1 - Junior Yang Menyebalkan

13 1 1
                                    

Pagi ini aku menelusuri sebuah gang sempit yang ada di dekat rumahku untuk menuju ke suatu tempat yang banyak orang sebut warung.

Aku ke sana bukan tanpa alasan, sebab ibuku sang Ratu emosi telah menyuruhku untuk membeli dua pasang sandal jepit.

Hmm... ibuku ini ada-ada saja. Sepagi ini di hari minggu ia membangunkanku hanya untuk sepasang sandal jepit.

"Eh nak Jihan." Sapa penjual tersebut. Ia ramah kepadaku. Deretan giginya yang tersusun rapi tertuju padaku.

"Dua pasang sandal jepit ada bu?" Tanyaku. Lalu ia pergi entah kemana selama beberapa detik. Dan saat ia kembali, ia telah membawa dua pasang sandal yang ku tanyakan tadi.

"Ini pesanan ibu kamu semalam nak, katanya nak Jihan akan mengambilnya pagi-pagi. Itu lah kenapa ibu buka warung sepagi ini."

Setelah ku berikan uangku dan mengambil dua pasang sandal tersebut, aku pun mengucapkan terima kasih sebelum pergi dari sana.

Mengapa ia membuat warung di sana? Itu adalah gang sempit, dan ku lihat rumah yang ada di sana juga hanyalah beberapa.

Pikiranku selama perjalanan menelusuri gang sempit tersebut hanyalah itu. Sampai kutiba di ujung gang dan ternyata di pinggir jalan tersebut tertera papan yang bertuliskan 'DI DALAM ADA TOKO'.

Haha bisa saja.

Setibaku di rumah, aku pun memberikan dua pasang sandal tersebut kepada ibuku. Ia senang, karena sandal tersebut sesuai dengan ekspektasinya.

"Ini untuk mu. Gunakan saat akan pergi ke masjid." Ibuku memberikan sepasang sandal, lalu aku pun pergi meninggalkannya.

Setelah meletakkan sandal tersebut di rak sandal, buru-buru aku menuju ke kamar agar tak ada lagi yang terlintas di pikirannya untuk menyuruhku.

Baru saja ku pejamkan mataku dengan harapan agar tidurku yang tadi akan berlanjut, tapi sayang... ponselku lebih dulu bergetar.

I love you my gadget...

Ku buka layar ponselku itu, dan nama seorang juniorku di sekolahku pun muncul.

Kak Jihan ada waktu sebentar?

Untuk apa?

Aku hanya ingin menanyakan beberapa hal yang sangat penting.

Di mana? Jam berapa? Dan berapa lama?

Di cafe yang ada di samping sekolah, jam 10 teng, dan untuk berapa lama mungkin setelah kita berjumpa baru aku akan tahu seberapa lama.

Ok. Kau hubungi saja aku jika kau sudah tiba di sana.

Iya kak. Selamat pagi. Semoga pagi kak Jihan berwarna setelah obrolan pendek kita ini.

Iya. Kau pun begitu.


Setelah itu tak ada lagi hal yang ia bahas, kami pun memutuskan sambungan telepon secara bersamaan. Dan aku memilih untuk melanjutkan tidurku lagi.

.....

Setelah pagi tadi aku dibangunkan saat pukul 06:20 oleh ibuku, kini aku terbangun tepat pukul 09:45 dan aku baru teringat akan pertemuanku dengan juniorku itu.

Aku pun berbegegas menuju ke kamar mandi, tak lupa mengambil handuk. Sekilas ku lihat wajahku di depan cermin yang ada di dalam kamar mandiku itu.

Kau ini sangat jelek jika baru bangun seperti ini. Haha. Dasar bodoh.

Setelah aku mandi, aku pun memilah baju yang akan ku kenakan. Dan aku menemukan sepasang baju yang sepertinya cocok untuk ku kenakan sebentar.

Baru saja aku ingin memakai baju itu, juniorku pun menelponku.

"Hai kak..." Sapanya dari seberang sana.

"Iya?"

"Kau dimana? Aku sudah ada di cafe."

"Khmm maaf, aku baru selesai mandi."

"Ok..."

"Maaf bila mengganggu," sambungnya lagi.

"Iya."

"Ingat! Kau jangan terlalu cantik datang ke sini."

"Ke-kenapa?"

"Di sini banyak lelaki. Jika mereka melirikmu sekali saja, aku akan membuat masalah."

"...." Aku hanya diam. Tercengang dan tak mengerti dengan apa yang ia katakan.

"Ya sudah. Pakaianlah dulu. Kau pasti sekarang masih memakai handuk. Hehe."

Kurang ajar.

Ia pun menutup sambungan telpon.

Entah mengapa pagi ini aku merasa seperti wanita bodoh. Tak henti-hentinya mengembangkan senyum. Memang dia itu siapa? Berani sekali membuatku seperti orang gila.

Setelah berpakaian, aku pun keluar dari kamar. Mencari ibu dan ayahku untuk meminta izin, tapi aku baru ingat. Mereka pagi ini pergi ke rumah omahku. Ya sudah, aku langsung saja pergi.

Baru saja aku akan menaiki motorku, seseorang dari seberang pagarku tiba-tiba saja memanggilku.

"Assalamualaikum.... Kak Jihaaann." Ia berteriak. Aku pun bergegas untuk menuju ke pagar membukakan orang tersebut pintu. Dan ya, itu adalah dia. Dia yang mengajakku untuk bertemu di cafe.

"Kau kenapa ada di sini? Bukannya tadi kau sudah ada di sana?" Tanya ku sedikit bingung.

"Karena itu tadi, dan sekarang aku ada di sini."

"Haha ya sudah. Ayo masuk."

"Tak usah, aku hanya datang untuk menjemputmu."

"Eng... tapi aku akan ke sana dengan mengendarai motorku sendiri."

"Tak usah malu. Ayolah."

Ia menarik tanganku dengan paksa lalu membawaku ke motornya.

"Bi Minah aku pergi dulu." Teriakku dari luar agar pembantuku itu menutup pintu pagar.

Setelah itu kami pun pergi.

Tak banyak yang kami perbincangkan selama di perjalanan. Sebab ia yang fokus dengan jalanan, dan aku yang sibuk dengan ponselku.

"Apakah kau memang terbiasa bermain ponsel saat seseorang memboncengmu?" Tanyanya tiba-tiba.

"Mmm.. tidak juga." Jawabku singkat.

"Ooh berarti kau hanya bermain ponsel saat dibonceng olehku."

Aku terdiam. Ia begitu cerewet. Harusnya ia sedikit sopan kepadaku.

"Sudahlah. Maafkan aku." Sambungnya lagi.

"Untuk apa kau meminta maaf?" Ya jelas aku bertanya, ia tiba-tiba saja meminta maaf.

"Karena aku sudah lancang padamu. Kau kan seniorku."

Aku terdiam dan setelah itu tak ada lagi perbincangan di antara kami. Ia kembali fokus dan aku pun kembali bermain ponsel. Sesekali aku melirik ke spion untuk melihat rambutku yang beterbangan di luar helm, lalu merapikannya. Dan pada lirikan terakhirku, sepertinya ia mendapati aksiku itu.

"Rambutmu tak usah dirapikan. Kau lebih cantik jika seperti itu." Tegurnya. Lalu aku tak berani lagi melirik ke spion itu.

Orang yang ada di hadapanku ini benar-benar menyebalkan! Ia membuatku tersenyum bak orang gila sejak tadi pagi. Hmm...

Votment!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang