Dibenak

697 127 3
                                    

Enjoy Reading ~





______

______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




[Seungmin POV]

Pernah merasa buruk saat pagi? Dimana matahari memaksamu untuk bangkit dari ranjang favoritmu dengan badan yang pegal-pegal dan kaku. Keseharianku adalah menatap langit-langit saat pagi, menorehkan emosi pada helaan malas dipagi hari sebari menghentakan kaki pada lantai kamar. Usaha yang cukup bagus untuk meneriakan tujuan seorang pemuda tempramental dengan banyak dosa.

Sarapan pagi bukan pilihan baik bagiku, namun pemaksaan kembali kudapat kala pria tua yang sudah membuatku hidup itu meneriakan namaku atau sekedar menyuruh pelayan untuk menjemputku. Pemandangan pertama yang kulihat setiap hari adalah pria tua Kim dan Istri barunya yang bejad. Aku bilang begini juga ada alasanya, aku membenci kedua orang itu.

"Selamat pagi Seungmin, bagaimana tidurmu nyenyak?" setiap hari tanpa ampun dan skip wanita itu berusaha menanyakan kabarku, membuka obrolan untuk menarik simpatisme pria brengsek disampingnya.

"Baik." balasku, mengunyak sepotong roti dengan selai Nuttella yang selalu saja terhidang setelah aku dengan asalnya bilang kalau itu Selai Favoritku.


"Sekolahmu?"  tanyanya lagi.


"Tidak ada masalah."


Hening.


Dentingan piring mengisi pagi, seolah menjadi orkestra disunyi ruangan makan. Aku belum selesai dengan sepotong roti sedangkan orang yang biasa kupanggil Ayah itu telah selesai sebari melirik jam ditanganya.


"Hampir jam 7, mau berangkat bersama ayah atau sendiri?" tawar pria tua itu.

"Aku sendiri saja." balasku.

Wanita itu tiba-tiba menyahut, kembali mencampuri urusanku. "Chanyeol, antarkan saja dia.."


Ayahku menatap kearahku, tatapan yang sebenarnya kupahami tapi tidak ingin kujawab.

"Aku berangkat dulu sayang," pria itu mengecup wanita jalang disebelahnya. Pemandangan memuakkan yang selalu kutatap tiap pagi. Bahkan setelahnya ia tidak menyalam padaku, pria gila sialan.


Sepergian ayah aku dihadapkan dengan wanita itu, ia tersenyum sebari menatap mulutku yang mengunyah roti dengan malas.

Dear Hyunjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang