Happy Reading!♥
"Mau kemana anak bunda?" Tanya Na Yoon ketika melihat Dae Shin turun dari tangga dengan memakai topi dan membawa tas.
"Mau main, Bunda. Bolehkan?"
"Main Kemana?"
"Ke Taman. Aku akan sarapan di taman saja, Bunda. Tolong Bunda buatin Dae bekal."
Na Yoon hanya mengangguk menuruti permintaan anaknya.
Setelah Dae Shin berpamitan dan meninggalkan rumah, Na Yoon masuk ke dalam ruangan rahasianya. Duduk di depan foto seseorang dan berdoa. Walaupun hanya untuk menaruh barang-barang, Na Yoon tiap hari membersihkan ruangan itu. sesibuk apapun dirinya, ia akan berdoa di sana setiap harinya.
"Hallo, Lama tak bertemu."
"Apa kamu sehat?"
"Gimana pendidikanmu? Pasti kamu sekarang sudah lulus dan sukses ya?"
"Anak kita udah besar, dia udah sekolah sekarang."
"Aku kangen kamu."
Na Yoon menangkup wajahnya, terisak beberapa kali. Ia tak bisa berkata apapun lagi sekarang.
Na Yoon keluar ruangan sambil mengusap pipinya. Ia mendengar suara dari arah dapur, ia segera berjalan ke dapur dan benar saja ada seseorang disana.
"Udah nangisnya, Dek?"
"Loh? Kesini kapan, Bang? Kok nggak ngetuk pintu dulu. Nggak sopan."
"Udah, lo nya aja yang nggak denger." Jawab Kai sambil memasukkan beberapa bahan makanan ke dalam kulkas.
"Dih?"
"Lo mending nggak usah masuk ke kamar itu lagi deh. Kalo perlu buang semua barangnya."
"Nggak akan" tegas Na Yoon.
Kai berdiri di depan Na Yoon, menepuk bahu Na Yoon pelan. "Dae Shin udah gede, Je. Lo harus tinggalin semua kenangan lo. Lo harus cari penganti dia buat Dae Shin."
***
"Paman!!" teriak Dae Shin ketika melihat Jaehyun yang sudah duduk di pinggir sunggai dengan pancingnya.
Dae Shin duduk di samping Jaehyun, mengeluarkan bekalnya.
"Paman mau? Ini buatan Bundaku." Tawarnya.
"Boleh, Aaaaa.." Jaehyun membuka mulutnya dan Dae Shin menyuapinya.
"Hmm enak. Kapan-kapan aku harus sarapan di rumahmu."
"Boleh paman! Bundaku sangat pintar memasak."
Selesai sarapan, Dae Shin meminta pancingan milik Jaehyun. Sedangkan Jaehyun pergi membeli minum. Jaehyunkembali dengan dua botol air mineral, ia memegang kepalanya dan menjatuhkan minumannya.
"Kenapa pancingnya sampai kesana?!!" teriak Jaehyun.
Dae Shin mengambil minuman di bawah Jaehyun. "Nggak tau Paman, pancingnya berenang sendiri."
"Aaakh!" Jaehyun menggaruk kepalanya kasar.
Akhirnya keduanya hanya duduk dan melihat air danau. Lalu Dae Shin berdiri sambil berdecak pinggang, mengajak Jaehyun untuk berkeliling.
Setelah berkeliling cukup lama, Jaehyundan Dae Shin duduk di bangku taman sambil menikmati Ice Cream. Menunggu matahari tenggelam.
***
"Ayo paman, masuk." Ajak Dae Shin ketika sampai di depan rumahnya.
"Ah iya." Jaehyun melepas sepatunya.
Dae Shin menarik-narik tangan Jaehyun sambil memanggil Bundanya. Lalu Bunda dan Kai keluar dari dapur dan menghampiri keduanya. Dae Shin terkejut melihat Kai, ia langsung berlari untuk memeluk Kai. Jaehyun merasa canggung, rasanya ingin cepat keluar dari rumah ini.
"Siapa?" tanya Na Yoon.
Dae Shin menarik tangan Jaehyun untuk mendekat. "Ini PamanJaehyun, Bunda."
"Ahhh, Terima Kasih sudah mengantar Dae Shin pulang."
"Bunda memasak apa malam ini? Paman Jaehyun akan ikut malam malam dengan kita." Ucap Dae Shin.
Na Yooon melebarkan kedua matanya, kaget.
"Ini ayahmu?" bisik Jaehyun pada Dae Shin tapi masih bisa di dengar oleh Kai dan Na Yoon.
Kai terkekeh pelan. "Bukan, aku paman Dae Shin. tenang, aku bukan sainganmu."
"Hah?" ucap Jaehyun dan Na Yoon bersamaan.
Dae Shin dan Kai tersenyum, lalu menarik Jaehyun dan Na Yoon menuju meja makan.
Sejak bertemu dengan Na Yoon, Jaehyun terus-menerus memikirkan wajah Na Yoon yang tak asing menurutnya.
"Ahhh! Aku ingat!" Jaehyun berteriak mengagetkan semuanya.
"Maaf-maaf."
"Ingat apa?" tanya Kai.
Jaehyun menatap Na Yoon yang masih menyiapkan makanan. "Aku ingat, kita pernah bertemu sebelumnya."
"Tidak mungkin" jawab Na Yoon acuh.
"Saat kamu turun di halte, aku membawakan barangmu turun dari bus. Ingat?"
Na Yoon sontak kaget. "Sepertinya aku ingat. Tapi aku tak mengingat nama dan wajahmu."
Jaehyun tersenyum pada Na Yoon, Kai dan Dae Shin pun ikut tersenyum. Kai berharap mereka berdua akan memiliki hubungan.
Setelah Jaehyun pulang, Dae Shin meminta ditemani tidurnya oleh Na Yoon. Sebelum tidur, Dae Shin terus bercerita bagaimana asiknya bermain dengan Jaehyun siang tadi. Dae Shin juga berhasil membuat ibunya menangis.
Dae Shin menutup matanya. "Andai saja aku punya keluarga yang lengkap. andai saja aku mempunyai seorang ayah. Selamat Malam, Bunda."
Na Yoon menangis lalu mematikan lampu dan segera keluar. Ia terduduk di depan kamar Dae Shin sambil menangis.
"Jangan terlarut dalam kesedihan." Ucap Kai.
"Kenapa lo nggak coba deketin cowok tadi? Dia kelihatan sayang sama Dae Shin."
Na Yoon mengusap air matanya. "Nggak."
"Dih bucin banget lo sama mantan. Move On woi." Teriak Kai pada Na Yoon yang tengah memasuki kamarnya.
"Bodo ya bang."
♥12/05/19
KAMU SEDANG MEMBACA
Married || Jung Jaehyun
Fanfiction"Bunda, aku tadi bertemu ayah." ucapnya lalu duduk di depan meja makan. Na Yoon sontak kaget mendengar ucapan anaknya itu. "Ayah? Dimana kamu bertemu dengannya?" "Di halte bus, dia membelaku dari teman kelas yang suka mengangguku." "Siapa?" "Paman...