(7/10)

2.1K 255 7
                                    

Saat disuruh membuat puisi...

Hari ini tepat nya dikelas mu dan Akashi mendapatkan tugas membuat puisi bertema Perasaan...

Mendengar itu para murid ada yang senang ada juga yang kecewa,senang karena saat merek membuat puisi untuk seseorang secara rahasia dan yang kecewa karena mereka tidak bisa membuat puisi,sebenar nya mereka bisa mengambil dari internet namun sensei mereka selalu tahu jika mereka mengambil dari internet.

"Kalian harus tulis puisi murni karya kalian sendiri! Jika tidak nilai sastra kalian akan sensei kurangi!"

"Oya sensei mau keluar sebentar nanti sensei akan kembali lagi dan setelah sensei kembali puisi kalian harus sudah selesai!"

Mendengar itu para murid hanya bisa menurut dan membuat puisinya.

"Ugh~ ini sulit..."

"Bagaimana ini?! Yang benar saja!! Pasti sensei sedang jatuh cinta makanya tema nya perasaan!"

"Oi! Sensei kita itu sudah menikah tahu!"

"Eh?! Benar juga"

"Baka!"

Mendengar itu kau hanya terkekeh lalu melihat buku tulis yang ada dimeja mu.

"Puisi ya? Bertema perasaan? Em... Apa aku pakai itu saja? Tapi bagaimana kalau dia tahu? Em! Asal tidak ada sesuatu yang menandakan dia pasti dia tidak akan tahu..."

Setelah bergelut dengan pemikiran mu kau pun mulai memutuskan untuk menulis puisi,tanpa kau sadari seorang pemuda berambut merah dengan menatap mu sambil tersenyum lembut.

(Skip)

Setelah beberapa saat sensei pun kembali.

"Apa puisi kalian sudah selesai?"

"Haik sensei!"

"Bagus sensei akan keliling untuk mengambil puisi kalian..."

Sensei pun berkeliling dan mengambil puisi yang ditulis oleh murid nya termasuk punya mu,setelah selesai sensei pun kembali ke depan.

"Baiklah setelah ini sensei akan menyebut nama kalian satu persatu untuk maju ke depan untuk membaca puisi yang kalian tulis namun secara acak"

"Acak?"kata mu sambil memiringkan kepala imut yang hampir membuat para murid pria berteriak gemas kalau saja mereka tidak merasakan hawa membunuh dari seseorang,ya siapa lagi kalau bukan pacar mu Akashi Seijurou.

"Baiklah sensei mulai! Akashi!"

"Haik!"kata Akashi sambil berdiri lalu maju ke depan.

Setelah sampai meja sensei Akashi pun mengambil selembar kertas dari sensei, Akashi pun melihat kertas itu sejenak lalu tersenyum.

"Silakan baca puisi nya Akashi-kun"

Akashi pun menghadap pada murid-murid lain.

"Sebelum nya aku mau bilang pada pemilik puisi ini,kau terlalu pandai membuat puisi sampai-sampai ingin menghilangkan 'tanda' agar aku tidak tahu puisi ini untuk siapa"

Mendengar itu para gadis dikelas ini berbinar dan mengira kalau puisi yang dibawa Akashi adalah milik mereka.

Mendengar itu kau pun menunggu dengan penasaran...

"Puisi ini berjudul... Malaikat Ku"

Mendengar itu kau tersentak dengan wajah memerah,menyadari itu Akashi tersenyum.

"Seperti nya kau sudah menyadari nya,baiklah akan aku baca..."

Halo malaikat Ku,kau bagaikan lukisan
Ketika aku melihat langit,aku hanya bisa melihat mu
Lampu jalanan padam dan bulan menghilang namun masih terang
Karena bintang yang jatuh dari langit itu adalah kau

Mendengar itu kau tidak bisa menahan wajah memerah mu dan juga kepala yang sudah mengeluarkan asap.

Tawa keluar tiap malam
Aku tak bisa tidur meski aku sudah terpejam
Aku tetap terjaga semalaman dalam pikiranku
Senyum cerah mu membuat ku bernafas

Akashi tersenyum membaca itu.

Kau mungkin mempunya sayap tersembunyi dibelakang mu
Siapapun bisa melihat mu
Jika bersama mu aku bisa terbang

Langit memberimu segalanya
Dan dunia memberimu pada ku
Aku ingin terus disamping mu
Jadi kau tak bisa kembali ke langit

Aku ingin menggenggam tangan mu
Mencintai mu dan memeluk mu

"Selesai..."

-bonus-

"Ya-yang benar saja"

"Puisi yang bagus sekali bahkan sensei tersentuh mendengar nya,andai sensei tahu siapa pemilik puisi ini tapi dia tidak menulis nama di puisi itu"

"Hanya satu dari 30 murid sensei yang belum menulis nama nya dikertas nya..."

"Eh?"

"....."

"Oh ternyata (Name)"

"HEH?!!!

Dasar gadis ceroboh

My Shy GirlFriend (Akashi Seijurou)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang