The City Of Loky Pt. 2

17 1 0
                                    

Emilyana R

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Emilyana R. Winslet

" Apa kau baik-baik saja ? "

Elle memandang khawatir Emily yang tiba-tiba terperanjat dari tidurnya. Ia sampai menghentikan mobilnya untuk mengecek keadaan putrinya itu. Mengusap keringat dingin dari dahi Emily yang tersentak dan melirik Elle dengan kaku.

" Ng,aku .. baik-baik saja Bu "

Elle menatap ragu putrinya yang berubah menjadi pendiam. Sejak kematian William, Emily seperti membuat jarak dengannya. Tak banyak obrolan dan keceriaan seperti dulu.

Elle menghela nafas, kembali menjalankan mobil setelah terdengar mobil pembawa barang membunyikan klakson.

" 25 menit lagi kita akan sampai "

" Ngomong-ngomong soal tempat tinggal kita nanti, kau pasti akan sangat menyukainya. " Tambah Elle mencoba mencairkan suasana.

Emily hanya tersenyum tanpa minat. Ia memilih mengatur kembali nafasnya yang sempat memburu. Tadi ia kembali terlelap dan bermimpi tentang kecelakaan Ayahnya yang membuatnya tak nyaman. Tapi bisakah itu disebut mimpi, jika kejadian itu sudah terjadi ?

Ah, itu ingatan buruk. Ingatan yang selalu lancang datang dan menggangunya.

Terdengar helaan nafas Emily yang berat ketika matanya melihat Papan besar ditepi jalan yang bertuliskan "Welcome in Bibury. The city of Loky"

Emily ingat sesuatu tentang Desa yang akan jadi tempat tinggalnya itu. Bahwa Desa itu adalah tempat kelahiran Ayahnya, dan kepindahan mereka kemari sudah direncanakan setahun lalu. Ayahnya bilang ia akan mengajak Emily ke berbagai tempat menakjubkan. Melihat pemandangan, hiking, berburu dan menunjukkan sesuatu istimewa yang tersembunyi di rumahnya. Juga mengenalkannya pada seseorang yang istimewa.

Sekarang janji itu hanya tinggal kenangan yang mustahil terlaksana.

Helaan nafas kembali terdengar dari keduanya. Elle yang akhir-akhir ini sulit memahami Emily, dan Emily yang dipenuhi kesedihan yang tak kunjung mau pergi. Tak akan pernah pergi.

Tak mau kembali terpejam, Emily membenarkan posisi duduknya. Menatap pemandangan yang mereka lewati.

Jemari Emily mengusap jendela kaca mobil yang berembun. Ini bulan Maret, awal musim semi yang mestinya indah bagi orang-orang kecuali dirinya.

 Ini bulan Maret, awal musim semi yang mestinya indah bagi orang-orang kecuali dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wizard World - The Secret Book & Forbidden ForestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang