[4] Bad Dream

3.2K 402 30
                                    

JANGAN MENJADI SILENT READERS! VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!

JANGAN MENJADI SILENT READERS! VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Malam telah menyelimuti apartemen Rin. Dingin dan sunyi, hanya ada suara angin sesekali berdesir melalui jendela.

Setelah menyerahkan kotak makan milikmu ke apartemenmu, pria tampan tersebut akhirnya memasuki kamar dan menguncinya dari dalam. Udara di dalam kamar terasa sedikit lebih hangat, tapi itu tidak menghilangkan rasa lelah yang menumpuk di tubuhnya.

Dia tahu, malam ini tidak akan berlangsung lama sebelum matahari pagi datang dan memaksanya kembali menghadapi dunia di luar yang membosankan.

Dengan gerakan santai, dia melepas jaketnya dan mulai bersiap-siap untuk tidur. Namun, sebelum itu ada ritual yang tidak pernah dilupakan, yaitu membersihkan diri sebelum beristirahat.

Dia kemudian melepas pakaian yang membungkus tubuhnya, menampilkan otot-otot sempurna yang tercetak di tubuhnya yang tinggi dan tegap—hasil dari olahraga yang dilakukannya selama ini.

Masuk ke kamar mandi yang berselimut uap tipis, dia lalu menyalakan shower. Air hangat yang turun menyentuh kulitnya yang putih mulus, mulai dari ujung kepala hingga ke seluruh tubuh seolah membilas segala kelelahan yang terpendam.

Namun, ada sesuatu yang lebih mengganggu tidak ikut terhapus oleh air itu.

Rin bersandar pada dinding kamar mandi dengan mata yang tertutup rapat, aliran air menetes perlahan di tubuhnya. Dia mencoba untuk tenang dan menikmati pancuran air dari shower, tapi pikirannya tidak bisa sepenuhnya kosong. Terdapat sesuatu yang mengusik dan menggigit sudut pikirannya, yaitu pemandangan yang dilihatnya tadi sore.

Saat di mana dia melihat pria yang kamu perkenalkan sebagai suamimu, sedang bersama wanita lain sambil bercengkerama mesra.

Dia tidak bisa mengabaikan bayangan itu meskipun sudah berulang kali mencoba. Wajah suamimu yang tadi dilihatnya sedang bermesraan dengan wanita lain terus muncul di dalam pikiran.

Dia tidak tahu jika suaminya berselingkuh.

Kepahitan menyelip di balik pemikiran. Hanya dengan melihat cara pria itu memeluk dan memperlakukan wanita lain dengan begitu akrab, Rin tahu ada sesuatu yang lebih dari sekadar pertemanan di antara mereka.

Walau memang tidak punya pengalaman romantis seumur hidup, dia tidak bodoh untuk memahami hal sesederhana itu melalui mata dan kepalanya.

Untuk apa pria itu menikah jika pada akhirnya berselingkuh dengan wanita lain?

Kelopak matanya perlahan kembali terbuka, pandangannya yang kosong menerawang ke dinding putih di depannya. Semua orang tahu kalau pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Sebuah ikatan yang tidak seharusnya dihancurkan begitu saja hanya karena godaan sesaat.

𝗗𝗔𝗡𝗚𝗘𝗥𝗢𝗨𝗦 𝗗𝗘𝗦𝗜𝗥𝗘 || 𝐈𝐭𝐨𝐬𝐡𝐢 𝐑𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang