Halo teman-teman, dengan pertimbangan yang matang, mungkin beberapa bab dalam buku "Pergi atau Tetap Tinggal" akan saya unggah disini.
Hanya beberapa ya, tidak semua.
Mohon bantuannya untuk, vote, comment dan share cerita saya jika berkenan.
Terima kasih.
__________________________________
TENTANG RINDU
...
“Ma, kamu ngapain sih masih saja melakukan hal yang tidak pasti?”
Kata Riska kesal. Alma masih saja menulis.
“Sudah satu tahun kamu melakukan hal ini Ma, dan semua itu tidak ada hasil. Apa kamu tidak capek?” lanjut Riska.Alma yang masih menuliskan surat itu, menoleh ke arah Riska yang ada di belakangnya sedang tiduran di kasur miliknya.
“Ka, kamu pernah merasakan rindu?” tanya Alma lirih.
“Pernah...” jawabnya santai.
“Seberat apa rindu yang kamu rasakan itu?” tanya Alma lagi, dan membalikkan posisi kursi yang ia duduki, menghadap ke belakang - ke hadapan Riska.
“Rindu se-rindu-rindunya...” jawab Riska menatap ke langit-langit kamar.
“Tetapi, rindu itu terbalaskan setelah bertemu dengan seseorang yang kamu rindukan, bukan?” tanya Alma. Riska diam, kembali menatap kedua bola mata Alma.
Percakapan malam itu, membuat Riska berpikir. Apakah rindu yang dirasakan oleh sahabatnya itu sama dengan rindu yang ia rasakan? Sepertinya tidak. Sebab, rindu yang Alma selama ini rasakan adalah merindukan seseorang yang belum pernah bertemu dengannya selama 16 tahun.
Enam Belas Tahun sebelumnya,
Kala itu pukul 1 dini hari. Luqman berada di samping istrinya yang sedang memperjuangkan anak pertamanya itu. Dukun beranak, membantu proses melahirkan. Terlihat diwajah istrinya itu yang begitu lelah, berteriak lalu mencengkeram tangan Luqman – suaminya.Proses melahirkan itu sangat lama, tidak seperti biasanya. Setelah beberapa jam, akhirnya kepala bayi itu menyembul keluar, teriak dan menangis. Namun, tubuhnya masih berusaha untuk dikeluarkan. Dukun beranak itu terus membantu istri Luqman, hingga akhirnya, keluarlah anak perempuan cantik, menangis dan berteriak. Mengisi kehengingan ruangan.
“Mas,” panggil istrinya lirih.
“Tolong berikan nama dia ALMA”
Luqman menangis setelah mendengar permintaan terakhir dari istrinya itu.Anak itu diadzankan, diiqamahkan, dan ditaruh di samping Ibunya. Luqman merasakan dua hal, pada pagi itu. Kebahagiaan : karena istrinya telah melahirkan putri yang cantik jelita dan sehat. Kesedihan : karena dipagi itu adalah hembusan terakhir dari perjuangan sang istri, yang sangat dicintainya.
Pagi harinya, istri Luqman - Ibu dari Alma, dimandikan, setelah itu dibawa pergi dari tanah pasundan, untuk dimakamkan - di dekat pusara Ibunya.
Anak perempuan cantik itu, dirawat dan diasuh oleh Ayahnya dan juga Ibunya (Nenek Sang Putri). Belum genap 3 bulan berduka, Ayah dari putri cantik tersebut sudah mencintai perempuan lain. Yang tempat tinggalnya tidak jauh dari rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi atau Tetap Tinggal [SUDAH TERBIT] ✓
AdventureBlurb : • Jika kau dihadapkan dengan pilihan, maka pilihlah dengan penuh kehati-hatian. Jangan sampai pilihan yang kau tentukan menjadi sebuah penyesalan dikemudian hari. • Jika penyesalan itu terjadi pada dirimu, maka bangkitlah. Karena itu bukan a...