Part 2

82 4 0
                                    


Mobil Erik sudah terpampang didepan kelas dan mereka semua bergegas menuju gedung tua itu. Sekitar pukul 17:50 malam mereka sampai.

"Waw gays gedungnya gelap banget tuh, lihat gays." Jessica pun mulai Live sambil mengarahkan handphone nya kesekelilingnya.

"Ayo masuk cuaca sudah semakin gelap!" Perintah Alex.

Sedangkan Linda masih berdiri didepan gerbang yang besar itu, ia seperti pernah mengunjungi dan masuk ke gedung itu. Erik melambai-lambaikan tangan nya ke wajah Linda.

"Woy ngelamun aja."

Linda sentak terkejut. "Eh sorry."

"Ayo cepetan masuk."

Dan Linda meminta kunci gerbang tersebut itu kepada pak Bambang security penjaga gedung itu.

"Ben, gak ada sinyal lagi...gimana donk, eh udah ada deh, hay gays nih aku sudah ada didalam gedung tua, lihat deh tuh besar banget kan, tapi kosong dan kotor gays, banyak sawang-sawang, wih flowers gue banyak banget Ben, yang ngasih love juga banyak."

Terlihat di handphone Jessica ada seseorang berpakaian putih dan berambut tergeray panjang, mereka semua ketakutan dan dilihat sebenarnya tidak ada apa-apa, mereka penasaran siapa makhluk itu, langkah demi langkah...

Dwaarrr...

"Iiih Alex bercanda lo gak lucu tau." Omel Jessica,

"Huff..." Semuanya menghembus nafas lega. Ternyata Alex mengerjakan mereka semua dengan menakut-nakuti berpakaian daster putih polos dan wik panjang.

Ha...Ha...Ha...

"Malah ketawa lagi dasar combro!" Cetus Jessica kesal melihat Alex tertawa.

Mereka pun melanjutkan perjalanan, disetiap lorong gedung itu banyak garis polisi yang berarti tidak boleh dimasuki. Jessica selalu live streaming didalam gedung.

"Eh, masuk sini yuk." Kata Alex yang sudah menerobos masuk kedalam ruangan yang sudah diberi garis oleh polisi. Namun Erik melarangnya.

"Bilang aja lo takut kan?" Ejek Alex.

"Et...et...sotoy banget lo." Sahut Erik.

"Jangan Lex! Disana sudah tergaris polisi memegangnya aja gak boleh apalagi masuk. Terus juga kata pak Bambang kita gak boleh nyentuh apa yang sudah dilarang didalam gedung ini." Jelas Linda.

"Ah...Lanjut." Ajak Alex yang sok berani mendobrak garis itu dengan kayu.

Yang akhirnya pintu itu terbuka dan mereka masuk kedalam ruangan itu, di dalam ruangan itu tempat banyak kertas berserakan. Mereka semua mengamati isi ruangan itu terutama Linda. Linda merasa pernah masuk keruangan ini entah itu kapan. Linda pun merasa pusing ketika mencoba mengingat-ingat itu semua.

"Eh, sini deh, nih lihat apa maksudnya." Dian menunjukan beberapa cerita kuno yang tergambar di kertas.

"Coba, coba gue lihat." Cerobot Linda.

Linda mengamati satu persatu cerita kuno itu...tiba-tiba.

"Eh, lo kenapa Lin?"

"Mmm gak apa-apa kok." Linda merasakan pernah merasakan dicerita itu dalam dirinya. Ada satu kertas kosong dari sebagian cerita itu dan Linda langsung mengambilnya, Linda terus meneliti apa tulisan dikertas kosong itu hanya Linda yang bisa melihat tulisan itu. Untuk memperjelas tulisan itu Linda menyalahkan blitz handphone nya dan tulisan itu menyala seperti api. Sentak Linda kaget, panik dan cemas.

"Eh, tulisannya nyala tadi."

"Apaan sih lo, kertas kosong tidak ada tulisannya juga." Ucap teman-temannya heran dengan apa yang Linda katakan. Jelas-jelas kertas itu kosong karena hanya Linda yang bisa menulisnya.

"Gue seriusan, tadi pas nyalahin blitz di handphone gue tulisannya nyala." Linda berusaha membuat teman-temannya percaya apa yang ia ucapkan.

"Rik, ini tulisan nya nyala...kertas ini ada tulisannya gue lihat sendiri tadi."

Dengan raut wajah cemas serta bingung. Kenapa Cuma Linda yang bisa melihat tulisan itu sedangkan teman-teman nya tidak.

"Coba lo nyalahin lagi blitz nya terus lo baca!" Ajak Dian.

Kemudian Linda pun mengikuti arahan Dian, ternyata benar Linda membaca tulisan itu dengan raut wajah yang gemetar, takut dan cemas.

                                  "Penghuni alam ghoib, sambut kami digerbang

                                                   untuk masuk ke alam mu."

DreatdoutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang