Koridor sekolah, pukul 06:25.
"ELENA!!!" teriak rose sambil berlari mengejar Elena, di koridor sekolah.
Mendengar teriakkan Rose tersebut, Elena pun menolehkan pandangannya. Lalu menyetop langkahnya, dan menunggu Rose menghampiri dirinya.
"Jangan lari lari begitu si, ngeri banget gue, ngeri lo kepeleset tau." Ujar Elena.
"Ya kan biar lo denger. Lo cepet banget El, jam segini udah di sekolah, berangkat sama siapa?" Tanya rose.
"Sendirian, kaya biasa. Lo tumben juga pagi pagi begini udah di sekolah, ngejar antrian sarapan gratis di kantin?"
"Enak aja, engga lah, gue belum nugas sih, jadi berangkat pagi." Ucap Rose sambil menunjukkan senyum sumringahnya.
"Dasar lo, tapi udah gue tebak si, engga mungkin ga karna sesuatu. Lo mana mau, berangkat pagi buta ke sekolah gini." Saut Elena kepada Rose. Lalu di sambung kembali dengan sebuah ekspresi yang beda 90° dari sebelumnya. Kini, Elena tampak excited dengan ucapannya. "OH IYA, LO TAU GA SIH? INI BERITA TERUPDATE"
"Tau? tau apa? lo langsung nanya gitu aja, gue mana tau, emangnya tau apa?" tanya Rose balik kepada Elena.
"Bakal ada kaka kelas baru dan dia cowok. Kegantengan dia di atas rata-rata tapi anaknya terkenal songong sih, namanya Jimin." Ujar Elena menerangkan kepada Rose.
"Terus?" tanya rose dengan polosnya.
"WTF!? YA GA ADA TERUS TERUS, GUE CUMA MENGINFOKAN, KALI AJA ELO PENGEN MASANG STRATEGI PASAR" tegas Elena, yang tampak geregetan dengan Rose saat itu. Lalu, kembali di lanjut lagi dengannya. "Gue sih, yang tiba-tiba kepikiran pasang strategi, kali aja dia nempel ke gue, hahahaha."
"Lo berharap gue? ya engga mau lah, buat apa gila, kalo lo si terserah deh situ, gue engga mau." Ucap Rose.
"Hahahaha, gue bercanda kali, gue juga gamau, kata abang gue, gue itu harus hati-hati sama dia."
"Hati-hati? emangnya dia kenapa?"
"Dia itu suka sama hal-hal yang berbau anu anu, gue sempet kenal sama dia sih, karena satu sekolah dulu sama abang gue."
"anu anu? apa?"
"Ya begitu-begituan." Ungkap Elena sembari menyontohkan dengan jari-jarinya.
"Yang bener? abang lo tau hal-hal ini karena dulu satu sekolah?" tanya Rose kepada Elena.
"Iya, kata abang gue dia ini suka semena-mena, karena selalu punya fasilitas lebih di sekolah, dulu juga sekolah gue sama abang gue yang bikin kita ketemu sama dia, sekolah punya keluarganya, jadi gitu deh"
"Oh gitu, berarti emang dulu satu sekolah ya, padahal masih di umur yang minoritas jatuhnya, kok berani ya dia udah nunjukin hal yang begitu dulu."
"Hadeh, gatau deh gue, emang dasarnya gapunya otak kali. Dan lo tau ga si, ini sekolah kita yang sekarang juga punya keluarganya, gile ye, pake doa made in apa tu keluarganya"
"Oh ya? dia dari keluar park?" tanya Rose sedikit kaget.
"Serius. tapi yaudah lah ya, ayo ah ke kelas, males bahas itu orang." jelas Elena yang sembari mengajak Rose ke kelas.
"Dasar, kan lo yang ajak bahas, yaudah ayo deh ke kelas."
Pada akhirnya, mereka berdua memutuskan untuk ke kelas, selain karena obrolan yang sudah membosankan, pegel karena berdiri terlalu lama, juga karena waktu masuk sudah mepet. Jadi, mereka memutuskan untuk masuk ke dalam kelas.
⌒۬⌒۬⌒۬⌒۬⌒⸙᭢
09:45 waktu istirahat.
"Rose ke kantin yu?" Ajak Elena, yang terlihat sedang kelaparan.
"Lo aja deh gue ga laper." Jawab Rose, yang sibuk dengan ponselnya.
"Ihhhh, temenin. Cepetan ayo, gue laper. Lagian lo kenyang makan apaansi, makan angin?"
"Gue.."
"Gue apaan? udah ah, ayo!" saut Elena sembari berdiri dan menarik lengah Rose, agar ikut dengannya.
"Astaga, sakitt. Iya iya, pelan-pelan, jangan narik-narik"
"Nah gitu dong"
Mereka pun akhirnya sepakat untuk ke kantin bersama, meskipun di awali dengan keterpaksaan saja. seperti dia ke kamu bukan? keterpaksaan saja? hahaha, bercanda reader reader ku yang manis <3
⌒۬⌒۬⌒۬⌒۬⌒⸙᭢
Kantin sekolah, di salah satu meja makan.
"Lo mau makan apa? biar gue aja yang pesen." Tanya Elena.
"Samain aja sama yang lo pesen, kaya biasa." Jawab Rose.
"Oke, gue mesen dulu dah, lu diem-diem di sini." Ujar Elena dengan nada setengah mengancam, khawatir temannya itu meninggalkan dirinya dengan kembali ke dalam kelas.
Elena pun meninggalkan Rose sejenak untuk membeli makanan serta minuman, demi mengisi perut mereka masing-masing.
5 menit berlalu.
Saat rose duduk sendirian dan hanya menatapi meja yang ada di depan matanya, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang datang menghampiri meja yang di tempati Rose dan menduduki bangku yang ada di hadapan Rose.
"Hai?" sapa laki-laki tersebut kepada Rose.
Rose kebingungan akan sapaan yang di lontarkan laki-laki tersebut, dan akhirnya memutuskan untuk menyapa balik dan menanyakan maksudnya berada di hadapannya.
"Hai.. lo siapa ya? ada perlu apa ke sini?"
"Kenapa? engga boleh emang?"
"......."
"Kenapa diem? kalo gue maunya di sini, gimana? lagian gue bisa muasin lo, kalo lo mau"
"Maksud lo? gue bisa beli makanan sendiri. Udah sana pindah ! kalo engga gue teriak, biar orang-orang denger" jengkel Rose, karena merasa kesal dengan orang tersebut.
"Engga mau, gue mau di sini, makan di sini"
"Pergi sekarang atau gue teriak"
"Terserah orang ganteng"
"HAH? PEDE BANGET LO" jawab rose kencang, sembari ketawa kecil seperti meremehkan.
"Berani ketawa?"
"(kok jadi serem... takut gue)" batin Rose.
Tapi untungnya, Elena pun tiba-tiba muncul di hadapan mereka berdua, dan hal itu menetralisir perasaan takut Rose. Kini, menjadi sangat lega.
"kak jim? lo di sini?" tanya Elena kepada laki-laki yang ada di hadapan Rose.
"(wtf jimin?!)"... batin Rose, kaget.
![](https://img.wattpad.com/cover/184213148-288-k975118.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JIROSE [REVISI]
Novela Juvenilawalnya hanyalah dua insan yang tidak saling tau satu sama lain. tapi ternyata, semesta punya cara, untuk menemukan mereka berdua.