Hari hari yang ku lewati sangat hampa, entahlah mungkin saat ini aku belum terbiasa dengan kondisi saat ini, kondisi di mana kau tidak lagi di sisiku namun di sisi orang lain.
Dan saat aku berusaha tidak membuka hati untuk laki laki, dia datang.
Seseorang yang membawa sengenggam harapan untuk ku agar bisa ku ubah menjadi rasa percaya bahwa harapan itu akan tumbuh dan menjadi nyata.
Dan perlahan tapi pasti kau benar benar merubah segalanya dan membantuku melupakan semua kenangan buruk tentangnya dan sekarang yang ada hanya kenangan manis tentang mu.
Tapi sepertinya, hal itu hanya aku rasakan sementara. Ya benar, dia mulai bersikap dingin padaku dan kulihat sebuah foto dia bersama wanita lain. Padahal awalnya ku pikir kau akan membuat ku bahagia tapi sepertinya tidak, rasa sakit yang dulu pun sedikit demi sedikit muncul walaupun aku tidak tahu pasti apa yang membuat mu seperti itu.
Tapi, di waktu yang lain kau bersikap lembut dan perhatian dan kau memperlakukan aku layaknya kekasih. Aku pun sempat berfikir 'apa kau ingin mempermainkan hatiku' atau 'kau menjadikan ku bahan pelampiasan?'.
Malam ini ku keluhkan semua beban di hatiku kepada sang bintang namun sepertinya malam ini sang bintang enggan mendengar keluh kesahku dan hanya ada langit hitam "langit apakah kau bersedia mendengar keluh kesah ku malam ini saja?" Dan tak lama sang langit menurunkan hujan. Apakah itu sebuah jawaban? Mungkin iya, "jangan lagi buka hati kepada lelaki jika kau tidak mau sakit hati, sekarang tidurlah biar ku temani dalam alunan rintik hujan ini agar kau merasa tenang" mungkin begitu kata sang langit yang mengirimkan hujan agar ku bisa tertidur dengan tenang dan melupakan hal hal yang menjadi beban di hatiku.
Next....