Bagian Acak 1

101 1 0
                                    

Halo teman-teman, dengan pertimbangan yang matang, mungkin beberapa bab dalam buku "Pergi atau Tetap Tinggal" akan saya unggah disini.

Hanya beberapa ya, tidak semua.

Mohon bantuannya untuk, vote, comment dan share cerita saya jika berkenan.

Terima kasih.

______________________________________

JINGGA TERAKHIR UNTUK SENJA

...

22 April 2018,

"Demi apapun, aku akan tetap berkorban untukmu Senja..."

Aku menggenggam tangannya itu dan menatap bola matanya yang berbinar.

"Tapi, Mamah dan Papah tidak menyukaimu Rama" Senja menghela napas, wajahnya bingung.

Aku melepas genggaman tangannya itu. Lalu menyandarkan tubuhku pada kursi taman. Waktu sudah hampir malam. Sore itu, langit jingga terang, lalu perlahan redup, karena senja akan pergi sebentar lagi.

"Rama, antar aku pulang," dia menatap mataku, suaranya lirih. Seperti ingin tetap bersamaku, namun seperti tak ingin.

Aku menatap kembali bola matanya itu. Bola mata yang penuh keraguan. Aku menghela napas, menghirupnya kembali, dan bangkit dari duduk.

"Ayo kita pulang" kataku tidak bersemangat, sambil menarik ritsleting jaketku.

Kami berdua pun bergegas untuk pulang. Di sepanjang perjalanan, aku melihat wajah cemasnya melalui spion motorku. Sepertinya, perkataan Kak Iftah terbayang-bayang dan menjadi pemicu dari kecemasan yang kini tampak di wajah cantiknya.

Kami, adalah sepasang kekasih yang melakukan hubungan terlarang. Bukan karena kami melakukan hubungan perzinaan. Melainkan, hubungan yang tidak disukai oleh sepihak keluarga. Ya, keluarga Senja tidak menyukaiku. Tidak menyukai hubungan kami. Kami menyembunyikan hubungan ini hampir satu tahun lamanya. Dan tujuh hari lagi - tepat tanggal 29 April 2018, kami akan merayakan 'Anniversary 1th'. Mungkin itu tidak akan terjadi. Sebab Kak Ara, telah mengetahui persis hubungan kami, dan melaporkannya pada orang tuanya - Mamah dan Papah Senja.

Ara Ashofiyah, adalah kakak pertama dari Senja Kejora. Senja adalah anak terakhir dari tiga bersaudara. Kak Ara, yang paling membenciku. Setiap aku akan mengajaknya pergi, Kak Ara selalu menghalangi. Dia seperti tahu, jika aku menjemput Senja, secara diam-diam di depan jalan raya. Untungnya, aku punya cara lain. Aku menyamar sebagai tukang ojek pangkalan. Aku menggunakan jaket layaknya tukang ojek dan masker yang menutupi sebagian wajahku.

Berbeda dengan Kak Iftah. Kakak kedua Senja. Usia mereka hanya berselisih 4 tahun. Dialah satu-satunya dari keluarga Senja, yang menyetujui hubungan kami. Baginya : 'Jika kedua insan saling mencintai, mengapa harus ada larangan? Apa cinta itu dilarang?'. Dan dia juga yang membantuku, jika aku ingin bertemu dengan Senja.

Aku, Ramadhan. Panggil saja aku RAMA. Anak tunggal dari keluarga miskin. Ayahku hanyalah sebagai pedagang kecil. Penghasilannya tidaklah besar, tidak seperti pegawai kantoran pada umumnya. Namun setidaknya, kami masih bisa makan dan tidak meminta-minta pada tetangga.

Aku adalah anak broken home. Ibuku telah pergi. Bukan mati. Melainkan meninggalkan ayah, saat ayah sedang terpuruk. Peristiwa itu terjadi sudah 9 tahun yang lalu. Ketika aku masih duduk dibangku SMA kelas 2. Aku anak laki-laki kelahiran 93, yang kini usiaku sudah 25 tahun. Anak lelaki yang sampai saat ini belum bisa membantu keluarga. Gajiku saja diterima tidak menentu. Jika karyaku diterima dimedia cetak, aku baru bisa menerima gaji. Jika tidak, terpaksa aku menjual suara dibus-bus Ibu Kota.

Pergi atau Tetap Tinggal [SUDAH TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang