Happy Reading :))****
Hari Minggu, biasanya orang lain akan menghabiskan waktunya untuk tidur. Tapi tidak dengan seorang gadis yang sudah rapi dengan pakaiannya di pagi hari ini.
Kiky yang sudah siap itu kemudian melangkah keluar menuruni tangga dan berjalan ke arah dapur. Di tatapnya sekeliling rumah, Ayah dan Bundanya tidak ada.
Masih molor kali ya? Batinnya.
"Ay, Bun, Kiky ijin keluar yaa? Iya Ki."Kiky berteriak kemudian melangkahkan kakinya keluar rumah lalu menghampiri rumah berwarna coklat dan putih yang sudah lama bertetangga-an dengan rumahnya. Siapa lagi jika bukan rumah Mae.
"Assalamualaikum."
"Walaikumsalam. Ehh Kaki" Jawab Mak Jenap, Mamanya Mae yang biasa di panggil MakJen itu.
"Ishh, Kiky bukan Kaki, Mak" Dengus Kiky menghentakkan kakinya ke lantai.
Wanita paruhbaya dengan daster yang melekat ditubuhnya dan beberapa rol-an di rambutnya yang sudah seperti Mak kos-kosan itu hanya menyengir lebar.
"Nyari siapa lu?" Tanya Mak Jenap dengan gaya ABG-nya.
Mak Jenap memang seperti itu kepada siapapun, ia menganggap orang lain seperti teman bahkan orang gila pun ia anggap teman, maka nya gilanya nular.
Kiky memutar bola matanya malas, "Nyari kang ojek" Katanya asal.
"Lah buset.. lu kira rumah gua pangkalan ojek."
"Ck! Lagian MakJen masih aja nanya. Ya Kiky mau cari Mae lah Mak." Geram Kiky lalu berjalan ke arah kamar Mae dan meninggalkan Mak Jenap dengan muka cengo nya.
"Sebenernya yang punya rumah gua apa dia si?" Tanya Mak Jenap kepada diri sendiri, "Ah bodo amatlah" Ucapnya lagi lalu melangkahkan kaki ke dapur.
Setelah Kiky sudah berada di depan pintu kamar Mae, tanpa mengetuk pintu ia langsung masuk saja dan yang ia lihat sekarang selimut dan bantal tanpa sarungnya yang tergeletak begitu saja di lantai dan bungkus makanan berserakan. Dan satu lagi gadis yang tengah menggulung tubuhnya menggunakan seprai seperti ulat bulu.
"Ck, tanda-tanda akhir jaman" Kiky menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian menghampiri sahabatnya itu.
"Maeeee... Bangun!" Teriak Kiky dan menarik-narik lengan gadis itu.
"Mmm, apasih Mak?"
"Mak mak mak, mulut lo gue permak sini. Cepet bangun!" Ucap Kiky sekali lagi lalu mengguncangkan tubuh Mae agar gadis itu mau bangun.
Dan berhasil, berhasil, soree.
Si empu nya terbangun sambil mengucek-ngucek mata nya yang penuh belek dan iler di sekitar bibirnya. Kiky yakin, cowok jelek pun pasti tidak akan tertarik jika melihat penampilan Mae sekarang apalagi cowok ganteng, iya kan.
"Ck, ganggu mimpi indah gue aja lo Ki." Mae yang masih mengumpulkan nyawanya itu kemudian berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi.
Setelah selesai mencuci mukanya ia kembali dan tidak melihat keberadaan Kiky.
Kemana tuh cewek galak Batinnya.
"Ki?"
"Disini."
Oh disini, eh disitu.
Mae menghampiri Kiky yang sedang berada di balkon itu. "Ngeliatin apaan sih? Duit jatoh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bendahara VS Ketua Kelas
أدب المراهقين"HEH PLAYBOY CAP SEMPAK! UANG KAS LO UDAH NUNGGAK LIMA BULAN NIH! CEPET BAYAR!" "Kalo ngomong gausah muncrat anjir." "BODO AMAT! CEPETAN BAYAR!" "Nggak!" "BAYAR NGGAK!!" "NGGAKKKKKKKKKKKKKKKKK!" "HEH, MULUT LO BAU KENTUT TAU GAK?!" "Rasain niii, HAA...