chapter 3

5 2 0
                                    

Eh boss.. emangnya lo gatau?" Celetuk salah seorang yang berada disana.

"Engga" jawab reinan dengan santainya.

"Rasya tuh PUTERI ES disekolah ini" sahut daffa dengan penuh penekanan di setiap katanya.

"Hah? Putri es? gimana sih? Anaknya es gitu?" Tanya reinan dengan polosnya.

"Tolol banget si boss" celetuk raka.

"Eh gue tonjok mampus lo" tukas reinan tidak terima. "Ngomong yang bener kali ah biar gue ngerti" lanjut reinan kembali.

"Jadi gini rei, gue pernah denger si rasya itu cewek super dingin anti pacaran. Mungkin sih dia bakal pacaran tapi katanya ga dengan sembarang orang. Gue juga pernah denger tiap ada cowok yang nembak dia, bakal ditolak mentah-mentah ditempat. Selain itu dia itu juga siswi teladan disekolah ini. Namanya pasti selalu ada dalam peringkat 3 besar pararel disekolah ini. Ga lupa juga anak kesayangan guru-guru. Terutama noh pak bambang guru fisika super killer." Jelas daniel panjang lebar dan tak lupa dikali tinggi.

Reinan menyimak apa yang disampaikan daniel dengan kepala manggut-manggut, yang menandakan bahwa ia mengerti apa yang disampaikan  daniel.
"Eh lo kok tau tentang rasya segitu banyak" tanya reinan keheranan.

"Emm.. anu itu anuu.. apa sih itu lo.. emmn..  p.. pin.. terr i..iya itu. " jawab daniel kebingungan.

"Ha?.. Yadahlah gausah dipikirin yang penting sekarang gue udah dapet informasi tentang rasya." Papar reinan dengan penuh semangat yang awalnya merasa bingung dengan ucapan daniel.

Sedangkan danil hanya mengangguk kaku. Pasalnya dari salah seorang yang ditolak mentah-mentah oleh rasya, daniel merupakan salah satu dari mereka. Bagaimana tidak ia mengetahui semua tentang diri rasya. Sebenarnya dia juga sungguh mencintai rasya. Bahkan setelah rasya menolak perasaanya pun, daniel masih tetap menyimpan dan menjaga perasaannya untuk rasya seperti dulu. Tetepi sekarang dilema telah dirasakan daniel. Pasalnya ia, renan, raka, daffa dan kemal telah bersahabat sejak lama. Belum pernah ada sejarah memperebutkan seorang cewek dalam persahabatan mereka.

Mereka adalah cogan-cogan yang digilai para siswi. Mungkin se-SMA MERAH PUTIH tidak ada yang tidak mengenalnya. Yaahh kecuali rasya yang memang tidak terlalu peduli  dengan orang-orang yang menurutnya tidak penting.

Keheninganpun terjadi.
Dan akhirnya reinan membuka suara untuk memulai percakapan kembali.
"Eh gengs... bantuin gue cari nomor hp nya si rasya!" ucap renan

"Masalah kecil itu mah" sahut kemal dengan santainya.

"Eh beneran lo bisa?" Tanya reinan dengan penuh antusias.

Tettt .....tettt... tettt... tettt....
Bel pulang sekolah telah berbunyi.

"Ck... kita bahas dimobil lo mal, nebeng pulang gue. Mobil gue dibengkel" kata reinan yang dibalas dengan jempol oleh kemal. Yang berarti setuju atas ucapan reinan.

"Eh broo,, gimana kalo kita ke cafe deket sekolah dulu. Itung-itung kumpul bareng. Seminggu terakhir kita udah jarang keluar bareng." Kali ini raka beropini.

"Setuju" jawab kemal

Lalu diikuti anggukan oleh daniel dan reinan. Daffa mah ngikut aja.

***

Kondisi SMA MERAH PUTIH kini telah penuh dengan riuhan siswa yang berlalu lalang. Ada yang kekantin dahulu, ada yang langsung keparkiran, dan ada pula yang menunggu kendaraan di halte sebrang gerbang sekolah.  Ya... Salah satu dari mereka adalah rasya.

PrepomenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang