(2) School Contest

176 31 4
                                    

Happy Reading!

"Terima Kasih kopinya."

"Sama-sama. Saya pulang dulu, semangat kerjanya!"

Jaehyun lembur malam ini, ia harus menyelesaikan laporannya besok pukul 7 pagi untuk rapat dengan perusahaan lain. Jaehyun hanya mengetikkan laporannya saja. Ia tak mengikuti rapat.

Hanya tersisa dua orang di kantornya, Jaehyun dan Jungwoo. Tapi Jungwoo sudah tertidur di kursinya. Jungwoo memang menawarkan diri untuk menemani Jaehyun lembur kali ini.

"Apakah kau tidak lapar?" Jungwoo tiba-tiba berdiri di samping Jaehyun masih dengan mata yang tertutup tapi ia sadar dengan apa yang ia lakukan.

"Kalau mau beli makan, duluan aja. Aku akan menyelesaikan pekerjaanku dulu, lalu aku bisa pulang ke rumah." Jawab Jaehyun yang masih sibuk mengetikkan sesuatu pada komputernya.

"Bukankah lebih baik jika aku pulang saja?"

Jaehyun terkekeh pelan. "Jika kau mau pulang, pulanglah kerumah. Kasian istrimu, pasti ia menunggumu lagi di ruang tamu."

"Benar juga, sebaiknya aku pulang. Tapi apa kau tidak apa-apa jika kutinggal?"

"It's okay. You better go home now."

Jungwoo menyambar tas nya, berlari sambil melambaikan tanggannya sebelum keluar ruangan. "Bye!"

"Hati-hati!" teriak Jaehyun.

3 Jam sudah berlalu, akhirnya tugasnya sudah selesai. Ia sedikit merenggangkan otot-ototnya. Ia Menyenderkan badannya di kursi, menutup matanya beberapa saat. Kemudian tersadar akan sesuatu. Segera ia mengeluarkan selembar kertas di dalam sakunya. Mengetikkan nomor yang tertulis di kertas itu pada dial phonenya.

"Semoga orang rumahnya belum tidur." Gumamnya.

***

Na Yoon yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya, membuat kue, berniat untuk segera masuk ke kamarnya dan tidur. Ia membuka pintu kamarnya,pandangannya beralih pada telepon rumah yang tiba-tiba berbunyi. Na Yoon melihat jam di sudut dinding, pukul 12 malam.

"Siapa yang menelfon jam segini? Benar-benar tidak sopan." Ucapnya.

Na Yoon mengangkat gagang telepon itu dengan perasaan sedikit kesal. "Halo?"

"Selamat malam, sebelumnya saya minta maaf karena menelfon jam segini."

"What's the point?" ucap Na Yoon tanpa basa-basi.

"Dae Shin memberikan nomor ini dan apakah anda mengijinkan? Kebetulan saya tidak sibuk besok."

"Tapi saya tidak mengenal anda." Tekan Na Yoon yang akan menutup teleponnya.

"Tunggu, tapi apakah anda tak melihat betapa antusiasnya Dae Shin saat memintaku untuk mewakili ayahnya? Saya bukan penculik anak kecil."

Na Yoon berpikir sebentar. Memikirkan kalimat seseorang disebrang sana yang berhasil membuatnya berpikir cukup keras. "Baiklah."

"Saya tunggu Dae Shin di sekolah besok, terimakasih, Nyonya."

Niat sebelumnya ia urungkan, ia kini berjalan ke arah kamar Dae Shin. Membuka pintu kamar Dae Shin pelan-pelan agar Dae Shin tak terbangun. Na Yoon mendekati ranjang anaknya itu, duduk disampingnya, mengusap pelan kepala Dae Shin.

"Semoga bunda bisa pertemukan kamu sama papa secepatnya."

Na Yoon menaikkan kedua kakinnya ke atas ranjang, menarik selimutnya, lalu tidur disamping Dae Shin.

Married || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang