Dua Tumbal

4 0 0
                                    


Di dalam sebuah ruangan nampak ada sepasang insan yang sedang beraktifitas, wanita itu nampak gelisah dan sang pria nampak sendang menikmati pekerjaannya membereskan meja dan kursi di ruangan tersebut. Mereka adalah Ilona dan Zion.

Ilona adalah gadis yang ramah, aktif, humble, pekerja keras, dan mau melakukan apapun. Oleh karena itu, tak heran ia selalu dijadikan tumbal kelas, bahkan tumbal kegiatan sekolah. Bukan suatu yang aneh, jika setiap tugas kelompok Ilona pasti akan membereskan semua pekerjaan tersebut dan ketika kegiatan sekolah satu per satu orang-orang akan pergi istirahat atau membeli cemilan dan Ilona akan menyelesaikan semuanya sendirian. Tetapi kali ini ia tidak menyelesaikannya sendirian ada Zion.

Zion adalah pria yang tampan, berasal dari keluarga kaya, dan terkenal. Ia dikenal baik hati karena ia sering mentraktir teman-temannya dia juga tak jauh beda dengan Ilona selalu menjadi tumbal kelas ataupun tumbal kegiatan sekolah. Tak heran Zion terkenal di kalangan banyak wanita maupun pria karena sikapnya tersebut.
Tetapi menurut pandangan Ilona justru heran melihat tingkah Zion yang kali ini membantunya membersihkan ruang aula yang baru selesai dipakai acara kegiatan seminar. Bukan karena Ilona merasa selalu melakukan semua pekerjaan sendiri, tetapi karena Zion yang membantunya. Dari sekian banyak manusia yang dekat dan tergila-gila dengan Zion, Ilona merasa bahwa hanya dia lah yang mengenal siapa itu Zion yang sebenarnya.

"Kak kenapa masih disini ?" tanya Ilona dengan penuh hati-hati

"Kakak lagi beres-beres" jawab Zion masih melanjutkan aktifitasnya.

"Mendingan kakak keluar deh, ngikutin yang lain beli makanan atau istirahat " kata Ilona dengan nada sedikit memaksa

"Lagi ga laper dan lagi gamau istirahat"

"Ilona bisa kok beresin semuanya"

"Kakak juga bisa. Kenapa ga lu aja yang keluar ?" kata Zion menghentikan aktifitasnya dan melihat ke arah Ilona dengan tatapan yang tajam.

"Oh iya oke" jawab Ilona.

Sebenarnya sudah satu bulan ini Ilona merasa aneh dan risih dengan tingkah Zion, sebab sosok Zion yang Ilona kenal bukanlah sosok yang peduli. Sebenarnya ada jiwa nya yang lain, jiwa nya yang selalu membalas semua perbuatan orang-orang yang membuat dirinya merasa terganggu.

Ilona juga salah satu korban dari Zion, beberapa kali Zion membuat Ilona kesusahan. Ilona juga beberapa kali menanyakan alasan atas semua sikap Zion terhadapnya tetapi Zion hanya tersenyum sambil mengangkat kedua bahunya. Tapi ketika Ilona sudah mulai terbiasa dengan sikap dan segala kesusahan yang dibuat olehnya tiba-tiba sikap Zion berubah. Dia menjadi sosok yang baik hati dan bahkan selalu ada ketika Ilona membutuhkan bantuan. Sikap nya tersebut bukan membuat Ilona merasa bersyukur tetapi makin khawatir kalau Zion akan membuatnya semakin menderita.

IlonazionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang