7. Scooter and Helmet

28 7 1
                                    

Happy weekend! Yay! Kuy baca kuyyyy! Vote sama komennya ditunggu yaaa! Buat SIDERS, kesadarannya dong hey.

Bebek disini manis banget gak sih? Cute paraah 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bebek disini manis banget gak sih? Cute paraah 😂









"Bagaimana Nuna?"

Somin tersenyum, memandang Jaehyun.

"Jangan bilang-bilang ya Jae,"

Jaehyun menautkan kedua alisnya. Otaknya sudah berpikir terlebih dulu. Memprediksi hal yang benar-benar ia khawatirkan.

"Kami...berkencan lagi," Jawab Somin sambil memegang kedua pipinya. "Hehehe," Masih sempat Somin menambahkan tawa di kalimatnya yang membuat telinga Jaehyun memerah.

"Nuna...sungguh berkencan dengan dia lagi?"

Somin mengangguk.

"Geundae Jae, jangan bilang-bilang pada Jaemin dan Sungjae ya?"

Jaehyun hanya tersenyum seadanya, kemudian mengangguk pelan.

"Iya, Nuna,"

"Hehehe, terimakasih Jae. Kau memang jjang!" Ujar Somin sambil tertawa kecil.

Tanpa menyadari jika tawanya sekarang justru terdengar menyebalkan di telinga Jaehyun. Namja itu melirik Somin, kemudian menggaruk kepalanya. Akhirnya, karena tak bisa membendung rasa penasarannya, Jaehyun memberanikan diri bertanya.

"Nuna...boleh aku tahu, kenapa Nuna mau kembali pada Baekhyun-ssi?"

Somin berhenti melangkah, lalu memandang Jaehyun di sampingnya.

"Ng...," Somin menggigit bibirnya, menatap Jaehyun ragu. "Kau tahu Jae? Kemarin...apa yang dia lakukan saat mengajakku pergi?"

"Apa Nuna?"

"Dia memutuskan Yuna. Gadis yang dia ajak ke reuni itu," Ujar Somin. "Dia bahkan sampai disembur wine di restoran oleh Yuna,"

Bukannya itu pantas untuknya?

Untuk yang satu ini, Jaehyun hanya memendamnya di dalam hati. Takut menyakiti perasaan Somin yang sedang berbunga-bunga.

"Jadi. Nuna menerimanya lagi karena itu?"

"Iya," Somin mengangguk mantap. "Bukankah semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua?"

"Yah," Jaehyun mengangkat bahu. "Semoga dia pantas mendapatkan kesempatannya itu,"

Yah, semoga dia tidak menyakitimu dengan kesempatan yang kau berikan, Nuna. I've had enough with those who are begging for second chance while they actually don't deserve it.

BeauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang