01

418 50 6
                                    

Author prov
"Kamu dengar tidak yang saya katakan!?"
Terdengar suara bentakan dari ruang kepala sekolah pagi itu.

"Semester ini tercatat kamu sudah 6 kali bolos dan 2 kali ketahuan mencoba kabur dari asrama dan sekarang kamu memukul murid lain. Apa kamu ingin saya keluarkan dari sekolah ini Jeon Doyum!".

Ya pagi itu sudah terdengar keributan di ruang kepala sekolah di karenakan seorang Jeon Doyum yang baru saja berkelahi dengan seorang murid di sekolah itu.

"Dia yang duluan mendorong saya pak! Dia mem-"
"Sudah cukup!". Belum selesai doyum berbicara kepala sekolah sudah memotong perkataanya.

"Kamu harus berubah. Orang tua mu menitipkan kamu kepada saya agar kamu menjadi anak yang baik dan berguna"

"Cih, orangtua apanya. Mereka itu seperti iblis" ucap doyum di dalam hati.

"Kamu boleh keluar dari ruangan saya sekarang. Saya akan memanggilmu lagi nanti"

"Ya pak" ucap doyum singkat lalu pergi begitu saja dari hadapan kepala sekolah.

Saat doyum keluar dari ruang kepala sekolah dia berpapasan dengan seseorang yang tidak asing dilihatnya. Ya Shin Yechan sang ketua osis memasuki ruang kepala sekolah tepat setelah ia meninggalkan ruangan itu. Seketika ia berhenti dan menatap yechan yang masuk ke ruangan itu.

"Aku merasakan hal yang tidak enak" gumamnya.

Yechan prov.
5 menit sebelumnya
"Yechan hyung. Aku baru saja dapat pesan dari kepala sekolah, kamu di suruh menghadap ke ruangannya sekarang"

"Benarkah? Sekarang?" Ucapku kepada Jinsung yang berada di depanku.

"Iya hyung. Sini biar aku saja yang menyelesaikan laporannya" Jinsung mengambil lembaran laporan yang ada di tanganku.

"Hmm, baiklah maaf merepotkanmu".

Akupun meninggalkan ruangan osis dan pergi ke ruangan kepala sekolah.

"Apa ada hal yang penting sampai sepagi ini dia memanggilku ke ruangannya" batinku.

Saat aku hendak membuka pintu ruang kepala sekolah. Seseorang terlebih dahulu membukanya dari dalam. Seseorang yang tidak asingku lihat.

"Jeon Doyum..apa dia mendapat masalah lagi" fikirku saat kami berpapasan. Aku pun membuka dan masuk ke ruangan kepala sekolah.

Author prov.
"Permisi pak, apa bapak memanggil saya?" Ucap yechan yang baru saja masuk di ruangan itu.

"Ya. Duduklah nak". Yechan pun duduk .

"Kamu tau anak yang berpapasan denganmu tadi?" Tanya kepala sekolah kepada yechan.

"Ya saya tau pak. Dia Jeon Doyum anak dari kelas 11-2" ......" Brandalan sekolah ini " lanjut yechan.

"Benar. Dia adalah salah satu murid dengan reputasi buruk di sekolah ini. Dan saya ingin memberimu tugas"

"Apa itu pak?" Tanya yechan.

"Saya ingin kamu mengawasi dan membuat anak itu berubah"

Yechan yang mendengar ucapan kepala sekolah itu sontak menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

"Sasaya pak!?"

"Ya nak. Saya yakin kamu bisa melakukan itu"

"Kenapa harus saya pak? Saya sama saja seperti murid yang lain pak, saya hanya beruntung saja berada di jabatan ini pak" ucap yechan mencoba merubah keputusan kepala sekolah.

"Tidak nak. Saya yakin kamu bisa melakukan ini, kamu satu angkatan dengannya kan? Saya yakin karena umur kalian juga tidak jauh pasti dia lebih bisa mendengarkan ucapanmu" ucap kepala sekolah meyakinkan yechan.

"Tapi pakk sa-"
"Pokoknya kamu harus melakukan ini. Ini keputusan saya yang sudah bulat. Saya yang akan mengurus soal asrama agar kamu sekamar dengan dia"

Mendengan ucapan kepala sekolah barusan benar-benar membuat yechan terdiam. Tidak cukup mengawasi kini dia harus sekamar dengan bocah tengil itu.

"Saya harap kamu tidak mengecewakan saya. Silahkan keluar sekarang".

Doyum prov.
"Hei doyum dari mana saja kau?"
Aku yang baru saja masuk ke ruangan geng kami di sambut pertanyaan oleh maknae laknat taekhyeon.

"Tidak bisa kah kau memberiku nafas sebentar? Aku baru saja dari ruangan neraka" ucapku sambil menjatuhkan diri di tumpukan bantal.

"Ruang kepala sekolah?" Ucap taewoo hyung yang duduk di sampingku.

"Ya. Kenapa cuman aku yang di panggil, padahal kalian juga ada di sana"

"Itu karena kau sangat tidak gesit. Badan saja yang ramping tapi tidak digunakan dengan baik haha" ucap taekhyeon sambil menertawakanku.

"Yak! Mau ku pukul kau es Bonbon!"

"Ampun-ampun hehe cuman bercanda"

"Sudah-sudah kalian ini. Jadi kau dapat hukuman?" Tanya taewoo hyung kepadaku.

"Aku tidak tau. Dia menyuruhku keluar begitu saja"

"Ah!tetapi ada hal yang aneh!"

" apa?" Ucap taewoo

"Setelah aku keluar, ketua osis si yechan memasuki ruangan itu"

"Berarti kepala sekolah menyuruh dia melakukan sesuatu untukmu hyung" ucap taekhyeon.

"Jngn bicara seperti itu sial. Haish bicara dengan kalian bukannya menghilangkan stress malah menambah strees". Akupun meninggalkan taekhyeon dan taewoo hyung.

Author prov.
Jam sudah menunjukan pukul 22.30. Tetapi doyum baru memasuki asrama itu yang seharusnya di tutup pukul 20.00.

"Untung saja pak mumut tidak berjaga malam ini" ucap doyum yang baru saja memanjat pagar.

"Hahhh. Hari yang melelahkan... saatnya beristirahat".

Doyum membuka pintu kamarnya. Dan ia melihat suatu pemandangan  tak terduga.

"APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI!!!" ucap doyum sambil menutup kedua matanya.

Ya, pemandangan yang di maksud adalah Shin yechan yang baru saja selesai mandi memperlihatkan separuh badanya. Tentu saja ABSnya :v.

"HEI! JAWAB PERTANYAANKU" ucap doyum yang tetap menutup matanya.

Yechan hanya melihat dia dengan malas lalu mengambil bajunya.

"Bisakah kau tidak usah teriak-teriak ini sudah lewat jam malam"

"Hei aku bertanya apa yang kau lakukan di sini! Menggunakan kamar mandiku yang berharga lagi!"

Yechan memberikan selembar kertas kepada doyum yang sukses membuat awan kilat di atas kepalanya.

"SH*TTT!! DASAR LELAKI TUA!!"

"Jangan mengumpat"

"Diam kau! Aku tidak mau tau pokoknya kau keluar sekarang!"

"Aku juga tidak mau disini! Tetapi ini sebuah tugas, aku tidak bisa pergi"

"Persetan dengan tugasmu, aku tidak peduli! Aku tidak mau kau ada di sini, keluar sekarang!"

"Terserah" yechanpun menarik selimutnya dan tidur.

"YAKK!"

Tbc.
.
.
Yak sekian dulu :v maaf bila banyak kekurangan. Cerita ini tiba2 muncul di imajinasi aku :v. Doakan saja bisa update secepatnya byee XOXO.

Eclipse [Doyum×Yechan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang