[5] Oliver Aiku

2.6K 370 56
                                    

JANGAN MENJADI SILENT ATAU GHOST READERS! VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!

JANGAN MENJADI SILENT ATAU GHOST READERS! VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hari berikutnya tiba dengan lembut, ditandai oleh kicauan burung yang terdengar syahdu seolah menyambut pagi dengan nada riang. Sinar matahari menyusup perlahan melalui tirai jendela, mengisi ruangan dengan cahaya yang hangat dan damai.

Kamu sudah terbangun sejak beberapa waktu lalu, menatap langit-langit sejenak sebelum menghela napas pelan. Dalam diam kamu menoleh ke samping, memandang suamimu yang masih terlelap di sebelahmu. Wajahnya yang tenang memancarkan kehangatan yang menenangkan hati sehingga senyuman terukir di wajahmu.

Namun, pagi telah menanti dan kamu tidak bisa terus memandangi wajahnya. Kamupun bangkit perlahan dari tempat tidur, berusaha tidak membuat suara yang dapat membangunkannya karena dia tampak begitu lelah.

Setelah mengenakan pakaian sederhana dan merapikan rambut, kamu melangkah menuju dapur untuk memulai rutinitasmu sebagai istri dimulai dengan menyiapkan sarapan. Kamu selalu melakukannya dengan semangat dan menyalurkan cintamu ke dalam masakan.

Kamu berharap ketika Oliver bangun, dia akan mendapati meja makan yang sudah penuh dengan aroma harum masakan seolah mengawali harinya dengan kebahagiaan sederhana.

Kamu meracik bahan-bahan dengan teliti, memilih setiap bumbu dan mengolahnya dengan cermat. Waktu terus berlalu saat dirimu memasak, mencuci beberapa piring yang kotor, dan mengatur bekal yang nantinya akan dibawa suamimu ke tempat kerja.

Suara alunan kicauan burung di luar jendela masih mengiringi pagi ini sehingga memberi suasana yang penuh kedamaian.

"Sayang, kenapa kau tidak membangunkanku?"

Namun, keheningan itu perlahan terpecah ketika suara berat yang akrab mulai terdengar dari arah kamar.

Suara Oliver masih diliputi kantuk yang kental dan terdengar serak. Dia berjalan mendekat dengan langkah yang malas sambil menggaruk perutnya. Rambutnya berantakan dan wajahnya masih dipenuhi oleh kantuk, sangat khas dengan seseorang yang baru bangun tidur.

Kamu menoleh sesaat dari tumpukan piring yang sedang dirimu cuci sambil memberikan senyum tipis. "Selamat pagi, Oliver. Aku baru saja akan membangunkanmu setelah selesai mencuci piring," jawabmu lembut sebelum kembali melanjutkan aktivitasmu.

Pria berambut dua warna tersebut hanya menatapmu sebentar lalu berjalan mendekat. Tanpa aba-aba, dia meraihmu dari belakang, melingkarkan lengannya di pinggangmu dengan sikap manja.

Kamu terkejut, hampir kehilangan fokus sejenak tetapi masih mencoba tetap mencuci piring di tengah pelukannya yang erat. "Aku sedang mencuci piring..." desahmu, mencoba mengingatkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗗𝗔𝗡𝗚𝗘𝗥𝗢𝗨𝗦 𝗗𝗘𝗦𝗜𝗥𝗘 || 𝐈𝐭𝐨𝐬𝐡𝐢 𝐑𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang