apa?  Tanya Andien dengan muka tajam.

Revan mengambil handphone nya dan membukakan pasword nya untuk andien.

"Lain kali jangan pake password. Cibir Andien dengan menatap revan nanar. Sedangkan Revan hanya nyengir kuda.

Andien menjelajahi semua isi hp Revan mulai dari galeri, Line, Twiter, WA serta kontak hp nya. Namun benar apa yang di ucapkan Revan semua isi chattingan nya hanya dari teman club nya saja. Ada satu aplikasi yang bikin hati Andien mengganjal. Ia mencoba untuk membuka aplikasi Instagram tanpa izin terlebih dahulu pada yang punya handphone nya. Baru saja andien hendak membukanya. Teriakan suara syila mengagetkan nya.
Terpaksa Andien mengurungkan niatnya lalu meletakan kembali handphone revan di atas meja.

"Andien." Sapa syila.

"Hai. Syila". Balasku juga.

Syila menuruni tangga lalu menghampiri kami berdua.

"Akhirnya lo datang juga. "Ucap syila bahagia.

"Demi sahabat aku, pasti dong datang.

Syila tersenyum bahagia kepadaku.

"Non mbok kedapur bentar bikin minum.

Syila mengangguk. "Sekalian ambil cemilan di lemari ya mbok.

"Iya non. "Teriak mbok sangat kencang dari arah dapur.

Syila menatap aneh pada lelaki di samping Andien. Rasanya dia pernah melihatnya. Tapi dimana ya? Ouh iya diakan seperti Revan Dirgantara photografer hebat itu? Dengan pertanyaan yang begitu banyak terlintas di bena syila.

Aku menatap syila sangat ekstis. Ia sedikit kesal melihat Syila yang sedari tadi menatap ke arah Revan tanpa berkedip sedikitpun. Begitu juga Revan yang sadari tadi tersenyum pada syila. Aku memperlihatkan keduanya saling beradu pandang tanpa mau melepaskan kedua kontak matanya. Hingga membuatku semakin tak suka bahkan risih. Aku hanya bisa berdeham untuk mengalihkan pandangan mereka. "Ehemmm...
Benar saja Revan dan syila mengakhiri kontak mata mereka.

RevanDienTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang