Traumatic

233 34 0
                                    

Jangan lupa vote+komen yaw

Happy reading 😎

°°°°°

"Ini kenapa bisa kayak gini?" Tanya Henry ketika melihat Sohye yang tengah duduk dengan tatapan kosongnya

"Ceritanya panjang pa, dia kemasukan" jelas Hendery

Om Henry duduk di sebelah Sohye, mengambil satu tangannya dan mengelusnya pelan "what do you want?" Tanya om Henry

Sohye masih diem, tapi dia gerakin bola matanya ke segala arah seakan mencari sesuatu.

Om Henry menghela nafas "kayaknya dia gak suka keramaian" ujar om Henry

Akhirnya mereka keluar dan menyisakan om Henry dan juga Sohye, namun saat Ben hendak keluar, Sohye berteriak "YOU STAY HERE!" seraya menunjuk Ben yang kebetulan paling terakhir keluar

Ben berdecak "apalagi sih setund" umpat Ben seraya berbalik dan mendekat kembali

"Kayaknya dia suka sama kamu deh" canda om Henry ketika tau Sohye tidak memperbolehkan Ben keluar

"Bukan dia, tapi demitnya, dih amit amit." ujar Ben

Om Henry mengambil nafas dan mengeluarkannya perlahan "om bakalan mulai, kamu duduk dulu aja takutnya nanti mental" ujar om Henry

Ben duduk di sofa single yang berhadapan langsung dengan Sohye.

"shuo Cao Cao Cao Cao jiu dao"
[mention Cao Cao and there he is—talk of the devil (and he comes)]

[Jangan dibawa serius, sebenernya mantra ini gue cuma ngarang-awthor]

Sohye mulai menggeliat, kulitnya memucat dan kukunya menjadi panjang dan tajam serta mata yang bolong tengah menatap Henry dan juga Ben.

Om Henry terkekeh "oh, jadi kamu yang masuk" ujarnya seakan ini adalah lelucon

Ben memutar bola matanya malas, sempet sempetnya om Henry ketawa gitu ntar mental mampus:)

"Tadi..... Om ngomong apa?" Tanya Ben

"Oh, semacam mantra pemanggil roh, gak nyangka ternyata dia yang ngerasukin Sohye" jelas om Henry

"Emang—"

"SHUT UP!"

Om Henry kembali terkekeh "dia paling gak suka kalo dibicarain, nanti aja deh bahasnya" ujar om Henry

°°°°°°

"Chaewon siapa?" Tanya Yiren ke Felix yang tengah sibuk memandangi jalanan yang macet

Ini kesempatan Yiren buat nanya tentang cewek tadi.

Felix menoleh singkat ke arah Yiren lalu kembali menghadap jalan "gak perlu dibahas" ujar Felix

Yiren berdecak "kita pacaran udah tahunan tapi hal kayak gini aja masih di tutupin" ujar Yiren

Felix tertohok sama perkataan Yiren, bener sih dia emang kurang terbuka kalo masalah mantan.

"Berhenti, turunin aku" ujar Yiren

Felix melotot "gak, aku gabakal nurunin kamu, ini lagi hujan." Ujar Felix

"Buka atau gue lompat?!" Ancam Yiren

Dia udah terlanjur kesel jadi kebawa ngomong lo-gue, masalah sepele aja Felix gak mau jelasin biar lurus malah dibikin ruwet:)

Felix berhentiin mobilnya dan mengambil sebelah tangan Yiren "Ren, kita masih bisa bicara baik baik" bujuk Felix

Yiren natap Felix datar "Lo yang gamau terbuka, padahal gue cuma tanya Chaewon siapa—"

"Mantan, dia cuma mantan, gausah dibahas lagi" potong Felix

"Gimana gak mau bahas, dia orang yang pernah ngisi kekosongan hati kamu sebelum aku dan itu jadi masalah buat aku" balas Yiren

Felix meraih tangan Yiren yang satunya dan menggenggamnya erat "denger ini, Chaewon cuma masa lalu aku sekarang masa depan aku itu kamu, gak perlu bahas yang lalu karena cuma kamu yang aku mau" jelas Felix

Gausah ditanya gimana keadaan Yiren sekarang, udah pasti muntah pelangi denger omonganya Felix yang cringe abis.

°°°°°

"Selain bikin biografi apa lagi tugasnya?" Tanya Ryujin

"Ngerangkum sejarah bab 9 sama matematika paket 1 di buku paket fokus UN" jelas Seoyeon

"Gak itu doang sebenernya, bahasa Jepang juga ada" lanjut Yoojung

"Yang mana tuh?" Tanya Bomin

"Yang kita disuruh nyari cerita terus diubah jadi Hiragana sama Katakana" jelas Seoyeon

Ryujin menepuk dahinya "oh iya, penanggung jawab biografi kan belum ditentuin" ujar Ryujin

"Mana pada mau sih kalo bahas di grup, mendingan nanti aja pas udah masuk" saran Bomin yang udah hafal kelakuan teman temannya selama 10 bulan ini

"Kita bawa bawa buku kek gini berasa mau lulus njir" ujar Yoojung seraya mengangkat buku paket yang bertuliskan 'Fokus UN 2019'

"Kayak gatau Bu Seulgi aja sih, sukanya kan beda dari yang lain" ujar Bomin

"Iya sih beda, tapi kita yang mumet karena gak paham apa apa" timpal Ryujin

"Sebenernya kalo kita mendengarkan dengan baik kita bisa paham sama maksud yang disampaikan Bu Seulgi, cuma kita aja yang males." tambah Seoyeon

"Namanya juga anak milenial, mana mau disuruh pusing pusing nyari nilai x yang entah kenapa manja banget minta dicariin, padahal mah kalo udah gak jodoh yaudah, lepasin aja si y nya." ujar Bomin

"Bedanya tanggepan orang pintar sama bucin" ujar Ryujin

"Hadeuh, kita ngomongin tugas kenapa malah jadi bucin gini sih. Balik ke topik awal weh" ujar Yoojung

°°°°°










TBC

NEO CULTURE TOURISM ✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang